part 7

485 27 2
                                    

~selamat membaca~

mereka pun sampai di apartemen milik langit.

Langit merebahkan tubuh angkasa di tempat tidur nya.

Langit pun mengambil ponsel nya dan menghubungi seseorang

"Gimana?" Ucap langit dengan nada pelan karena tidak mau membangun kan angkasa

"Aman, udah beres semua kok" Jawab seseorang tersebut yang ternyata adalah dafian

"Thanks, maaf ga bisa bantuin lo" Balas langit

"Yoii, gapapa lo urus yang satu itu aja, lagian ada anak-anak lain juga yang bantuin gue, oh ya gimana tu anak?" Ucap dafian

"Udah malam jadi gue bawa ke apart gue dulu" Jawab langit

"Jangan di apa-apain dulu anak orang" Goda dafian

"Maksud lo??" Balas langit

"Hahaha, ywdh gue pergi dulu ya, masih ada urusan" Ucap dafian lalu mematikan telpon nya.

Setelah mematikan ponsel nya langit pun melirik ke arah angkasa yang sedang memejamkan mata nya, dan dia pun tersenyum

Langit berjalan mendekati angkasa dan duduk di tepi tempat tidur nya sambil melihat angkasa sambil mengelus-elus rambut nya dan mencium kening nya

"Mimpi indah saa" Ucap langit lalu pergi meninggalkan ruangan itu.

Langit pun turun kebawah ketika mendengar suara ketukan keras di pintu

"Siapa sih malam-malam gini" Ucap langit sambil berjalan menghampiri pintu

"Krekk" Langit membukakan pintu nya.

Setelah pintu terbuka terlihat seseorang laki-laki yang bertubuh kekar dan tinggi yang ternyata adalah vero Bimantara ayah dari langit

"Udah pulang dad? Kok ga ngabarin langit? Kan langit bisa jemput" Tanya langit

Vero pun tersenyum sambil berkata "nanyain nya satu-satu langit"

"Daddy ga ngabarin langit karna kan ini udah malem, kalo mintain langit jemput bahaya" Jawab Vero

"Kok belum tidur?" Tanya vero

"Tadinya abis balapan sama si Leo, karna menang jadi tadi ngerayain" Jawab langit

"Leo? Anak nya Neo?" Tanya vero lagi

"Ya" Jawab langit

"Terus? Dia kalah?"

"Iyaa, padahal udah berkali-kali lawan langit tapi masih aja kalah" Jawab langit

"Anak sama bapak sama aja, irian bgt heran" Ucap vero

" kamu udah bersih-bersih?" Tanya vero

"Udah tadi" Jawab langit

"Ywdh sana istirahat besok sekolah" Perintah vero dan di angguki oleh langit

"Selamat malam dad"

"Malam syg" Balas vero

Langit pun menaiki anak tangga ke lantai atas.

Sesampainya di kamar langit melihat angkasa masih tidur dengan nyenyak dan dia pun berjalan ke arah tempat tidur.

Dia pun merebahkan tubuh nya yang sudah sangat lelah, saat hendak memejamkan mata angkasa menggeliat gelisah sambil memejamkan mata.

Langit pun kembali duduk di tempat tidur sambil memegang tangan angkasa dengan erat.

"Saa? Kenapa?" Ucap langit panik

BUMI OR ANGKASA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang