Maaf 6

922 65 5
                                    

Disaat Jimin masih sibuk dengan pikirannya, Tiba-tiba perut Jimin terasa lapar, dia belum sempat makan malam tadi, jadi setelah bus berhenti di halte berikutnya, ia memilih untuk turun dari bus dan mencari toko kelontong terdekat.

Jimin sedang berdiri di deretan mi instan, namun berita di TV tiba-tiba menarik pendengarannya.

"Di beritakan kecelakaan bus malam ini yg menewaskan seluruh penumpang termasuk supir bus.... Diduga.... Berikut adalah daftar nama korban yg di ketahui..... "

Jimin terdiam ditempat, sambil melihat bus yg barusan tadi dia tumpangi tergeletak gosong di bahu jalan.

"Bus itu.... Sayang, apa kamu baru saja menyelamatkan ibu dari kecelakaan?.... Terimakasih sayang, Tapi bagaimana mereka bisa tau aku termasuk korban? " Jimin mengelus perutnya tapi tanpa sengaja menyentuh kantong celananya yg tipis, ia mulai mencari dompetnya, dan ternyata dompetnya ilang.

'Ini pasti jatuh di bus saat aku akan turun'

Jimin merasa lapar, ia ingin makan kasian dengan anaknya kelaparan, tapi ia sama sekali tidak memiliki uang.

Jimin menengok kanan dan kiri, saat matanya tanpa sengaja melihat seorang pelajar yg terburu-buru pergi, sebelum sempat memakan ramyeon yg telah matang itu.

Jimin menelan ludahnya, memberanikan diri menghampiri ramyeon itu sambil matanya memeriksa sekeliling, dirasa aman, dia akhirnya langsung makan dengan terburu-buru seperti orang yg selama seminggu tidak makan.

Prakk!

Satu botol air mineral teronggok di samping ramyeon Jimin, membuat Jimin membeku ditempat, ia takut melihat orang yg duduk di sebelahnya itu adalah pelajar yg punya mie.

"Minumlah dulu, ini gratis untukmu. "

Mendengar hal itu Jimin langsung menengok kesamping dan melihat penjaga toko tersenyum padanya.

"Kamu tenang saja, aku tidak akan memarahimu.... Aku dari tadi memperhatikanmu, kamu selalu memegang perutmu... Apa kamu sedang hamil? "

"I.. Iya, maafkan aku... Aku, jika aku sudah bekerja nanti, aku akan membayar ini. "

"Hehe... Kau ini lucu sekali.... Aku Jung Hoseok pemilik toko ini.... Apa kamu sedang mencari pekerjaan? "

"Iya."

"Benarkah? Siapa namamu? Jika kamu mau, kamu bisa bekerja disini. "

"Sungguh? Aku mau.... Namaku Ji... " Jimin berpikir sejenak, apa ia harus ganti nama atau tidak? Karna berita kematiannya sudah menyebar ia takut nanti Taehyung akan tahu jika dia masih hidup, lebih baik ia merahasiakan namanya saja.

"Ji...? " Hoseok masih bertanya

"Namaku, Ji..man"

"Ah! Aku tahu nama depanmu pasti Ha.... Ha jiman! Hahaha" Hoseok tertawa terbahak-bahak, sedangkan Jimin hanya malu sambil melihat ke bawah, sepertinya ia benar-benar buruk dalam memilih nama.

"Apa kamu sedang menyembunyikan namamu? Cepat beritahu aku nama aslimu... Aku tidak akan memberitahu yg lain jika kamu tidak berkenan."

"Mm aku Jimin... Sebenarnya aku baru saja diusir oleh suamiku, tapi tiba-tiba ada berita kecelakaan bus yg baru saja aku tumpangi dan diberita itu aku termasuk korbannya karna mereka menemukan dompetku yg terjatuh, jadi untuk menghindar dari kehidupan suamiku. Aku berencana untuk memulai kehidupan baruku dengan nama baru. " Hoseok mengangguk mengerti.

"Baiklah, Bagaimana kalau aku panggil kamu Minnie? Aigo.... Kenapa hidupmu begitu menyedihkan, jika kamu mau...kamu juga bisa tinggal bersama denganku dan suamiku bagaimana?"

"Benarkah? Terimakasih Hoseok ssi"

"Ey, panggil aku hyung.. Karna aku lebih tua darimu. "

"Terimakasih hyung. "

"Ne."

🐯🐥

Keesokan harinya Taehyung telah mengadakan pemakaman untuk Jimin, disitu keluarga Park juga menghadiri kematian anaknya, Ny. Park menangis tersedu-sedu di depan makam putranya, berbeda dengan Tn. Park yg merasa marah karna Taehyung bilang Jimin sudah berani berselingkuh sampai hamil hingga ia mengusirnya dan terjadilah kecelakaan ini.

Setelah selesai mengadakan prosesi pemakaman, Taehyung dan Jenni baru saja memasuki rumah sampai mereka dikejutkan oleh kehadiran wanita yg Taehyung sangat mengenalnya.

"Eomma.. "

Kim Ae ra bangkit dari tempat duduk kemudian berjalan perlahan mendekat kearah putranya berdiri.

PLAK!

"Apa yg sudah kamu lakukan pada menantuku? Kim Taehyung... "

Jenni yg melihat itu terkejut dan hanya bisa diam ditempat.

"Kamu membunuh Jimin-ku? Kamu mengusirnya dikeadaan dia sedang hamil anakmu!! " Ny. Kim berteriak keras

"Eomma yg sudah dicuci otak olehnya, menantu kesayanganmu... Yg selalu kamu anggap baik itu hanyalah pelacur yg menyusahkan! "

Plak!

"Siapa yg kamu anggap pelacur? Disaat kamu sendiri yg membawa wanita asing kedalam rumah? Lalu siapa yg kamu anggap pelacur dirumah ini... Jimin adalah istrimu... Dan dia, dialah yg pelacur sesungguhnya. " Ny. Kim menunjuk Jenni dibelakang Taehyung

"Berhentilah eomma! Jimin yg kamu anggap suci dan baik, nyatanya dia hamil anak orang lain! Eomma tidak tau kan jika anakmu sendiri ini adalah orang yg mandul." Teriak Taehyung agar menyadarkan ibunya.

"Apa kau bodoh Taehyung? Kenapa kamu bisa berpikir seperti itu? "

"Baiklah akan ku buktikan" Taehyung pergi mengambil surat dokter yg ada di laci ruang tamu, lalu menyerahkannya ke ibunya.

"Bagaimana ini bisa... " Ny. Kim tidak bisa mempercayai apa yg dilihatnya mengenai kondisi putranya, dia yakin hasil itu palsu. Karna tidak mungkin Jimin hamil dengan orang lain.

"Taehyung, hasil ini palsu, eomma tidak akan percaya sebelum kita periksa sekarang bersama. "

"Tidak!" Jenni tiba-tiba berteriak karna refleks. "Maksudku tidak perlu, karna kita sudah melakukan tes DNA sebelum Jimin di kubur. "

"Benar itu Tae? " Ny. Kim mulai curiga dengan Jenni

"Itu benar, dan dokter mengatakan hasilnya sudah keluar hari ini. "

'Mereka tidak boleh tau kalau aku telah membayar dokter untuk memalsukan keterangan mandul itu dan Taehyung tidak boleh tau, jika anak yg ada dikandungan Jimin memang itu adalah anak Taehyung.... Untungnya mayat orang hamil itu bukan Jimin asli jadi hasilnya pasti tidak akan cocok..... Sekarang aku hanya harus mencari Jimin asli untuk aku lenyapkan sebelum Taehyung menemukannya' pikir Jenni

Akhirnya mereka bertiga pergi kerumah sakit untuk mengambil hasil tes DNA antara Taehyung dan bayi yg ada di tubuh Jimin.

Tangan Taehyung mulai mengepal erat, hingga ingin menghancurkan kertas itu. Tapi Ny. Kim yg penasaran langsung mengambilnya dan melihatnya.

Dan Betapa terkejutnya dia saat melihat dua kata tercetak jelas 'Tidak Cocok' di kertas itu.

"Apa eomma puas sekarang? Jimin orang yg selalu eomma banggakan benar-benar seorang pelacur. " Taehyung menarik Jenni keluar dari ruangan dokter dan pulang meninggalkan ibunya yg masih mematung di ruangan dokter itu.


___Tbc___

Maaf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang