Maaf 16

938 64 7
                                    

Sudah 3 hari Taehyung tinggal dirumah Yoongi dan Hoseok. merasa kesal dengan tindakan Taehyung yg masih mengurung diri di kamar, Seokjin langsung menemui Taehyung dan menutup pintunya agar Yoongi tidak masuk.

Bugh!

Seokjin memukul wajah Taehyung dan berbicara dengan suara pelan.

"Taehyung, aku tidak peduli jika aku dipecat oleh Ny. Kim.... Tapi sikap kamu benar-benar pengecut! Apa kamu akan berdiam diri disini, disana Jimin akan sembuh?
Jika kamu mencintai istrimu. Pergilah temui dia dan bujuk dia untuk operasi! "

"Aku.... Aku takut"

"Jimin selalu mencintaimu, tapi kamu tidak ingin dia tetap berada disisimu? Apa karna kamu hanya ingin mengambil anaknya, agar kamu bisa bersama jenni? "

"Aku mencintainya.... Tapi aku selalu membuat hidupnya menderita dan dia seperti ini itu semua gara-gara aku. Akulah yg pantas mati"

"Matilah! Tapi bujuk dulu Jimin untuk operasi. "

Brak!

Pintu tiba-tiba terbuka dan menampilkan Yoongi yg menatap dingin ke dua orang didalam.

"Apa yg kalian bicarakan? Apa yg terjadi pada Jimin? Kenapa dia harus melakukan operasi. "

"Cepat pergilah kerumah sakit dan buat dia untuk melakukannya" Seokjin menyuruh Taehyung pergi untuk menemui Jimin dan Taehyungpun pergi.

"Aku akan menjelaskan semuanya, tapi bisakah kita pergi dulu. " Seokjin berbicara ke Yoongi

"Tidak! Bicara disini sekarang juga. " Hoseok yg merasa ada yg tidak beres, ia pun gabung dan mendengar semua penuturan Seokjin

"Jadi Minie sudah terdeteksi tumor pankreas sejak usia kandunganya yg ke 5 bulan? Apa ini semua gara-gara kita Yoon? " Hoseok merasa bersalah kurang memperhatikan Jimin saat ia tinggal disini, bahkan Hoseok membiarkan Jimin tetap bekerja.

"Tidak ada yg boleh menyalahkan diri sendiri, Jimin pasti akan semakin sedih mendengarnya. "

🐯🐥

Taehyung kini sedang berada di depan ruangan Jimin, dia perlahan menyentuh knop pintu dan membukanya.

"Akhirnya kamu datang mengunjungiku. Aku kira kamu akan melupakan aku secepat itu. " Jimin sedang duduk sambil menatap Taehyung tanpa ekspresi.

"Jimin, aku.... "

"Jika kamu memaksaku untuk melakukan operasi, maka jawabannya tidak. "

"Baiklah aku tidak memaksa, tapi aku hanya bilang jika aku tidak mau menerima anakmu. " Mendengar penuturan Taehyung, Jimin terkejut dan sedikit menyayat hati karna ayahnya tidak mau menerima anaknya sendiri.

"Kau ayah yg bejat! "

"Lalu kamu sendiri apa? Kau juga meninggalkan anakmu didunia yg kejam ini. "

"Itu... "

"Jimin, walaupun niatmu baik mengorbankan nyawa untuk anakmu, tapi dia juga akan membencimu karna meninggalkannya..... Sekarang masih belum terlambat untuk melakukan operasi. Aku yakin kamu dan Taemin adalah orang-orang terkuat, kalian pasti bisa bertahan. "

Jimin terdiam, keyakinannya kini goyah saat mendengar penuturan Taehyung.

"Aku akan berkelahi dengan Tuhan jika Dia berani mengambilmu dan Taemin dari ku. "

"Kau gila. " Jimin tertawa kecil

"Aku sudah gila karnamu. " Taehyung menggenggam tangan Jimin dan mencium punggung tangannya. "Apa kamu setuju untuk menjalani operasi? "

Maaf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang