Maaf 5

890 63 4
                                    

Hari demi hari berlalu, Jimin sudah seperti pembantu dirumah itu, dia melakukan semua pekerjaan dirumah, mulai dari menyiapkan makan untuk suami dan selingkuhannya, menyiapkan baju untuk Taehyung bekerja dan mencuci pakaiannya.

Tapi yg tidak diketahui Jenni adalah setiap malam Taehyung akan selalu mengganggu tidur Jimin dan memaksanya untuk melakukan hubungan suami istri.

Jimin berpikir, kenapa suaminya tidak cukup melakukannya dengan pacarnya saja, kenapa dia selalu mengganggunya tiap malam.

Sekarang sudah hampir sebulan Jenni tinggal di rumah Taehyung, mereka berdua selalu menempel satu sama lain ketika berada di rumah.

Jimin berusaha tidak melihat atau menghiraukan mereka, tapi Taehyung selalu memanggilnya dan mengganggunya.

Hari ini Jimin merasa tidak enak badan, dia beberapa hari terakhir akan cepat merasa mudah lelah dan nafsu makannya semakin bertambah.

Disaat ia pergi ke supermarket untuk membeli bahan masakan, dia dengan berani pergi ke apotek untuk membeli testpack bagaimanapun, dia dan Taehyung sering melakukan dan selalu tanpa pengaman, jadi dia hanya ingin memeriksanya.

Setelah sampai di rumah, dia langsung pergi ke kamarnya dan mencoba memeriksanya.

'Semoga negatif. '

Jimin, untuk waktu yg lama dia tidak berani melihat hasilnya, dia hanya mondar-mondir dengan pikiran yg penuh dengan ekspresi penolakan Taehyung.

Dia sangat yakin Taehyung pasti tidak akan menerimanya, tetapi sebenarnya jauh dilubuk hati Jimin, dia sangat menginginkannya, setidaknya disaat Taehyung membuangnya dia masih punya darah dagingnya sendiri.

Setelah berpikir lama, Jimin melihat tandanya menunjukan 2 garis, hatinya begitu sangat membahagiakan, tapi dia ingin merahasiakan ini dari Taehyung, jadi dia memasukan alat itu kedalam kantong, kemudian dimasukan ke dalam laci tempat tidurnya.

Jimin bergegas menyiapkan makan malam untuk Taehyung dan Jenni, mereka bertiga biasanya makan di meja makan bersama.

Tanpa di ketahui Jimin, Jenni merasa curiga dengan kondisi Jimin akhir-akhir ini, jadi saat melihat Jimin keluar dari kamar, dia memberanikan diri untuk masuk dan mencari tau tentang Jimin.

Dia menggeledah seluruh kamar dan juga kamar mandi, dan saat matanya tak sengaja melirik ke tempat sampah, dia melihat bungkus testpack tergeletak disitu

Kecurigaan Jenni benar, ternyata Taehyung masih bermain dengan istrinya di belakangnya?

Dia mengepalkan tangannya, kemudian keluar dari kamar Jimin.

🐯🐥

Disaat Taehyung dan Jenni sedang makan, tiba-tiba Jenni memanggil Jimin dan bertanya padanya.

"Jimin, bukankah kamu memiliki sesuatu yg ingin dibicarakan dengan Taehyung? " Jimin terkejut, apa maksud dari perkataan Jenni, dia merasa tidak memiliki apapun yg dibicarakan dengan Taehyung, lalu kenapa Jenni berkata seperti itu.

"Aku tidak ada yg ingin ku bicarakan. "

"Bukankah, kamu sekarang sedang hamil... Oh! Atau jangan-jangan kamu ingin merahasiakannya dari Taehyung? "

Jimin merasakan perasaan tidak nyaman, dia hanya bisa meremas kemejanya, menahan agar ia bisa tenang.

"Tidak... Aku... "

"Lebih baik kamu beritahu suamimu Jimin, dengan kabar bahagia ini. " Jenni tersenyum melihat reaksi Taehyung di sebelahnya.

"Apa itu benar? " Nada dingin Taehyung seperti pedang yg langsung menembus jantung Jimin.

"I.. Iya... Aku sedang hamil anakmu.. " Setelah Jimin selesai bicara Taehyung langsung tertawa keras, membuat Jimin bingung tapi tidak dengan Jenni.

"Anak ku?.... Haha... Apa kau bercanda? "

"Ap.. Apa maksudmu? "

"Jimin, apa kau kira aku ini bodoh? Bagaimana seorang yg mandul bisa menghamili seseorang. " Taehyung berdiri dan mulai mendekat kearah Jimin.

Plakk!

Taehyung menampar Jimin yg masih belum siap, hingga ia terduduk di tanah. Setelah itu Taehyung menarik kerah baju Jimin agar berdiri dan menghadap wajahnya.

"Beraninya kamu menjual tubuhmu, sampai kamu hamil? Dan mengaku itu anak ku? Biar ku beritahu Jimin, 2 bulan lalu aku dan Jenni pergi ke rumah sakit dan hasil diagnosisnya adalah aku dinyatakan mandul oleh dokter. "

"Ta.. Tapi bagaimana itu mungkin? Aku... aku sungguh tidak pernah bergaul dengan orang lain.... Selama ini hanya kamu.. "

"Lalu menurutmu dokter mengatakan hal yg salah?.."

"Tidak Taehyung... Kumohon percayalah padaku... "

"Sebelum aku membunuh kamu dan anak sialanmu itu.... Lebih baik kamu pergi dari rumah ini.... KELUAR!! "

"Tidak Taehyung, percayalah... Kumohon Tae...dia anakmu." Taehyung menggeret Jimin membawanya keluar pintu di malam hari, sedangkan Jenni hanya santai menyantap makan malam yg entah hari ini begitu terasa sangat lezat.

Setelah mendorong Jimin keluar, Taehyung langsung membanting pintu dan menguncinya dari dalam, tanpa sekalipun menengok ke arah Jimin.

Jimin yg lelah berteriak dan memukul pintu itu, memilih menyerah dan mulai pergi ke pemberhentian bus, dia hanya ingin cepat pergi dan mencari penginapan untuk dirinya dan anaknya untunglah ia membawa dompetnya.

Jimin memasuki bus entah itu bus apa yg terpenting baginya adalah hanya ingin pergi jauh dari kehidupan Taehyung.

Pikirannya melayang memikirkan bagaimana Taehyung bisa dinyatakan mandul, ketika dirinya sedang mengandung anaknya?

🐯🐥

Jenni mencoba menenangkan Taehyung dengan mengajaknya menonton TV, namun disaat beberapa menit penayangan tiba-tiba ada berita live yg menunjukan sebuah kecelakaan bus tunggal hingga bus itu terbalik dan terbakar hebat membuat semua penumpang meninggal di tempat.

Disaat wartawan menunjukan beberapa orang yg dinyatakan meninggal, Taehyung dan Jenni terkejut akan satu nama yg mereka tidak asing, dia adalah Park Jimin.

"Tidak mungkin, Park Jimin di Seoul itu ada banyak... Ya itu bukan Jimin... "

Sebelum Taehyung menyelesaikan ucapannya, dering ponsel tiba-tiba mengintruksinya, dilihat itu dari nomor tidak dikenalnya.

"Halo.. "

"Selamat malam Tuan, kami dari pihak rumah sakit, tempat korban yg meninggal akibat kecelakaan bus malam ini menginformasikan bahwa Park Jimin dinyatakan telah meninggal dunia.... Kami membutuhkan anda untuk menyetujui proses lebih lanjut bagi pengambilan jenazahnya. "

Taehyung membeku, masih tidak percaya. Dia baru saja mengusir Jimin dengan tangannya sendiri dan mengatakan ingin membunuhnya, tapi ternyata Jimin tetap saja berakhir meninggal?

"Halo Tuan?... Tuan.. "

"Maaf sepertinya anda salah mengenali korban. "

"Maafkan kami, fisik semua korban memang telah hangus terbakar tapi kami menemukan dompet yg ada didalam kantong pasien yg sedang hamil.... Diperkirakan usia kandungannya masih 3 minggu"

Taehyung sekarang tidak bisa menyangkal lagi karna semua ciri-cirinya memang merujuk pada Jimin istrinya.






___Tbc___





Maaf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang