Maaf 11

871 62 20
                                    

Disaat Yoongi keluar, beberapa detik kemudian terdengar ketukan pintu.

"Kenapa Yoongi hyung kembali lagi? " Jimin membuka pintu, tapi bukan Yoongi yg ia lihat, melainkan orang yg paling dia hindari selama ini.

"Jimin, sudah lama tidak bertemu.... Apa kau begitu bahagia sampai terkejut seperti itu? "

"Maaf cari siapa? "

"Jimin, aku minta maaf..... Aku tau, aku terlalu banyak menyakitimu dan menyalahkanmu, menganggap kamu selingkuh, padahal aku lah yg sudah menyelingkuhimu. " Jimin masih berdiri membeku mendengar penuturan Taehyung.

"Jimin, aku sudah salah mempercayai Jenni, ternyata Jenni-lah yg memalsukan hasil tes kesuburanku... Dia memalsukan hasilnya yg mengatakan kalau aku ini mandul, aku benar-benar tidak tau akan hal ini dan membayangkan kamu tidur bersama dengan pria lain sudah membuatku sangat frustasi membuat aku kehilangan kendali dan mengusirmu....maaf. " Jimin merasa dilema, disatu sisi dia takut untuk kembali ke kehidupan yg dulu, tapi satu sisi lagi dia ingin memaafkan suaminya dan memperbaiki hubungannya.

"Jimin, kumohon kembalilah padaku, apa kamu tidak kasian dengan anak kita? Dia akan ditertawakan oleh temannya jika hidup tanpa seorang ayah.... Dan aku tidak ingin dia hidup sepertiku yg tidak mendapat figur seorang ayah untuknya. "

Mendengar hal itu, Jimin mengelus perutnya dan gambaran mengenai kehidupan anaknya yg hanya memiliki orang tua tunggal, dia merasa tidak tega. Mungkin dia terlalu egois sampai harus mengorbankan kehidupan yg layak untuk anaknya.

"Masuklah."

'Tidak kusangka, ini akan semudah itu. '

🐯🐥

Yoongi menyadari sesuatu yg aneh dan merasa curiga, Yoongi tau dari Hoseok semua kejadian yg menimpa Jimin.

"Maaf tapi namanya bukan Kim Jimin tapi dia Jung Minnie..... Minnie kamu kembalilah kekamar. " Ucap Yoongi

"Hyung, aku... Aku akan kembali bersama suamiku. "

"Minnie, apa yg kamu bicarakan? coba pikirkan ulang.... Selama ini dia sudah menyakitimu. "

"Hyung, kumohon percayalah padaku..... Tae, kamu tunggu disini, aku akan mengambil semua barang-barangku dulu. "

"Biarlah bawahanku yg akan mengambilnya, lebih baik kita pergi sekarang. "

"Minnie, bisakah kita bicara berdua? " Jimin melihat kearah Taehyung dan pergi mengikuti Yoongi untuk bicara di dapur.

Setelah sampai didapur Yoongi langsung menanyakan berbagai pertanyaan.

"Jimin, apa yg terjadi padamu? Kenapa kamu malah ingin kembali kesuami brengsekmu dan bagaimana kalau dia menyakitimu lagi? "

"Hyung tenanglah, percaya padaku aku ini bukan Jimin yg lemah seperti dulu.... Aku hanya tidak ingin anak ku tumbuh tanpa figur ayahnya. Dan aku juga ingin suamiku ada disampingku menjagaku seperti kamu dan Hoseok hyung"

"Baiklah, tapi kamu harus menghubungiku jika terjadi sesuatu denganmu. "

"Terimakasih hyung sudah menjagaku selama ini. "

Akhirnya Yoongi mempercayakan semuanya ke Jimin dan mungkin saja Jimin sudah memiliki rencana lain. Dia hanya akan memberitahukan semuanya ke Seokjin.

____

Jimin memasuki kembali rumah yg dulu membuat hatinya sakit.

"Jimin, mulai sekarang kita akan tidur di kamar yg sama... "

"Bisakah kita tidur dikamar terpisah, aku masih belum siap. "

"Baiklah, apa kamu ingin makan sesuatu? Aku akan memesankannya untukmu. Besok aku akan memanggil pelayan untuk mengurus segala yg kamu butuhkan"

"Tidak perlu, aku sudah punya Jinhyung yg akan membawakanku makanan, dan untuk pelayan juga.... Aku bisa melakukannya sendiri. "

"Jinhyung? Maksudmu Kim Seokjin?.... Jimin sekarang kan sudah ada aku jadi kamu bisa menyuruhku melakukan apapun, aku akan melakukannya. "

"Benarkah? Sebenarnya aku punya satu hal yg paling aku ingin kamu lakukan, tapi aku takut. "

"Tidak, katakan saja aku akan melakukannya"

"Kalau begitu, bisakah kamu tidur diluar malam ini? Maksudku di luar rumah... Aku takut jika ada sesuatu diluar, tapi jika ada kamu yg menjaganya aku pasti akan tenang."

"Maksudmu..... Kamu mengusirku? "

"Tidak ini hanya untuk satu malam dan aku hanya ingin kamu menjagaku dari luar rumah itu saja. "

"Aku tidak mau! "

"Tapi bukankah kamu baru saja mengatakannya akan melakukan apapun, ternyata kamu masih belum berubah.... Kalau begitu aku lebih baik pergi kerumah Yoongi hyung lagi saja. "

"Tidak.... Tidak... Oke, aku akan menjaga rumah ini dari luar. " Taehyung dengan menahan semua amarah, dia melangkah keluar rumah dan duduk di teras rumahnya.

"Sialan Jimin! Apa dia berencana balas dendam padaku karna sudah mengusirnya?"

Setelah beberapa saat tiba-tiba bunyi ponsel berdering, Taehyung melihat siapa si penelpon dan dia mengangkatnya dengan senang hati.

"Halo... Ada apa sayang? "

["Tae, bagaimana dengan rencana kita?"]

"Hm, kamu tidak perlu melakukan apapun, dia ternyata sangat mudah untuk dibujuk."

["Benarkah? Ternyata dia sebodoh itu"]

Taehyung melihat mobil putih yg berhenti di depan rumahnya, dan pintu depan terbuka memperlihatkan sosok tinggi yg berbahu lebar keluar dari dalam.

"Telponnya sudah dulu, aku ada urusan. " Sebelum memberi kesempatan Jenni bicara Taehyung sudah mematikannya.

Taehyung melihat Seokjin mendekat dan membungkuk sedikit untuk memberi salam.

"Apa yg kamu lakukan disini? " Tanya Taehyung dengan nada dingin

"Seharusnya aku yg bertanya, kenapa kamu kembali dan membawa Jimin pergi. "

"Karna aku masih suaminya, jadi aku berhak untuk mengambil apa yg sudah menjadi milik ku. "

"Kamu sudah membuangnya dan membencinya.... Dan selama ini ada aku yg bertanggung jawab padanya, aku akan mengambil Jimin pergi darimu dan menikah dengannya, lalu menjadi ayah dari anaknya. "

Bugh!

Taehyung memukul rahang Seokjin dengan keras, tapi Seokjin membalasnya dengan senyuman remeh.

"Kim Seokjin jangan bercanda padaku!kamu itu hanya tangan kanan ibuku jadi pergilah dari sini. "

"Sayangnya aku tidak bisa, karna Jiminlah yg menyuruhku datang kesini.... Dia dan bayinya sudah jatuh cinta pada masakanku." Seokjin berjalan melewati Taehyung dan memasuki rumah.

Taehyung menendang keras kursi disampingnya sambil mengumpat, setelah sedikit tenang barulah dia masuk kedalam mengikuti Seokjin.



__Tbc__


Maaf ya kalau ceritanya semakin membosankan🥺 aku bukan penulis tapi aku suka vmin jadi maklumi aja kalau jelek.

Maaf (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang