3 hari sebelum pesta ulangtahun itu di mulai, Shikamaru kebingungan mencari apa hadiah yang ingin dia berikan kepada sahabatnya itu. hampir semua yang Naruto inginkan telah ia berikan, ia berfikir keras seharian penuh hanya untuk memberikan hadiah kepada sahabatnya yang merepotkan itu.
"Shikamaruu" ucap wanita berkacamata
Shikamaru menoleh ke belakang, ia sudah menduga jika wanita yang memanggil nya itu bukan lain adalah Shiho, si wanita merepotkan kata Shikamaru.
"kau Shiho, ada apa?" tanya Shikamaru
"e-em begini Shikamaru, aku dengar kerajaan Uzumaki mengadakan pesta ulangtahun ya" tanya Shiho dengan wajah tersipu malu.
"kau? tau darimana?" tanya Shikamaru lagi.
"a-aku di beri tau oleh nyonya Yoshino, S-Shikamaru"
'𝘺𝘢 𝘢𝘮𝘱𝘶𝘯 𝘪𝘣𝘶 𝘪𝘯𝘪, 𝘢𝘱𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘨𝘢 𝘳𝘢𝘩𝘢𝘴𝘪𝘢? 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘰𝘬𝘶𝘴𝘦'
"Shikamaru? hei? jawab aku" ucap Shiho
Shikamaru sangat bingung bagaimana ia menjawab nya, jika ia bilang 'iya' maka pasti Shiho akan meminta untuk ikut ke pesta dan berdansa dengan nya, tapi jika ia bilang 'tidak' apakah Shiho tidak curiga?
"aku tidak tau akan datang atau tidak, akhir akhir ini aku sangat sibuk. jadi sampai nanti" jawab Shikamaru lalu pergi meninggalkan Shiho sendiri
"eh-eh Shikamaru tunggu dulu, apakah aku boleh ikut jika... jika kau ingin menghadiri nya?" tanya Shiho
langkah Shikamaru terhenti saat mendengar ucapan Shiho itu.
"entahlah Shiho, berhenti mengganggu ku." hawab Shikamaru, lalu pergi.
"ishh, apa apaan si Shikamaru. Shikamaru jika kau akan pergi kesana diam-diam aku tidak akan segan-segan mengikuti mu, yang aku inginkan kau berdansa dengan ku Shikamaru. dan jika kau berdansa dengan wanita lain, maka tidak segan-segan aku akan membunuhnya." ucap Shiho dengan wajah sombongnya sambil memandangi ke arah langit
'𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘶, 𝘚𝘩𝘪𝘬𝘢𝘮𝘢𝘳𝘶 𝘕𝘢𝘳𝘢. ' batin Shiho .
Shiho pun pergi ke arah dapur untuk mengerjakan pekerjaannya.
tanpa Shiho sadari, ada seseorang yang mendengar ucapannnya itu.
'𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶 𝘵𝘦𝘳𝘫𝘢𝘥𝘪, 𝘯𝘰𝘯𝘢 𝘚𝘩𝘪𝘩𝘰. '
ucap Seseorang tersebut._____________________________________
"SAKURAA.... SAKURAAAA DI MANA KAUUU" teriak Temari sambil berlari ke arah dapur, untuk mencari sahabat nya itu.
"eh nona Temari, jangan berlarian begitu, bagaimana jika kau terluka?" ucap salah satu pelayannya.
"bibi di mana Sakura? apa kau melihatnya? di mana dia?" tanya Temari dengan wajah gembira.
"tadi Sakura bilang, dia ingin menyiram tanaman bunga kesayangan anda, nona." jawab sang pelayan.
"benarkah? baiklah."
"oh iya bibi satu lagi, buatkan makanan kesukaan Ayah ku untuk makan malam nanti ya." ucap Temari
"eh nona? tumben sekali? ada apa? tampaknya kau sangat bahagia ya" tanya si pelayan
"bibi tau? aku akan pergi ke pesta! Ayah mengizinkan ku untuk pergi ke pesta itu! aku sangat senang sekali" jawab Temari gembira sambil memegang pipinya oleh kedua tangannya.
"wah berita bahagia nona, baik aku akan memasak makanan kesukaan Tuan Raasa dan juga makanan kesukaan anda nona" balas sang pelayan.
"benarkah bi? asikk, terimakasih bi aku pergi dulu"
lalu Temari berlari ke arah taman untuk menemui sakura."kau lihat Shani? dia tampak bahagia, aku senang melihatnya. setelah sekian lama akhirnya ia bahagia juga tersenyum lebar seperti dulu." ucap pelayan itu
"ya Hanna, aku juga bahagia melihat nona Temari bahagia seperti itu, aku jadi ingin menangis melihatnya." jawab pelayannya (Shani)
"aku tidak rela jika nona Temari akan menikah suatu hari nanti." sambung pelayan itu (Hanna)
"siap tidak siap, kita harus siap Hanna." jawab Shani
"baiklah ayo kita siapkan makan malam ini, jika tidak selesai, maka nona Temari akan marah kepada kita."
"baiklah."
____________________________
𝘤𝘦𝘬𝘭𝘦𝘬
"Shikamaru! kau tidak sopan memasuki kamar ibumu tanpa mengetuk pintu!" teriak Yoshino
"maaf maaf ibu" jawab Shikamaru
"tolong tinggal kan aku berdua saja dengan ibuku" ucap Shikamaru kepada pelayan yang ada di kamar ibunya
"baik Tuan."
"ada apa Shikamaru? kenapa kau mengusir nya? ada apa denganmu hah?" tanya Yoshino
"Ya ampun ibu kau seperti biasanya sangat merepotkan." jawab Shikamaru
"Shikamaru!"
"ya baik-baik, ibu kenapa kau memberi tahu Shiho bahwa akan ada pesta? ibu tau kan bahwa aku akan pergi diam-diam ke pesta itu? kenapa ibu malah memberi taunya?" tegas Shikamaru.
"habisnya, dia banyak bertanya kepada ibu, jadi ibu berikan saja surat undangan nya itu." jawab Yoshino
"ya ampun ibu, kau memang merepotkan sekali, huh" sambung Shikamaru dengan wajah malas nya.
"oh iya Shikamaru, aku membaca surat undangan itu, bahwa kerajaan Sabaku juga di undang ya? wah berarti Tuan Putri nya akan datang juga, ibu tidak sabar melihat nya." ucap Yoshino
"eh? Tuan Putri? apakah kerajaan Sabaku memiliki anak perempuan?" tanya Shikamaru heran
"Bodoh! dulu kau sering bermain dengan nya! pasti kau lupa." jawab Yoshino
"bermain? apakah ibu sedang sakit? sahabat kecil ku hanya Shiho ibu."
"Baka! itu sebabnya kau tidak ingat, kau saat itu masih kecil, maklum jika kau tidak mengingat nya."
"andai saja jika kalian mengingat satu sama lain, ibu tak segan-segan akan menjodohkan kalian, hemm." ucap Yoshino tersenyum sambil memegang kedua pipinya dengan tangannya."ibu, kau sama saja seperti Ayah. merepotkan."
'𝘛𝘶𝘢𝘯 𝘗𝘶𝘵𝘳𝘪? 𝘴𝘢𝘩𝘢𝘣𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭? 𝘫𝘰𝘥𝘰𝘩? 𝘢𝘱𝘢 𝘪𝘯𝘪?' Batin Shikamaru.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess { ShikaTema }
General FictionSeorang pangeran dari kerajaan Nara yang sedang mencari calon istri sekaligus Ratu untuk kerajaan dan penerus Kerajaan. namun ia tak kunjung menemukannya, sampai suatu hari ia menemukan seseorang yang ia cintai sedalam dalamnya. apakah ia akan mend...