15

60 7 0
                                        

masih di hari yang sama. mereka semua masih berkumpul di rumah Tabib Madara. hari semakin malam dan gelap, mereka semua memutuskan untuk segera kembali ke istana. selain itu, mereka juga merahasiakan identitas Temari kepada seluruh warga. karena, para warga tidak tau jika Gaara memiliki kakak perempuan.

saat di perjalanan, Shikamaru berjalan bersama Temari. tak lupa juga Shikamaru memberikan Jaz yang ia pakai untuk menyelimuti tubuh Temari.

"Temari, pakai ini" Shikamaru memberikan Jaz nya kepada Temari. Temari menatap wajah Shikamaru, ia tersenyum tipis padanya. ia mengambil Jaz itu dan memakai nya. "Terimakasih Shikamaru" ucap Temari

"hei, lihat itu! mereka sangat serasi bukan?" ucap Tenten

"ck, itu biasa saja" jawab Neji dengan wajah datar

Tenten mengerut kan wajahnya, Neji sangat bersikap dingin akhir-akhir ini padanya. membuat Tenten semakin muak jika berbicara padanya.

"kau selalu saja begitu jika sedang berbicara padaku!" ucap Tenten kesal

Neji menatap Tenten yang terlihat kesal. ia merasa bersalah, Neji tersenyum kecil melihat Tenten yang sedang marah. Neji langsung mengelus rambut coklat Tenten sambil tersenyum.

"Maafkan aku, Tenten" ucap Neji dengan senyuman di wajahnya

Tenten menoleh ke arah Neji, pipi nya berubah merah. ia memalingkan wajahnya ke arah lain. Tenten senang jika Neji memperlakukan nya seperti itu.

Neji tersenyum kecil melihat Tenten yang memalingkan wajahnya ke arah lain karena pipinya yang merah karna nya. 'sangat lucu' batin Neji













---------------------&&------------------------












"Tuan Raasa apakah semuanya rencana ini benar-benar cocok?" tanya Choza

"ya, aku yakin itu." jawab Raasa

"Tuan Raasa, aku ingin meminta sesuatu kepadamu. bagaimana jika Putri Temari tinggal bersama ku untuk sementara ini? karena, saat aku menemui seorang Tabib, Tabib itu berkata jika Shikamaru dan Temari sangat dekat. seperti seorang anak yang tidak bisa terpisah oleh ibunya." ucap Shikaku





*FLASHBACK



"Tuan Shikaku" ucap seorang Tabib sambil membungkukan badannya.

"oh ya, Tabib apakah ada pasien hari ini? sepertinya kau sangat sibuk" tanya Shikaku.

"oh ya benar Tuan, pasien itu sepertinya kekasih Tuan Shikamaru." jawab Tabib itu dengan menundukkan kepalanya.

"kekasih? maksudmu Shiho ya?" tanya Shikaku pada Tabib.

Tabib itu menggelengkan kepalanya pertanda pertanyaan Shikaku salah. "bukan Tuan, aku lupa namanya, tetapi dia wanita berambut panjang pirang dengan mata Hijau. sepertinya dia seorang Putri Raja" ucap sang Tabib

saat Shikaku mendengar ucapan sang Tabib, ia langsung tau siapa yang Tabib itu maksud. jika bukan Temari siapa lagi?

"oh, maksudmu Putri Temari ya? ada apa? mengapa kau menganggap mereka seorang kekasih?" tanya Shikaku.

"begini Tuan, saat aku sedang membuat resep obat herbal aku mendengar jika Tuan Shikamaru dan Putri Temari tertawa gembira. dan saat aku ingin mengambil bahan-bahan, aku melewati ruangan mereka, dan melihat mereka berdua sangat dekat. mereka bagaikan kekasih." jawab sang Tabib 

"jadi.. begitu ya.. baiklah" ucap Shikaku

"Tuan, aku juga mendengar jika.. Tuan Shikamaru ingin membawa Putri Temari ke kerajaan Nara. karena Tuan Shikamaru memiliki janji pada Putri Temari. apakah, kau memperbolehkan nya?" tanya Tabib

"Shikamaru huh?? berbicara seperti itu?" tanya Shikaku

"Ya Tuan."

"baiklah akan ku pikirkan. jadi, pergilah." ucap Shikaku. lalu Tabib itu pergi setelah memberikan salam kepada Shikaku.





*FLASHBACK OFF






Raasa terdiam. ia berfikir apakah ia akan mengizinkan Temari pergi dengan Shikamaru untuk sementara atau tidak. Raasa menundukkan kepalanya. sebenarnya ia tidak ingin ini terjadi, ia ingin seperti dulu. mereka yang selalu bersama di rumah, tertawa bersama di meja makan. Raasa sedih jika ia harus menitipkan Putri kesayangan nya itu.

"aku tidak tau" jawab Raasa. Shikaku mendekati Raasa, ia memegang pundak kiri Raasa. Shikaku juga menyemangati Raasa sedalam mungkin. ia juga merayu Raasa agar ia mengizinkan Temari pergi dengan Shikamaru.

setelah banyaknya rayuan itu, akhirnya Raasa mengizinkan Temari pergi dengan Shikamaru. Shikaku merasa lega dengan hal itu.

"baiklah jika itu yang terbaik untuk Putri ku" ucap Raasa.

Shikaku tersenyum tipis kepada Raasa.

'berhasil' batin Shikaku














---------------------&&-------------------------






"TIDAK MUNGKIN AKU HARUS MEMBAWA PUTRI TEMARI KE SINI! KAU TAU KAN AK-" ucapan pria berjubah biru itu terpotong

"ya aku tau, tetapi aku adalah bos mu jika kau tidak mengikuti perintah ku, habis kau!" ucap pria berjubah hitam itu.

"ck, sial!" kesal pria berjubah biru


"aku bisa membantu kalian. tetapi, mari kita membuat perjanjian terlebih dahulu. setuju?" ucap wanita berkacamata dan berambut pirang.


"hei? bukankah kau..."

"yap, kau benar. jadi, kau mengetahui diriku ya? itu bagus. jadi apa kau menyetujui nya? jika tidak aku akan pergi secepatnya dari sini." ucap wanita itu.

pria berjubah hitam tersenyum kecil.

"phfft, baiklah aku menyetujuinya" jawab pria berjubah hitam.

"TUNGGU, APA YANG-" lagi-lagi ucapan pria berjubah biru itu terpotong.

"hei? kau berani melawan ku ya? ingat, jika kau tidak mematuhi perintah ku. kau akan sengsara seumur hidup mu... Gengo."











Tekan 🌟 jika kalian suka.
dan berikan saran di komentar jika saya memiliki kesalahan 💫🦌









                                @TemaShel🦌🌟

My Princess { ShikaTema }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang