"jadi, bagaimana ini Hinata?" ino bertanya.
Hinata menunduk, ia juga sama halnya dengan mereka semua. Hinata bingung karena tidak biasanya Neji membawa Temari pergi ke Tabib sebelum bertemu Hiruzen. dahulu sebelum Neji membawa seorang pasien ke Tabib lain, Neji membawa pasien itu ke Hiruzen terlebih dahulu. tetapi kali ini berbeda. 'sepertinya ada sesuatu yang terjadi' batin Hinata
"ikuti aku, aku tau Tabib mana yang Neji datangi." mereka semua mengikuti Hinata, tak lupa juga sebelum mereka pergi mereka berpamitan dengan Hiruzen. setelah berpamitan, mereka bergegas pergi ke Tabib selanjutnya.
di perjalanan, Matsuri menatap wajah Hinata. wajahnya begitu terlihat sangat khawatir, raut wajah, dan tatapannya seakan Hinata mengetahui sesuatu.
"maaf Nona Hinata jika aku lancang tetapi, mengapa wajahmu sangat cemas sekali? apakah kau mengetahui sesuatu tentang hal ini?"
Hinata membulatkan matanya ia juga berhenti berjalan saat mendengar pertanyaan Matsuri. wajahnya seakan cemas dengan pertanyaan yang Matsuri lontarkan padanya. "t-tunggu, m-mengapa tiba t-tiba kau menanyakan h-hal itu M-matsuri?"
"dari awal kita berpamitan dengan Tabib Hiruzen, wajahmu sudah terlihat sangat cemas. apakah, benar ada sesuatu yang kau ketahui?" tanya Matsuri
"i-itu.."
----------------&&------------------
"Madara, bagaimana jika seseorang melakukan hal yang kau larang itu?" Neji melontarkan pertanyaan kepada Madara. Madara yang sedang mengolah sesuatu langsung berhenti saat mendengar pertanyaan Neji.
Madara menoleh ke arah Neji, lalu ke arah Temari.
"aku tidak tau apa yang akan terjadi nantinya, tetapi aku memiliki firasat yang buruk kepada Putri Sabaku ini." jawab Madara dengan memberikan segumpal daun kepada Shikamaru. "apa ini?" tanya Shikamaru"berikan ini kepadanya jika ada sesuatu yang terjadi padanya, terutama pada hal yang tadi telah ku peringatkan." jawab Madara. Shikamaru menatap gumpalan itu, ia berfikir seperti nya Madara bisa meramal sesuatu. 'apakah dia bisa meramal sesuatu?' batin Shikamaru
saat mereka sedang berbincang-bincang. tanpa mereka sadari Temari terbangun dengan lemas, ia memegang tangan Shikamaru yang berada tidak jauh darinya.
"S-Shikamaru.. l-lapar.." mendengar ucapan Temari, Shikamaru menoleh dan terlihat gembira saat Temari tersadar. Shikamaru juga meminta Madara agar memberikan makanan seadanya yang ada di sana. Temari memakan sebuah roti yang di berikan oleh Madara.
"Shikamaru, apa yang terjadi? di mana aku? di mana Gaara dan Ayah?" semua pertanyaan keluar dari mulut Temari. Shikamaru sangat bingung bagaimana ia menjawab nya. karena, rasa gembira itu yang telah membuatnya kebingungan. 'seperti ibu, sangat merepotkan' batin Shikamaru
"Ayah mu berada di kerajaan Uzumaki, adik mu Gaara sepertinya akan segera datang kemari. jadi, tunggu saja." jawab Shikamaru. Temari mengangguk mendengar jawaban Shikamaru, sebenarnya Temari sangat khawatir pada Ayahnya. ia tidak mau jika sang Ayah khawatir pada nya. "Hei Shikamaru.. apa aku sangat menyusahkan?" tanya Temari
Shikamaru menaikkan alisnya sebelah. ia sangat bingung dengan pertanyaan yang baru saja keluar dari mulut Temari. Shikamaru berfikir jika itu adalah pertanyaan bodoh yang selalu keluar dari mulut seseorang. "pertanyaan bodoh apa itu Temari? apa kau gila?" ucap Shikamaru
"tidak maksudku.. aku wanita yang lemah, dan selalu menyusahkan semua orang. termasuk Ayah, Gaara, dan kau juga, bukan?"
Shikamaru menatap wajah Temari yang sedang terduduk di kasur itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Princess { ShikaTema }
Genel KurguSeorang pangeran dari kerajaan Nara yang sedang mencari calon istri sekaligus Ratu untuk kerajaan dan penerus Kerajaan. namun ia tak kunjung menemukannya, sampai suatu hari ia menemukan seseorang yang ia cintai sedalam dalamnya. apakah ia akan mend...