10

497 32 0
                                    

Acara megah dan meriah di rayakan..

Pernikahan telah berlangsung.  Mario dan Richie mengucapkan janji sucinya di hadapan ribuan bahkan ratusan tamu yang hadir..

cincin yang terpaut cantik di jari lentik Richie itu berkilau cantik dan Mario tersenyum lebar.....

ia bersyukur bertemu Richie, yang menjadi pendamping hidup dirinya untuk selama-lamanya...

burung merpati putih di terbangkan membawa surat cinta yang entah di bawa kemana, dan pasti akan di bawa tinggi ke langit..

Mario menggenggam tangan Richie.. tangan yang dingin itu karena Richie belum menerima makanan apa apa dari pagi sampai siang ini.

ia mengubungi manager nya dan manager itu sigap membawakan buah buahan untuk Richie juga Mario.. Richie mengangguk karena mereka juga lapar setelah menyambut dan menerima ucapan selamat dari ribuan tamu yang datang. Sehingga Richie dan Mario belum sempat duduk.

Richie menatap Mario.

"apa?"

"kamu ganteng yah.. aku ga nyangka kamu seganteng ini, padahal dulu aku liat kamu biasa aja" ucapnya..

Mario tertawa sambil menggeleng.

"lu juga cantik, nanti malem ya.."

Richie memakan buahnya. "Hm.. nanti malem ngapain emangnya?" Mario menarik pinggang Richie..

Ia mengelus pinggang Richie.

"yang kita lakuin kemarin kemarin–

"owww tapi kan aku udah engga virgin... :("

"lu dokter kan? masa ada dokter sebego ini" Richie menggeleng.

"haahhh— aku fokus kuliah, ga sempet mikirin buat nikah." Ucap Richie karena memang benar..

"bodoamat, pokoknya nanti malem gua mau peluk lu yang lama.. sampe lu sesek napas.. sampe lu engap"

"dih? Enggak lah, orang ga di bolehin juga sama mae sama bubu!"

"siapa bilang? boleh. Lu tinggal di rumah gua richieee, kita punya rumah baru" Richie hanya ber-oh ria mendengar ucapan Mario.

"tapi Richie ga bisa masak, terus Richie ga bisa cuci baju, terus Richie cuma bisa belanja abisin uang Mario. Emang Mario mau?"

Mario mengangguk..

"apapun itu, kalo itu Arrichie.. gua ga masalah."

Richie menghela nafas lelah.

"apasih yang kamu ga suka dari aku hah?"

Mario menatap wajah Richie namun tatapan mata itu turun....

"lu tepos, kenyel kenyel nya dikit doang–

Richie menutup mulut Mario.

"kamu bisa ga sih sebentar aja ga mesum?!" Ucapnya namun hanya di dengar oleh Mario.

Mario menggeleng.

"siapa suruh mau nikah sama gua, jadi siap ga siap harus mau gua cabulin"

"Mario ih!"

Mario tertawa lepas mendengar kemarahan Richie..

"berarti.. kalo nikah sama kamu, aku sakit terus dong?"

Mario menggeleng..

"kalo gua napsuan, badan lu udah remuk dari kemarin kemarin."

"mario cabul!"

"gapapa, yang penting istri gua cantik" Mario memeluk Richie..

Mario Kennderick Raja TinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang