15.

455 28 6
                                    

"hahhhh—

"akhirnya kau bangun juga Mario..." Jorgie menaikkan kasur Mario agar ia bisa sedikit bangun dari tidurnya.

"rumah sakit..?"

"kamu pingsan Mario, dokter bilang.. kamu belum makan 3 hari terakhir." Mario mengangguk—

Matanya melihat kesana kemari..

"dimana Richie..?"

Mereka saling beradu tatapan.........

"richie—

"ikhlas Mario.. kamu– kamu cinta terakhirnya."

"hah- apa? p-pasti mimpi kan?"

Jorgie menggeleng..

"richie wafat, kemarin.. dan dia—

"om? dimana Richie om!?" Teriak Mario.. ia mencoba bangun dari kasurnya namun Jeff menahan tubuh Mario.

"hiks.. kemana richie.."

"Richie.."

Jorgie menatap wadah cantik dengan penuh lukisan yang elegan terletak di belakang mereka..

Celio mengambilnya dan mengarahkan ke Mario.

"apa-? mae.. aku ga butuh ini Mae, aku butuh Richie! dimana Richie mae?!" Tanya ya pada Celio. Namun Mario terhenti saat melihat tulisan pada guci nya..

"Mae?"

"maaf.. ini permintaan terakhir Richie...."

"mae tapi Richie masih hidup Mae!! m-mario mimpi Richie ada di tempat indah! Richie pasti di taman rumah sakit ini kan!? Mae? dadd!? Ayo jawab!!"

Bubu memeluk Mario..

Lelaki itu terdiam, dan menghela nafas berat.

"bubu tau ini berat untuk kamu dan cleo.. tapi bubu harap perlahan-lahan kamu bisa terima ini ya. semakin kamu enggak bisa ikhlas buat Richie.. Richie semakin sedih di sana sayang.... Dia ga bisa terbang tinggi di sana.... ikhlas ya?"

pria yang angkuh dan keras kepala itu, kini meneteskan air mata nya.. ia belum sempat meminta maaf tentang kesalahan nya dengan Richie.

seseorang cantik, yang Mario cintai.. pernikahan dan janji suci yang terucap di bibir mereka. Akan menjadi janji sebagai maut yang memisahkannya

Namun... Orang yang paling Mario cinta.. kini telah tenang dan Mario harus menerima bahwa takdir yang mengambil cintanya.... Selamanya.

Mario Kennderick..

Bukan hanya dia yang terpukul..

Tapi cleo, dan keluarga yang di tinggalkannya.

Mario ingat sekali.. luka-luka yang mario berikan untuk Richie cantiknya.













































































PRAANNG!!!

"mario— errkk.. ampunh– di-dia.. dia temen smp aku mario—.."

"tolol! Aku harus bilang berapa kali sama kamu chi? YANG BOLEH MEGANG SELURUH TUBUH KAMU CUMA AKU!!"

BLTAKK!!

"SAKIT MARIO— AMPUNN!!!"






































"Aku udah izin sama kamu Mario.. kamu say yes, dan aku langsung pergi.."

"kamu ga liat disini cleo nangis nangis hah!? niat jadi ibu ga sih!!?? sekali lagi aku tanya ya Richie.."

PLAKKK!!!

"udah jam berapa sekarang? KAMU PULANG LEWAT DARI JAM 8 RICHIE!"

"KAMU KELEWATAN MARIO! GA SAMPE HARUS NAMPAR AKU JUGA!!!"

















































"bunuh aku sekarang juga mario. BUNUH!!"

"hamil anak sampe 10 dulu, baru aku mau bunuh kamu Richie."






































































































"Mario.."

Mario menoleh dan.... Ia melihat istri cantiknya disini.

"r-richie.. Richie ayo pulang"

Senyumnya cantik sekali.. surai coklat tidak karuan saat angin sejuk menerpa wajah manisnya.

Mario mencoba mendekat.. namun rasanya semakin jauh...

Semakin lelah mario berjalan.. semakin jauh Richie.....

Mario berlari.. mengejar cintanya...

"Mario berhenti.."

Mario menghela nafasnya..

"Chie.. kembali.. aku disini Richie...."

"jika ada perempuan cantik yang datang pada mu.. kumohon Mario, terima cintanya yaa? dia pengganti ku.. sekaligus pengganti ibu dari Cleo.... "

"hiks... Ayo pulang Richie... Kulit kamu— bisa merah kalau kena matahari terus.."

"hm? rumah aku disini mario.... Kamu.. kamu ikhlas kan? cleo sudah loh....." Ucapnya sambil tersenyum..

Jarak mereka memang jauh..

Namun suara halus dan lembut milik Richie terdengar jelas di telinga Mario..

dada mario sakit.. dan pernapasan nya terganggu.

"selamat tinggal mario.. aku mencintaimu..."

Perlahan tubuh cantik itu menghilang bagaikan abu yang terbang di terpa angin.. Mario berlari mengejar cahaya yang membawa nya untuk terbang tinggi melambung ke langit ketujuh.....

perlahan.. pandangannya gelap... Semakin sesak, dan.. sakitt...

Sangat sakit sekali....

rasanya lebih baik menyusul Richie daripada tersakiti seperti ini.























































Mario Kennderick..

Wafat 11 April 2024.



























































The end..

Mario Kennderick Raja TinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang