14

490 18 1
                                    

nafasnya terbatas.. ia bernafas lewat oksigen dan banyak sekali alat alat canggih milik rumah sakit yang menempel dan melengkapi di tubuhnya.

"bertahan sayang.. maafin aku— aku jahat.. aku jahat sama kamu.."

ia tidak kuat berbicara lagi..

rasanya seperti mimpi..

Baru kemarin mereka merayakan anniversary mereka, dan ulang tahun anak kesayangan mereka..

tapi Richie..

ia kecelakaan beruntun ketika mau menjemput Cleo..

mobilnya hancur lebur..

Mario seharusnya tidak mengizinkan Richie menjemput cleo sendirian..

"marh.. mario—"

lirihnya...

"m-maafh.. akuh– yang sal—lah.."

Mario menggeleng.. ia mengecup kening Richie dan menggenggam kuat tangan Richie.

"aku yang salah Richie.. ga seharusnya kamu pergi...."

Mario sedih.. hatinya tersayat saat melihat melihat wajah Richie yang luka luka, tangannya yang tersayat karena bertabrakan dengan serpihan kaca mobilnya..

"akuh— ca-ccat marioh—.." lirihnya terdengar sedih..

Tangis Mario pecah..

Benar..

Richie kehilangan kaki kirinya..

Kakinya tertusuk besi dari mobil muatan proyek

memutuskan untuk di amputasi....

membuat Richie cacat permanen..

ini akan menjadi, kenangan paling sakit.

"brengsekk.." Mario menggeleng.. ia menciumi terus menerus tangan lentik istrinya dan masih ada cincin berlian itu disana..

Richie menarik pelan tangannya yang di genggam Mario.

Ia melepaskan cincinnya, dan memberikannya ke Mario.

"kamu— simpan, c-cincin inih– marioh.."

Mario menggeleng.. ia memakaikan kembali cincinnya ke tangan Richie.

Ini cincin pernikahan mereka..

Mario sungguh menyayangi Richie.....

Sungguh..

"sayang.. "

Richie tersenyum hangat.. ia menatap lekat Mario..

Richie jarang sekali melihat Mario menangis......

padahal.. laki-laki boleh menangis dan boleh bercerita kan?

kenapa selalu di pendam sendirian.

nangis bukan hal yang memalukan..

kamu akan lelah jika menahan tangis dan ceritamu sendiri, ayo bercerita..

Karena tidak semua nya cerita harus di pendam sendirian.

Pria nya.. menangis

"marh— akuh.. lapar–"
Ucapnya..

Richie belum menerima asupan makanan atau nutrisi sedikitpun dari pasca operasi..

Mario mengangguk.. Mario menelepon susternya untuk membawakan makanan ke ruangan vvip ini, tidak mungkin Mario mengambil makanan sendiri walaupun cafetaria dengan ruangan vvip Richie hanya berjarak 4 ruangan sedang.

"sus-terh.. itu, gatauhh.. apa yanh— aku s-suka, mario.." ucap Richie dan Mario menoleh kearah Richie.

"tapi aku ga mungkin ninggalin kamu sendirian disini sayang....." Mario meletakkan handphone nya.

ia mencium kening Richie dan mengecup  punggung tangan Richie. Ia menatap lekat wajah cantik istrinya.

"cantik..."

Richie membalas senyuman itu..

ia tidak mampu bangun, seluruh tubuhnya sakit sekali.

kali ini, Richie mau makan enak.. ^^

"aku— laparh.. bawa, cemilanh buath akuhh– marioh....."

Mario tersenyum.. ia mengangguk. "mau buah apa sayang?"

"jeruk.."

"kamu bukannya ga suka buah jeruk?"

"mau.. ajah, please?"

Mario mengangguk.. ia berjalan mencari susternya untuk menunggu Richie di ruangan nya.

Leona dan Jeff sedang berada di luar kota, dan tidak mungkin bisa terbang cepat ke sini dan menjenguk Richie..

Celio dan Jorgie tengah dalam perjalanan menuju kesini, ia khawatir tentang keadaan anaknya.

dan cleo di titipkan oleh baby sitternya di rumah.

Mario senang.. kini jeruk manis sudah ia dapatkan, dan Mario ingin segera kembali ke ruangan Richie.

"ah tunggu aku sayang.."

Cklekk-

"babee, bangun.. aku bawa banyak jeruk buat kamuu" Mario meletakkan kantung plastik yang berisi banyak jeruk itu.

Mario mengeluarkan dua jeruk dan mengupasnya untuk Richie.

"nah.. ayo bangun, ric- Chie??—

Tangannya dingin....

"suster"

Mario berlari keluar ruangan..
"SUSTER!!"

tiga suster yang tengah beristirahat itu menghampiri Mario dan masuk ke dalam ruangan..

Mereka mengecek detak jantung Richie–

"PANGGIL DOKTER SEKARANG!!"

Mereka berhamburan pergi dan meninggalkan satu suster yang benar benar sibuk mengecek alat alat rumah sakit.......

"Richie.. sayang— ayo bangun.." Mario menggoyangkan perlahan tubuh Richie yang dingin itu..

Wajahnya pucat..

"Siapkan Defibrillator"

nnggtt-

DUG!

ngggtt-

DUGG!!

"lagi suster!" Teriak dokter itu saat alat pendeteksi detak jantungnya tidak juga mendeteksi detak jantung Richie..

nggtt

DUG!

"s-suster.. richie— Richie gimana?!" Mario mendekat kearah Richie..

"d-dok jangan!! Kalau di copot gimana istri saya nafasnya!!" teriak nya saat selang oksigen mulai di copot.. infusnya juga di lepas....

"dokter jangan!" Mario menahan tangan dokter juga suster agar tidak melepaskan alat alat di tubuh istrinya.

"lepas brengsek!! RICHIE!!"

"pak kami.. benar benar minta maaf.."

dokter itu menunduk dan beberapa suster lain...

Menutup kain putih itu..

hingga menutupi wajah cantik arrichie..

"BRENGSEK RICHIE AYO BANGUN!!!"

gila..

Mario di tahan 4 orang...

"hiks.. Richie... Richie ayo bangun richiee.."

Mario terduduk lemah tidak berdaya...




































































"hahhh—

Mario Kennderick Raja TinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang