"Bagiku tidak masalah jika aku harus menemui jurang nereka sekali pun, tapi satu hal yang pasti aku akan selalu mencintai mu. Selalu."
-Xelif Azka Roderick-
"Jika kamu saja tidak masalah harus menghadapi jurang neraka, lalu kenapa aku tidak? Aku juga tidak masalah jika suatu hari nanti kita akan dihadapankan dengan jurang neraka tapi yang pasti aku selalu ingin bersama mu. Selalu sepanjang tuhan memberi ku umur"
-Felix Aksa Roderick-
***
06:MENGUNGKAP KAN PERASAAN.
Setelah dari markas besar Felix dan Xelif tidak langsung pulang, tapi mereka pergi ketaman hiburan dulu sebentar. "Abang..." Panggil Felix pelan.
Xelif yang merasa terpanggil langsung melihat kearah Felix, yang sedari tadi mengenggam ujung bajunya. "Iya kenapa El?" Tanya Xelif lembut.
Felix terlihat tampak ragu, namun dia berusaha untuk terlihat tenang. "Yang abang bilang dimarkas itu gak bercanda kan?" Tanya Felix pelan.
Xelif yang mendengar itu tersenyum dia bergerak mengambil tangan Felix lalu menciumnya. "Buat apa Abang bercanda El? Abang gak mungkin bercanda kalau soal perasaan" Ucap Xelif sambil tersenyum.
Felix diam, sebelum akhirnya meminta Xelif untuk membawanya kedanau yang ada didekat taman hiburan, setelah sampai kedua-nya duduk diatas rurumputan hijau. "Abang..." Ucap Felix pelan.
Merasa terpanggil Xelif melihat kearah Felix yang sedang diam, tapi Xalif bisa melihat bahwa pipi Felix memerah. "Iya kanapa El?" Tanya Xelif sambil mengelus rambut Felix.
Felix diam sebelum akhirnya. "Sebenar nya El juga suka sama Abang..." Ucap Felix.
Xelif yang mendengar itu sedikit terkejut, namun sebisa mungkin dia menetralkan ekpresinya, Xelif tersenyum smirk. "Benarkah? Memang nya apa yang El suka dari abang?" Tanya Xelif. "Kalau wajah kan wajah kita sama" Ucap Xelif sambil sedikit terkekeh.
Felix diam dia tampak sedang berpikir. "Enggak tau bang... tapi El udah suka sama Abang sejak kecil..." Ucap Felix pelan.
Xelif tersenyum mengetahui bahwa Felix menyukainya, berarti ini arti nya bukan hanya dia yang berjuang selama ini kan? Xelif mendekat kearah Felix lalu mencium kening Felix. "Kalau gitu El mau jadi pacar abang?" Ucap Xelif.
Felix yang mendengar itu langsung mengangguk antusias. "Mauu!!" Ucap Felix bersemangat. Xelif yang mendengar itu hanya terkekeh, tapi tiba tiba Xelif sedikit heran karena Felix langsung merubah ekpresinya menjadi sedih. "Tapi... gimana kalau Daddy sama Mommy gk setuju?" Ucap Felix pelan.
Xelif tersenyum lalu mengelus rambut Felix dengan lembut. "Breakscret mau?" Tawar Xelif.
Felix diam dia tampak sedang menimang nimang ucapan Xelif sebelum akhirnya mengangguk. "Eum boleh" Ucap Felix sambil tersenyum.
***
Setelah dari taman hiburan Xelif dan Felix memutuskan untuk langsung pulang kerumah, Felix yang merasa bahwa rumah ini sedikit sepi merasa bingung, karena biasanya orang tuanya akan duduk disofa sambil menonton tv, tapi sekarang orajg tuanya pergi kemana?.