19:: APA YANG TERJADI?
Motor Xelif berhenti disalah satu Club ternama diibu kota, ---Casino Club, Xelif membuka helm nya, dia turun dari motor lalu berjalan kearah Club.
Tangan-nya bergerak membuka pintu Club, didalam sana sudah banyak anggota Ghelion, Club ini sebenar nya sengaja sudah disewa oleh Xelif.
"Woii boss lama banget lo!" Ucap Vindra yang sedang meminum alkohol.
Xelif terkekeh, lalu duduk disebelah Damian yang sedang berduan dengan Calvano. "Hahh... si Mian kenapa?" Tanya Xelif yang baru duduk.
"Ah oh... biasa kebanyakan minum" Ucap Calvano lalu meminum Vodka nya.
Xelif hanya ber-ohh, lalu tatapan nya beralih kearah Salvanior yang sedang duduk bersama Nathan, Gheon, dan Zydan, Xelif menghelan nafas, dia mengangkat tangan-nya, lalu menjentrikan tangan-nya.
Salah satu pelayan datang. "Ini Tuan, minuman nya" Ucap Pelayan itu.
Xelif mengangguk, membuka botol itu lalu menuangkan-nya kegelas, setelah itu dia meminum-nya hingga setengah. "Ahh padahal hanya sedikit" Ucap Xelif saat merasakan kepalanya sudah pusing.
Dia kembali meminum minuman-nya. Beberapa menit kemudian Xelif sudah menghabiskan 8 gelas alkohol. Tangan nya bergerak mengambil handphone nya.
Anda:Heli~ apa kau bisa kesini~
Helio•°♡:Memangnya kau sedang dimana?
Anda:Aku sedang diclub, Casino Club.
Helio•°♡:Casino Club? Baiklah, aku akan segera kesana.
Anda:Baiklah~ kutunggu sayang~.
Arlex mematikan handphone-nya entah kenapa tiba tiba pipi Arlex menjadi memerah merona. "Sialan..." Guman Arlex pelan.
Arlex berdiri mengambil jaket nya dan juga kunci mobil-nya, dia keluar dari rumah lalu langsung masuk kedalam mobil-nya.
Butuh waktu sekitar 3 menit untuk Arlex sampai ke Casino Club, saat dia masuk dia memandang datar anggota Ghelion yang semua-nya sudah mabuk.
"Heh! Lo!" Ucap Vindra lalu berjalan sempoyongan kearah Arlex.
Arlex mengangkat satu halisnya bingung. "Ada apa ya?" Tanya Arlex sedikit sopan.
"Si Boss udah nungguin lo dirungan itu" Ucap Vindra sambil menunjuk salah satu ruangan.
Arlex mengangguk, dia pergi dari hadapan Vindra, lalu mulai masuk ke dalam ruang itu, saat didalam ruangan itu sangat gelap. "Deri? Deri ini Heli! Kamu dimana!?" Ucap Arlex sedikit berteriak.
Arlex terkejut saat tiba tiba kunci tertutup dengan sendirian, dia berjalan kearah pintu lalu menggedornya. "Woi anjing buka! Bangsat!" Ucap Arlex emosi.
Namun tiba tiba dia dikejutkan saat ada tangan yang tiba tiba memeluknya dari belakang dengan erat. "Heli~ jangan bicara kasar~ aku tidak suka~" Ucap Deri dari belakang.
Arlex berbalik kearah belakang, dan menemukan Deri sedang menatapnya dengan tatapan penuh nafsu. "Kau mabuk" Ucap Arlex datar.
Deri terkekeh, lalu kembali memeluk Arlex erat. "Heli~ apa Heli tidak merindukan Deri?" Ucap Deri dengan nada sedih dan lirih.