22:: KAU ADALAH MILIK KU.
Pagi hari nya, Xelif mengerjapkan mata ia bangun dan melihat Arlex tengah memeluk nya dengan erat, ah... Tadi malam ya...
Xelif menghelan nafas, ia berbalik lalu langsung memeluk Arlex dengan erat, ia membenamkan wajahnya di dada bidang Arlex. "Kau sudah bangun hm?"
Xelif mendongkak menatap Arlex yang sedang menatap nya dengan tatapan teduh. "Heum..."
Arlex tersenyum ia bergerak lalu mencium pipi Xelif lembut. "Tunggu lah sebentar aku akan mengambil kan makanan untuk mu" Ucap Arlex lembut
Xelif menggeleng tidak setuju ia malah terus mengeratkan pelukan nya kepada Arlex yang hanya tersenyum kecil. "Dasar bayi" Ucap Arlex pelan.
'bayi' ah itu panggilan mereka saat masih berpacaran, Xelif yang akan menganggil Arlex 'Tua bangka' dan Arlex yang memanggilnya 'Bayi'.
Xelif diam tidak menjawab ia malah semakin mengeratkan pelukan nya kepada Arlex.
***
Sore hari nya Xelif duduk di balkon kamar Arlex, tangan nya sibuk mengutak-atik handphone yang ada didepan nya.
Vanior:Jadi? Lo udh mutusin Elix?
Anda:hm ya
Anda:lu juga udh ngejauhin Nathan kan?
Vanior:Hm ya, gw gk ada pilihan lain
Anda:Okey bagus, nanti malem kumpulin anak anak di markas.
Vanior:ya baiklah.
Xelif menghelan nafas ia lalu menyimpan kembali handphone nya di atas meja, lalu mata nya tertuju pada Arlex yang sedang mengerjakan tugas.
Dia berdiri, menghampiri Arlex lalu langsung duduk dipangkuan nya lalu melingkar kan tangan nya. "Ada apa hm?" Ucap Arlex lembut.
Xelif menggeleng ia lalu sedikit mendekat dan menciun bibir Arlex sekilas. "Kau mencueki ku... Aku tidak suka" Ucap Xelif lalu memanyunkan bibir nya.
Arlex sedikit terkejut, namun pada akhirnya ia tersenyum. "Jangan memancingku sayang~~" Ucap Arlex dengan suara bass nya
Xelif hanya terkekeh, ia lalu menyandarkan kepalanya pada dada bidang Arlex. "Malam ini aku akan pulang, jika ada sesuatu kau bisa menelpon ku" Ucap Xelif dengan suara lembut.
Arlex hanya diam ia lalu mengelus rambut Xelif. "Kau tidak pandai berbohong sayang" Ucap Arlex.
"Aku tau kau sebenarnya akan pergi ke markas Ghelion" Ucap Arlex dengan nada yang dingin.
Sementara Xelif hanya diam ia tampak tak terkejut ia malah semakin mengeratkan pelukannya kepada Arlex "jika kau ingin bermain bersama teman-teman mu pergilah" Ucap Arlex.
"Tapi... Kembali lah saat aku menelpon mu paham?" Ucap nya dengan suara yang pelan namun menyaramkan.
Xelif diam ia sedikit tertegun namun pada akhirnya ia hanya mengangguk lugu dia lalu memeluk kembali Arlex.