11:: Laut, Senja, dan janji

13 0 0
                                    

11:: LAUT, SENJA, DAN JANJI

Sudah 2 hari sejak Xelif sudah di izin kan untuk pulang, dan sekarang laki laki itu sudah kembali bersekolah, Xelif duduk diatas motornya begitu juga dengan teman teman-nya.

"Wahhh jadi Pak Boss udah jadian nih sama dede El?" Tanya Zagdra pelan takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.

Felix dan Xelif mengangguk serampak. "Iya, dan gw harap kalian bisa jaga rahasia ya? Sampai gw dan Felix yang ungkapin ini ke semua orang" Ucap Xelif.

Para anggota Ghelion mengangguk. "Bolos yuk? Gw males nih, pelajaran bu Andini soalnya" Ucap Nathan sambil meminum jus alpukat nya.

Felix yang mendengar bahwa sekarang pelajaran Bu Andini langsung mengangguk menyetujui. "Yuk Than, El juga males kalau pelajaran Bu Dira mah" Ucap Felix dengan nada ketus.

Nathan mengangguk. "Yuk El, kalian ikut?" Tanya Nathan pada anak anak Ghelion yang lain.

Memang setelag Bu Andini mengibarkan bendera permusuhan pada Xelif, semua anggota Ghelion selalu tidak mau mengikuti pelajaran bu Andini, mau itu Anggota Ghelion yang kelas senior atau junior, mereka tetap tidak mau ikut pelajaran Bu Andini

"Gw sih ikut Pak Boss" Ucap Sanuel yang memang sekelas dengan Xelif dan juga anggota inti Ghelion yang lain.

"Sal hari ini pelajaran siapa?" Tanya Xelif pada Salvanior yang sedang fokus pada buku novel karya Nathan itu.

Tangan Salvanior bergerak memasukan Buku Novel itu ke tas nya, lalu setelah itu membuka handphone nya. "Hari ini pelajaran Pak Galih" Ucap Salvanior.

Pelajaran Pak Galih berarti hari ini adalah jadwal nya untuk belajar sejarah, Pak Galih sendiri adalah suami Bu Andini. Xelif berdiri dari motornya. "Yuk kewarung Mang Udin" Ucap Xelif sambil berjalan duluan.

Felix turun dari motor Xelif, lalu mengikuti Xelif, setelag langkah mereka sejajar Felix mengenggam tangan Xelif erat. "Pulang sekolah jalan jalan yuk?" Ucap Xelif sambil tersenyum.

Felix mengangguk antusias. "Boleh! Jalan jalan kemana?" Tanya Felix.

"Nanti juga tau" Ucap Xelif, hingga tanpa sadar mereka sudah ada didepan warung Mang Udin.

Xelif dan Felix duduk disalah satu bangku kayu yang tersedia disana. "Mau makan?" Tanya Xelif pada Felix.

Felix menggeleng. "Enggak ah, El masih kenyang" Ucap Felix, Xelif mengangguk lalu memesan dua jus Alpukat untuk nya dan juga untuk Felix.

"Hahh... anjirt lah, kemarin gw dimarahin sama nyokap" Ucap Calvano mamulai pembicaraan.

"Kenapa? Lo bikin kesalahan kali" Ucap Zagdra yang sedang mengisap rokok nya.

Calvano menghelan nafas. "Nyokap marah gara gara gw ikut tawuran, lo tau kan nyokap gw tuh mau nya gw fokus belajar biar bisa nerusin bisnis bokap gw" Ucap Calvano.

Damian yang sedang fokus membaca buku Matematika nya melihat kearah sang Pacar. "Untuk apa? Kau tidak perlu bekerja" Ucap Damian lalu kembali fokus kepada buku-nya.

Zagdra yang sedang memakan batagor nya memutar bola mata malas mendengar ucapan Damian yang menurut nya lebay. "Duhh gw mau ke toilet" Ucap Zagdra.

"Kenapa lo?" Tanya Salvanior.

"Mau muntah denger ucapan Buaya tadi" Ucap Zagdra sambil memperagak kan bagaimana orang mau muntah.

Semua anggota Ghelion terkekeh. "Diem aja lo jomblo" Ucap Damian acuh tak acuh.

Zagdra mendengus kesal, jujur saja dia tidak jomblo, hanya saja sedang ldr. Xelif yang melihat kelakuan anggota nya hanya geleng geleng kepala. "Udah jangan adu bacot mulu, gelud aja sekalian" Ucap Xelif mengompori.

Wanna Be You [B×b]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang