Hati manusia itu mudah berubah ubah, jadi lebih baik lo persiapin hati lo bila suatu saat nanti dia malah jatuh cinta sama yang lain dan melupakan lo.
-08:: KECELAKAAN DI ARENA BALAP.
Jam istirahat ini Xelif gunakan untuk berduan dengan Felix dirooftop, Felix terkekeh saat berhasil menggoda Xelif dan membuat pipinya memerah. "Hahhha... abang lucu banget deh, kalau lagi marah" Ucap Felix sambil terkekeh.
Xelif diam ia mencoba menetralkan wajahnya, lalu memeluk Felix dengan erat. "Lix kalau berduan jangan manggil Abang" Ucap Xelif sambil membenamkan wajahnya di ceruk leher Felix.
Felix mengangkat halisnya. "Terus? Abang mau dipanggil apa?" Tanya Felix pada Xelif.
"Terserah yang panting kalau berdua jangan manggil 'Abang" Ucap Xelif datar.
Felix tampak tengah berpikir. "Sayang?" Ucap Felix.
"Hmm kenapa?" Tanya Xelif yang masih membenamkan wajanya diceruk leher Felix.
Felix terkekeh. "Yaudah berarti Sayang aja ya?" Ucap Felix sambil mengelus rambut Xelif.
Xelif mengangguk. "Iya..." Ucap Xelif, dan tanpa sepengetahuan Felix sebenar nya sejak tadi pipi Xelif memerah padam.
***
Jam pelajaran kedua adalah jam-nya MATEMATIKA, Xelif yang beru mengantar Felix kekelas langsung dicegat teman teman-nya. "Ada apa sih anyink? Gw mau masuk" Ucap Xelif ketika teman teman-nya menghalangi jalannya.
Salvanior diam, ia berjalan mendekati Xelif, lalu menarik baju Xelif untuk dia bawa pergi. "Anjing! Lepasin gw goblok!" Umpat Xelif saat Salvanior menyeretnya seperti barang.
Salvanior menghiraukan umpatan Xelif, sedangkan yang lain malah mengikut Salvanior dari belakang tanpa mau menolong Xelif sedikit pun.
Saat sudah berada digerbang belakang Salvanior melepaskan Xelif. "Lo apa apaan sih anjing!" Ucap Xelif emosi, bagaimana tidak? Dari lorong sekolah sampai keluar Salvanior terus menyeret nya!
"Udah diem aja lo." Ucap Salvanior, dia merogoh saku-nya mengeluarkan sebuah kunci lalu membuka pintu gerbang itu.
Salvanior berjalan keluar, diikuti teman teman-nya, Zagdra berbalik memandang Xelif yang sama sekali tidak bergerak dari tempatnya. "Boss cepet keluar anjing! Lo mau ketahuan guru?" Ucap Zagdra.
Xelif menghelan nafas, dia ikut keluar dari gerbang belakang itu, Zagdra berbalik ia kembali mengunci gerbang itu, lalu berlari menyusul teman teman nya.
Mereka berlima berjalan kearah sebuah warung, Xelif duduk di salah satu bangku kayu yang ada disana, dia memandang teman teman-nya dengan tatapan tajam. "Jelasin sama gw" Ucap Xelif tajam.
Calvano menghelan nafas. "Hari ini pelajaran Bu Andini dan lo tau lah kenapa kami ngajak lo kesini" Ucap Calvano.
Xelif menghelan nafas, ah Bu Andini guru mata pelajaran Matematika, guru yang paling Xelif benci karena dia pernah melaporkan-nya kepada polisi atas kasus tindakan bullying.
Mata Xelif beralih pada anak anak Ghelion yang baru datang, Xelif diam sebelum akhir-nya dia memutuskan berbaring.
Namuh tiba tiba Nathan datang menghampiri Xelif. "Ada apa?" Tanya Xelif pada Nathan