Disguise

2.8K 204 10
                                    

*****

Letesia menjadi penasaran ketika dia melihat banyak prajurit berbondong-bondong keluar mansion. Rencananya dia akan ke kediaman Marquis Athasius untuk menghadiri undangan dari putrinya yang bernama Lyly  Athanasius, namun saat melihat wajah Leo diliputi ekspresi wajah yang begitu dingin, dia segera menghampirinya.

"Letesia.." Leo mencoba menyapanya. Mendapatkan senyum cerah milik Letesia, wajah Leo sedikit memerah. Senyuman menawan milik Letesia membuat perutnya diombang-ambingkan. Dan itu menyenangkan. Sesaat dia melupakan istrinya yang kabur.

"Hai Letesia.." Elven pun menyapa dan tersenyum.

"Apa ada sesuatu yang sedang terjadi?" Letesia bertanya.

"Ya.. Vele kabur karena takut padanya." Elven bicara dengan jempol yang menunjuk Leo.

"Astaga.. bagaimana itu bisa terjadi? Apa kau berbuat buruk padanya Leo?"

Rona tipis Leo hilang. Mendengar nama istri yang dia benci disebut, membuat moodnya kembali memburuk.  Wajahnya yang kembali begitu dingin membuat Letesia terkejut.

Membuat fikiran Letesia menyimpulkan, bahwa sebenarnya Leo begitu menyukai Vele. 'Mungkin karena pernikahan, cinta mereka tumbuh' bantinnya.

Ngomong-ngomong berbicara soal Vele, bagaimana jika wanita itu tidak ditemukan? Sungguh pemikiran pesimisnya ini membuat dada Leo sesak. Tidak peduli akan seperti apa nantinya, yang jelas Leo akan membuat wanita itu merasakan siksaan.

"Aku harus pergi." Saat ini otaknya sedang dipenuhi oleh istrinya, jadi Leo tidak sadar telah berbicara dingin pada perempuan yang ia cintai.

Sedangkan Letesia sedikit kaget diperlakukan dingin oleh Leo. Elven yang menyadari hal itu, mencoba menenangkan Letesia dan mencoba memaklumi.

"Tidak perlu dipikirkan, sebagai suami.. sudah sepantasnya dia bertanggung jawab pada istrinya. Mungkin pernikahannya membuatnya menjadi lebih dewasa."

Letesia hanya menganggukan kepalanya menanggapi ucapan Elven. Namun, hati Letesia menjadi sedih karena Leo bersikap dingin padanya. Bukankah mereka akan tetap seperti dulu, sebelum Leo menikah? Leo dan Elven akan selalu menemaninya kapanpun.

"Aku juga bingung kenapa Vele justru kabur dari sini. Padahal wanita itu tergila-gila pada Leo. Tapi setelah menikah, justru dia meninggalkan adikku."

"Mungkin Vele sedang mencoba menarik perhatian Leo. Bukankah sekarang Vele berhasil membuat Leo tertarik padanya?" Ucapan Letesia tercekat di tenggorokannya, entahlah.. tapi menurutnya, perasaannya menjadi tidak nyaman.

"Hm.. kau mau pergi kemana? Kau terlihat sangat cantik."

Mendengar dirinya dipuji, hati Letesia menjadi lebih tenang. "Aku akan pergi ke kediaman Athasius, Lady Lyly mengundangku untuk meminum teh bersama."

"oh, mau aku antar? Kebetulan hari ini aku sedang luang."

Letesia tersenyum, menerima uluran Elven.. pria yang begitu dia cintai. "Ayoo."

****

Vele masih diposisi terlentang. Tubuhnya sangat lelah dan terasa begitu remuk. Dirinya berlari menaiki dan menuruni bukit dengan kantung berisi tanah yang ia ikat pada kedua kaki dan tangannya. Dirinya benar-benar keras dalam melatih tubuhnya.

Didunia novel ini, dia hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri. Jika dia ingin memiliki pasukan, dia harus menjadi kuat dan disegani.

Hingga pada hari ke 7, tubuhnya mulai terbiasa, bahkan dia menambah beban kantung berisi tanah tersebut. Tubuhnya sekarang sudah menjadi ringan.. Vele juga berlatih bela diri yang ia pelajari di dunianya. Dia masih bisa mengingat segalanya. Dan untuk meningkatkan keterampilannya dalam ilmu bela diri, dia hanya harus latihan bersama orang lain.

Hide n SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang