Decision

2.3K 197 12
                                    

******

Ini sudah hampir 3 jam setelah kepergian Paijo yang diberi ijin untuk menemui pangeran.

Willy memberi waktu sedikit namun prajurit jelek itu melunjak. Pintar sekali memanfaatkan kesempatan, pikir Willy mulai kesal.. Ditambah pria yang menjadi ekor paijo ikut-ikutan ijin. Apa sebenarnya mereka sedang bersekongkol bolos?

"Lanjutkan latihan kalian, dan jangan ada yang mencoba pergi dari tempat latihan. Mengerti?!" Willy akan mencari dua sejoli itu, memberi mereka kelonggaran waktu justru mereka seperti menyepelekan Willy.

"Baik komandan!"

Willy segera pergi keluar dari area pelatihan.. Langkahnya begitu panjang, seolah diburu-buru waktu. "Hukuman apa yang pantas untuk mereka berdua?" gumamnya. "dua anak itu memang sangat sulit untuk dipisahkan." Willy belum tau soal Paijo yang akan diangkat menjadi pengawal pribadi pangeran.

Willy menuju peraduan pangeran. Disana ada prajurit penjaga yang memberi hormat saat kedatangannya. "Apa kalian melihat Paijo?"

"Prajurit pendek itu, dia mengikuti pangeran yang pergi ke taman istana, tuan Willy."

Willy hanya mengangguk merespon jawabannya. Wajah yang semula kaku menjadi lega setelah mengetahui keberadaan Paijo.

Ditaman, mata Willy terus berpusat pada prajurit hitam yang mendekati putra mahkota dan pangeran. Menangkap ekspresi tegang paijo, Menjadikan Willy curiga. Willy memincingkan matanya sebelum kemudian melebarkan matanya saat seutas panah mengarah pada putra mahkota. Mata Willy bergerak liar mencari dimana arah panah itu berasal..

Mata abu-abu menangkap sosok manusia serba hitam berada diatas pohon besar..

Willy segera berteriak.. "Segera lindungi pangeran!"  Berlari kearah pangeran yang dipeluk beberapa pengawal.. "Tangkap orang dibalik pohon kapas!"

Beberapa prajurit pelindung putra mahkota bergegas berlari untuk menangkap sosok serba hitam..

"Yang mulia putra mahkota!" Willy berteriak.  Langkah Willy terhenti saat matanya berpusat pada dua sejoli didalam kolam, prajurit yang basah kini berubah.. Paijo yang tadinya berkulit hitam kini memiliki kulit seputih susu. ',Apa yang terjadi?' batinnya. Willy sedikit linglung dengan keadaan didapan sana.

Wajah yang tadinya tertutup topeng kini terbuka, Willy bisa melihat sosok itu dengan sangat jelas. Wajah prajurit itu sangat cantik! Willy mencoba menelaah situasi. Bagaimana pria jelek bisa berubah menjadi cantik?

Wajah cantik itu semakin pucat.

Mata Willy terus mengikuti paijo yang bergegas kabur dari kolam. Langkahnya pelan.. Entah kenapa Willy mengikuti prajuritnya seperti seorang penguntit, saat paijo menoleh ke belakang, Willy akan langsung menyembunyikan dirinya dibalik pohon maupun pilar. Dia menjadi takut tertangkap basah..

Sampai paijo masuk kedalam kamarnya, dia terus bersembunyi di balik tiang yang saling berjajar.. Willy terus mengintip pintu yang telah tertutup kasar itu. Meski tidak dipungkiri dia teramat sangat penasaran dengan perubahan paijo.. Sesaat willy tersadar, betapa konyolnya dia.. Willy tertawa  hingga air matanya keluar..  Paijo selalu berhasil membuat dirinya tertawa dan memunculkan ekspresi lainnya..

Kikikan Willy terhenti saat pintu asrama milik paijo terbuka, memunculkan pria yang selalu menjadi ekor paijo.. Obe.

"Apa yang dilakukan pria itu?" Melihat tawa bodoh dari wajah Obe membuat Willy  merasa heran. Apalagi melihat wajah prajurit itu menjadi merah seperti kepiting rebus, membuat Willy menatap sengit padanya.. bukan karena wajah konyol anak didiknya, tapi karena mendapati bongkahan dibalik selangkangan Obe yang tumbuh merekah. Apa melihat pria dengan wajah cantik bisa membuat Obe  terangsang? "Benar-benar prajurit cabul!" desis Willy

Hide n SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang