Ending

2.4K 193 40
                                    

Sorry typo

*******



"Leo... Vele selalu mencintaimu." Suara Veel terdengar sangat parau dan lemah ditelinga Leo. Perasaan bahagia, lega, dan sedih bercampur. Namun rasa sedih yang sangat mendominasi hatinya. Cukup lama Vele tidak berbicara lagi.

Harapannya untuk hidup bahagia bersama istri langsung dipatahkan.

"Vele..."  Pikiran Leo sesaat kosong, seperti ada orang lain yang mencuri otaknya. Leo menatap takut saat Vele menutup matanya lagi. Bukan hanya bibirnya, tubuh Leo pun sama gemetarnya. Hal yang paling ditakuti Leo terjadi.
Dadanya begitu sesak hingga kesulitan bernafas, karena tenggorokannya perih, air matanya keluar tanpa dibendung.. Tidak ada lagi yang lebih menyakitkan saat detik-detik terakhir orang tercinta tak lagi bernafas.

"Tidak.. Kau tidak bisa mengatakan itu hanya untuk meninggalkanku!" Teriak Leo yang kehilangan kesabarannya. Tangis Leo akhirnya pecah.. Penyesalan tak lagi berguna baginya.

"Aku memang tega padamu, tapi kau sangat kejam padaku Vele. Kau sangat jahat padaku dari awal hingga akhir. Aku sudah memohon padamu untuk tidak meninggalkanku. Kau justru mengatakan cinta untuk kepergian selamanya"

"Aku menagih janji pernikahanmu. Kau bilang akan melayaniku seumur hidupku. Kau belum melayaniku sama sekali."

"Vele ayo bangun.." 

Leo baru menemukan kebahagiaan, namun harus diruntuhkan paksa. Leo segera turun dari ranjang berlari keluar mencari tabib yang kebetulan akan memeriksa kondisi Vele lagi..

"Tolong aku.. tolong aku.. Selamatkan dia.."

Sementara tabib mencoba menangani situasi. Namun begitu, tabib menjadi lebih tertekan saat tidak lagi mendapati denyut nadi di tubuh Vele.

Tabib menatap Leo dengan ekspresi sendu. Kepalanya menggeleng lemah. Tabib sudah memprediksi dari awal. Memang siapa yang bisa bertahan hidup dengan darah yang terus keluar.

"Tidak. ini pasti ada yang salah.." Melihat Vele tidak lagi membuka matanya cukup membuatnya kehilangan akal, Tapi dia semakin menggila saat tabib membenarkan kematian Vele. Seluruh tubuh Leo terasa lumpuh, dirinya akan terjatuh, untungnya Regio menangkapnya, namun Leo menolak.

"Jangan sentuh aku!" Regio hanya merasa terpukul melihat orang yang dia layani menjadi begitu rapuh.

Leo memeluk kedua kaki Vele. "Kau menjebakku. kau bilang kau mencintaiku.. tapi kau meninggalkanku. Kau membuangku! Kau tidak mencintaiku.. itu sebabnya kau pergi!"

"Vele... Kau sudah menghancurkanku. Kenapa Vele?" Leo sangat kecewa. Dia tidak diijinkan mencintai Vele lebih lama. Dia telah gagal.. kesedihannya tercekat di tenggorokan dengan rasa sakit.

********

Didalam kamar, Elven mengurung dirinya sendiri, dia duduk dilantai dekat tepi ranjang. Elven tertawa. Dia mulai tertawa dengan air mata yang terus mengalir. Tubuh Elven semakin bergetar antara rasa sakit dan penyesalan.

Saat Elven dan ayahnya pulang di siang hari, mereka mendengar teriakan Leo. Mereka mulai mendekat, namun Leo seperti kesetanan karena langsung memukul Elven dengan membabi buta. Awalnya Elven ingin membalas, namun saat mendengar ucapan Leo.. seolah tubuhnya membeku. Dia menerima pukulan hingga dia memuntahkan darah. Bahkan bunyi ditelinganya yang mendengung akibat hantaman tinju Leo, seolah berhenti mendengar fakta yang menohok hatinya

"Kenapa kau tidak memberitahuku sejak awal Paijo adalah Vele? Lihat sekarang! Aku hanya bertemu dengan kematiannya! Kenapa kau selalu bertindak tanpa memikirkan perasaanku?!"

Elven membeku sebeku-bekunya. Vele mati?

Drew Weves yang melihat putra bungsunya yang tidak terkendali segera menahannya dari belakang. Duke paham dengan ucapan putra keduanya.. Artinya Leo telah mendengar percakapannya dengan Elven yang meminta Vele menjadi istrinya. Namun hal yang tidak bisa diprediksi terjadi pada menantunya. Vele meninggal? Apa yang terjadi pada menantunya? Sebelumnya Elven sudah menceritakan semuanya tentang Vele dan Paijo. Dia dirundung rasa bimbang karena hal ini. Dia sebenarnya merasa puas saat mengetahui Paijo, prajurit terbaik diistana adalah menantunya. Tentu saja, hal itu bisa membuat Weves bertambah kuat, jika Vele menikah dengan Elven. Namun melihat Leo yang begitu ingin bersama istrinya kembali.. Tentu hal ini membuatnya dilema.. Namun sekarang dia merasa seolah kehilangan kekuatannya saat mendengar Vele meninggal.

Hide n SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang