peek

2.6K 174 10
                                    

Ini sudah tiga minggu Vele mengikuti pelatihan menjadi prajurit. Dan beberapa hari ini, Vele mendapatkan pujian begitu banyak.
Mereka memuji saat dia mengerjakan soal matematika dan benar semua. Itu membuat semua orang terpukau karenanya.

Bukan hanya itu saja, orang-orang yang sejak awal menghinanya, karena tubuh Vele hitam pendek, bahkan tubuhnya yang gempal akibat dia lilitkan banyak kain dari dada hingga perutnya. Kini sudah menjadi teman dekatnya

Terutama pria yang sama-sama menjadi prajurit kerajaan, bernama Obe. Dia yang sejak awal memandang Vele sebagai saingan, justru menjadi sahabat Vele sekarang.  Menurut Vele, Obe cukup tampan, dia adalah anak seorang Baron dari timur kerajaan.

Masih ingat jelas, saat Obe merendahkan Vele didepan semua prajurit. Pertemuan mereka begitu buruk. Alasannya? Dia tidak suka saat Vele mendapatkan begitu banyak pujian. Harusnya pria itulah yang dapat pujian. Karena anak seorang Baron yang telah mendapatkan pendidikan sejak dini, namun.. untuk mengerjakan soal perhitungan dia masih banyak salah. Apalagi saat mendaftar sebagai prajurit, semua disama ratakan, tidak ada pangkat antar prajurit. Tetapi Obe selalu menyindir Vele dan selalu menghina Vele.

"Kau itu sudah pendek, tubuhmu seperti ikan buntal, begitu buncit perutmu. Aku yakin kau tidak akan bisa berlari cepat, dan akan langsung mati saat tombak mengarah padamu!"

"Lihat! tulisanmu begitu buruk seperti cakar ayam, jika kau tidak bisa menulis dengan benar, lebih baik dirimu tidak masuk menjadi prajurit." ya mau bagaimana lagi? Saat masih menjadi Charlie pun tulisannya sangat jelek, hingga terbawa disini juga. Apalagi disini menulis bukan menggunakan pulpen, melainkan dari bulu ayam dan tinta yang dicelup.

"Kau hanya pintar berhitung, lebih baik kau menjadi penjual dipasar daripada kau menjadi prajurit hanya akan memperpendek usiamu. Orang-orang pasar tidak belajar pendidikan pun, sudah pandai menghitung." Obe menghinanya karena Vele mendapatkan nilai sempurna saat mengerjakan tugas matematika.

"Kau hanya beruntung, karena kebaikan Tuan Willy, kau menjadi prajurit unggul."

Bahkan saat mulai latihan tombak dan pedang, Vele menjadi orang yang unggul nomor satu. Hingga saat dirinya bertanding pedang kayu dengan Obe. Obe kalah dari Vele. Namun mulut manis pria itu masih saja merendahkan Vele.

"Kau harusnya berterima kasih padaku karena aku mengalah, agar dirimu menang dariku. Bahkan gerakanmu sangat gemulai seperti seorang perempuan!"

"Jangan besar kepala karena prajurit lain memujimu. Karena saat semua prajurit dikerahkan untuk berperang, aku yakin kau juga tidak selamat!"

Obe benar-benar orang yang tidak suka dipandang rendah. Namun menilai orang lain lebih rendah darinya. Karena jiwa Vele adalah tipe orang tidak suka banyak omong, Vele hanya selalu diam menanggapi ocehan Obe. Justru prajurit lainlah yang membela Vele dan berdebat dengan Obe.

"Kau sebenarnya hanya iri dengan kemampuan Paijo yang lebih unggul kan?!"

"Berhenti mengejek Paijo, lebih baik kau banyak belajar, karena tidak bisa menjadi orang yang lebih unggul dari Paijo."

"Paijo.. kau seharusnya marah karena Obe terus-terusan menghinamu."

Masih banyak perdebatan mereka. Dan Vele tidak mau menanggapi sama sekali.

Hingga dimalam Vele tidak bisa tidur dan keluar dari asrama para prajurit. Dia melihat Obe yang duduk di bawah pohon besar, Vele melihat dia memeluk kakinya dengan tubuh yang bergetar. Oh betapa menyedihkannya pria pongah itu.

Vele mendekat dan mengambil kertas yang Vele yakini adalah surat dari saudaranya. Disana tertulis, kedua orang tua Obe meninggal dibunuh oleh perampok.

Hide n SeekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang