"I'm always silent, yet you never escape my sight." -Taehyun
.・。.・゜✭・
.
.
.
Chaeryeong duduk terdiam di pinggir taman. Kelas kedua sudah selesai dan ia harus menunggu lagi untuk kelas ketiga di mulai. Jamnya lumayan jauh terpaut. Jadi, ia tak tau harus kemana lagi.
Semenjak menjauh dari kelompok pertemanan lama itu. Chaeryeong tak punya teman lain yang selalu ada untuknya saat ini. Walau, sebenarnya tidak terlalu berharap juga akan itu. Chaeryeong sudah biasa sendiri, jadi tak ada bedanya sekarang.
Lagi pula pikirannya penuh dengan omelan sang ibu ketika terlambat pulang saat evant. Tapi, entah mengapa itu membuat chaeryeong tidak merasa bersalah sedikit pun. Ia sudah wajar jika ingin bersenang-senang dengan temannya. Mengapa itu menjadi alasan?
--
"Apa ponselmu tidak memiliki jam lagi? Sudah larut malam dan kau baru pulang? " Omelnya saat chaeryeong baru selesai melepas sepatunya.
"Kau memang ingin sangat bebas, hah? Lihat kakakmu, dia bekerja letih dan pantas untuk pulang terlambat. Tapi kau, seharusnya bisa belajar lebih giat untuk semester depan." Lanjutnya yang membuat chaeryeong kembali menghela nafas berat.
"Ibu, aku-"
"Astaga, anakku chaeyeon. Kau sudah kembali. Pasti sangat lelah, yah? Mau ibu buatkan susu hangat sebelum tidur?" Ibu chaeryeong langsung semringah menyambut seseorang yang juga baru pulang.
Ia sedikit gontai menapaki teras menuju ruang tengah. Pasti gadis itu mabuk lagi. Namun, ibu begitu senang hati menopang tubuh itu menuju dapur. Ia juga langsung membuat segelas susu coklat hangat untuk meredakan mabuk gadis itu. Jadi bisa dengan nyaman tidur nantinya.
Sementara chaeryeong, menyaksikan itu semua dengan senyum getirnya. Perlakuan yang sangat berbeda. Chaeryeong bahkan tidak pernah lagi merasakan pelukan hangat dan perlakuan lembut ibunya setelah sekian lama. Apa chaeryeong begitu tidak berharga? Apa ia hanya benalu? Ia juga anak ibu.
--
Sebenarnya bukan omelan itu yang terus berputar, namun perbedaan perlakuan itu yang terus berputar bagai kaset rusak dalam ingatannya. Tak hanya sekali bahkan sangat sering terjadi. Chaeryeong bahkan sempat berpikir apa lebih baik ia tidak pulang saja? Toh, bukan ia yang diharapkan pulang.
Namun, bagaimana jika ayahnya kembali? Chaeryeong akan rela melakukan apapun demi bertemu sang ayah. Sosok yang sangat jauh dan tidak dapat di terka kapan ia dapat kembali lagi. Chaeryeong terus berdoa untuk itu.
Terlalu menghayati pikirannya, chaeryeong bahkan menutup matanya untuk merasakan semilir angin taman yang bisa membantunya meringankan beban ini. Namun, Tiba-tiba benda dingin menyentuh pipinya. Chaeryeong spontan menyentuh pipinya dan melihat si pelaku.
"Kau?" Ia kembali terkejut karena orang itu adalahtaehyun.
Ia datang dengan 2 minuman dingin ditangan. Sedikit iseng tidak masalah kan? Chaeryeong begitu lucu saat sangat serius menikmati kesendiriannya. Ia tersenyum puas melihat reaksi gadis itu.
"Ini. Minum saja." Chaeryeong menerima sebotol minuman setelah tutupnya di longgarkan pemuda itu.
"Terima kasih." Ucapnya lalu meneguk minum itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The parallel universe || txtzy ||
Фанфикpertemuan yang tidak diduga membuat mereka harus saling menyelamatkan dalam dunia nyata. bertemu untuk menyelesaikan masalah rumit yang tidak pernah mampu didengar orang-orang. Saling menggapai untuk memberi makna hidup. Sampai pada akhirnya misteri...