Episode 15 : De Javu

77 19 0
                                    

"They are getting closer. The more they are revealed." -No detected


.・。.・゜✭・

.

.

.

Tidak!

Bukan beomgyu namanya jika menyerah. Ia tidak akan mundur walau dicegat seribu peluru. Kali ini beomgyu tidak akan mengikut begitu saja walau nanti ayahnya akan sangat marah besar. Ia tidak akan peduli lagi.

Ia bertekad akan menunjukkan bahwa tidak semua pilihan itu buruk dari 1 persepsi. Beomgyu akan menunjukkan bahwa pilihannya juga tidaklah buruk seperti pandangan sang ayah. Suatu saat nanti, ketika ia berhasil menjadi seorang produser musik.

Musiknya akan diputar di semua tempat. Mengadakan konser hebat hingga menjadi seorang memiliki banyak pencapaian. Cita-cita besar yang selalu beomgyu idamkan dan itu akan benar-benar ia wujudkan.

Namun, langkahnya begitu terjal. Ia menemui banyak masalah dihidupnya yang membuat angan itu semakin jauh tuk di gapai. Beomgyu berulang kali mendapat kegagalan.

Seperti saat ini. Beomgyu tengah duduk sendiri dengan emosi yang tertahan. Tangannya mengenggam selembar surat putusan mengikuti audisi yang dahulu sempat ia ikuti. Ia kemudian meremas kertas itu dengan kuat sebab menyatakan dirinya tidak lulus mengikuti audisi.

"SIAL!" umpatnya lalu menyandarkan diri ke dinding.

Beomgyu memejamkan matanya sejenak untuk menetralkan pikiran. Sedikit kalut saat ini. Namun, ia harus tetap bisa bersikap biasa saja. Jika tidak begitu, teman-temannya pasti akan melayangkan seribu pertanyaan padanya.

"Baiklah, choi beomgyu. Kegagalan bukanlah akhir. Kau pasti bisa sampai pada puncaknya." Gumamnya menyemangati diri sendiri.

Pemuda itu bangkit lalu merapikan penampilannya yang tak berubah lalu menyimpan remukan kertas itu di selipan saku tas miliknya. Beberapa menit lagi adalah kelas ketiga pada mata kuliah ekonomi internasional. Beomgyu harus cepat sebelum dosen galak itu masuk.

Kini hari berjalan seperti biasanya. Beomgyu akan membuat hari ini tak terasa berbeda. Ia akan menganggap yang terjadi hanyalah angin lalu yang tak perlu dibahas. Ia hanya berharap hari buruk ini akan segera berakhir dan ia bisa memulai hari lebih indah esok harinya.

Ryujin baru saja keluar dari mini market kampusnya. Sesuai janjinya pada diri sendiri ryujin akan menabung untuk membeli rokok yang baru. Setelah beberapa hari berlalu sejak kejadian itu, setiap kali ryujin di beri uang saku tambahan ia sangat berusaha untuk menyisihkan.

Hingga kini benda itu sudah berada lagi di genggamannya. Dewi seakan berpihak pada ryujin hari ini. Gadis itu tak berhenti tersenyum menaik turunkan benda itu dihadapannya. Serasa bangga sudah bisa mewujudkan keinginannya dengan sedikit bersabar dan berusaha menyisihkan uang sakunya.

Untunglah tidak ada orang yang mempedulikan kelakuan ryujin. Gadis itu bisa dengan leluasa berekspresi, walau tak begitu lama akhirnya ryujin sadar sendiri dan menyembunyikan benda itu lagi.

Karena tak sabar, ryujin langsung mencari tempat sepi untuk kembali menyudut sebatang rokok.

"Akhirnya, sudah pasti hasil tidak akan mengkhianati usaha." Ryujin mulai mengeluarkan sebatang dan membakar ujung rokok dengan pemantik yang ia bawa.

The parallel universe || txtzy ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang