Episode 3 : New people

177 31 3
                                    

"Let's meet again in the real world" - beomgyu

.・。.・゜✭・

.

.

.

"Maaf-"

Sial. Kenapa harus menabrak orang? Mereka saling berpandangan. Namun gadis itu memutusnya dan pergi begitu saja. Jangan dulu tanyakan mengapa. Sebab semua begitu cepat berjalan dan membuat nya sulit mencerna apa yang berlalu.

Ia menyibakkan tudung hoodie hitamnya. Langkahnya terus berjalan, entah akan sampai dimana. Dadanya begitu sesak menahan tangisan yang tidak dapat lagi dicegah. Hingga jalannya melambat. Berhenti di sebuah bangku taman pinggir jalan.

Ia memilih singgah sebentar. Duduk dibangku taman yang sudah mulai sepi karena hari petang akan berganti malam. Gadis itu menunduk menyamarkan wajahnya yang sudah basah dengan bulir air mata yang tidak dapat dibendung lagi. Sedikit terisak mengingat kejadian yang harusnya tidak ia lakukan.

--

"Ayah. Apa yang kau lakukan disini?" Ucapnya menatap sang ayah penuh tanya.

Tanpa sengaja, ia melihat sosok familiar itu tengah duduk bercengkrama dengan seorang wanita yang tampak sedikit lebih muda. Pikirnya mungkin teman kantor sang ayah, namun lamat ia lihat perlakuan mereka berbeda dari sekedar rekan biasa. seperti berpegangan tangan yang seharusnya tidak terjadi. Karena merasa terganggu ia langsung menemui mereka.

"Ryu? Kau sudah pulang? Akan ayah minta ibumu untuk menjemput." Ucapnya lalu membawa wanita itu berlindung dibelakang nya.

"JAWAB AYAH!" Teriaknya hingga mengundang banyak pasang mata.

"Tidak ryujin, ayah hanya-"

"Berselingkuh?" Ryujin mengulum senyumnya saat mengatakan kalimat itu.

"Apa? Tidak. Ini hanya pekerjaan. Tolong pelan kan suaramu." Pintanya, namun ryujin seolah tidak peduli. Ia semakin mendekati sang wanita.

"Kau dengar itu. Pekerjaan? Pekerjaan apa yang membuat kalian bertemu hanya untuk berpegangan tangan dan tertawa bersama?!" Ryujin menatap tajam wajah ketakutan wanita itu.

"Apa kau tau ia sudah menikah dan mempunyai anak? Apa kau tau? Atau apa karena kau ia sering pulang larut malam? Kalian bersama kan!!" Ryujin kembali meninggikan suaranya. Suasana mulai gadung. Orang orang beranjak menjauh mendengar perdebatan itu.

"RYUJIN CUKUP!"

Plak..

Satu tamparan pendarat di pipi mulut gadis itu. Rasanya panas dan perih. Ryujin bahkan tidak menyangka inilah yang ia dapatkan. Ekspektasi nya terlalu tinggi berharap sang ayah akan berpihak padanya. Tanpa kata mereka menjadi hening. Ryujin sudah cukup mendapatkan jawaban dari tindakan sang ayah.

Ia menatap sang ayah yang hanya diam membatu melindungi wanita itu dari kemarahannya. Padahal ryujin adalah putri satu satunya yang dimiliki dari keluarga kecil mereka. Tak ingin menambah rasa sakitnya ryujin memilih pergi dari sana.

--

Mengingat itu membuat nya kembali menyesal. Menyesal telah datang dan membuat lukanya sendiri. Ia hanya mengharapkan sosok itu kembali memperhatikan nya seperti saat ia kecil dulu. Namun, semua berantakan seiring berjalannya waktu.

Pertengkaran yang tidak pernah usai, pekerjaan yang tidak pernah habis, rumah yang selalu sepi. Ryujin merasa ia hanya sendirian. Baik ibu atau ayah, kedua sosok itu perlahan menciptakan jarak yang sangat jauh bagi ryujin. Dan saat ia menginginkan semua kembali ia malah semakin menambah masalah dan lukanya sendiri.

The parallel universe || txtzy ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang