9. Perang Makanan

3.1K 135 2
                                    

9. Perang Makanan

     Akhirnya,kami berdua duduk di kursi taman. Kursi dari besi ini terukir rapi,warna putihnya menghiasi kekurangannya. Terdiam dan terdiam itulah yang kami lakukan sekarang. Kami bertukar tatapan.
       "Apakah kau ingin berkunjung ke rumahku besok? Di sana ada lumbung peternakan kuda" tawaran Will membuatku tersenyum.
       "Kuda?! Aku sangat menyukai kuda!" Aku tersenyum lebar kepadanya.
       Will juga tersenyum melihatku kegirangan. Kami berbincang tentang semuanya. Tidak terasa,pesta usai. Para tamu berhamburan keluar istana. Aku bersama Will memasuki istana dan mengambil makanan karena perut yang kosong. Aku mengambil sepotong kue strawberry shortcake. Aku menyeringai dan mencolek krim putih dan mencoleknya ke pipi Will. Ia terkejut dan kembali mencolek pipiku.
       "Food war? Great!" Aku tertawa lepas.
       Baru kali ini aku merasakan yang namanya benar-benar bahagia. Aku mengambil sepotong kue red velvet dengan ukuran yang besar dan menggumpalnya. Aku melemparinya ke arah Will,tetapi ia berhasil menghindar. Dan... bom kue itu mendarat tepat di wajah Kakak laki-laki ku,Christian dan Cecillia terkena cipratannya di leher. Suasana langsung hening.
       Cecillia tertawa saat Christian membersihkan wajahnya,dengan tiba-tiba Christian melempar bola kue ke wajah Cecillia. Perang kue dimulai. Kue yang tadinya tertata rapi dan dihiasi dengan cantik,langsung hancur lebur. Kami berempat tidak berhenti main perang. Gaun yang aslinya indah,kini berubah menjadi lumuran kue yang bercampur aduk. Aku menyeka rambut pirangku yang tertutupi oleh kue. Senyuman tidak lepas dari mulutku. Cecillia menggumpalkan sisa-sia kue menjadi bulatan sempurna. Ia dengan cekatan mengambil bola kue itu perlahan dan ingin melemparnya ke arah Christian. Tetapi,Christian langsung menghindar sama seperti yang dilakukan Will.
       Bola kue itu mendarat di wajah ayahku. Kami semua tercengang. Mahkota yang dihiasi batu ruby merah itu kotor oleh lumuran krim kue.
       "King Sandreas,are you okey?" Tanya Cecillia pelan. 
                         ***
       Kami berempat membersihkan lantai dan dinding aula yang terlumur oleh kue. Aku juga ikut membersihkan lantai. Aku mendekati Cecillia dengan ember terpenuhi oleh sabun.
       "Untung saja ayah mu tidak marah,Isabelle" ucapnya pelan.
       Aku tertawa kecil saat mendengar perkataannya. Setelah tiga jam kami membersihkan ruangan ini. Cecillia dan Christian menghilang dari pandanganku karena mereka pergi untuk membersihkan diri di kamar masing-masing. Tersisa aku dan Will di aula. Aku berjalan sambil menjinjing ember berisi air sabun. Will berada di hadapanku dan tersenyum manis kepadaku.
       Aku membalas senyumannya dengan senyuman lebar.
       "So,apa kau mau ke rumahku besok?"
       "Yeah,tentu saja,Will" jawabku menatapnya. Kami berpisah dan Will langsung menghilang dari pandanganku. Aku menaiki tangga dan mengganti gaun menjadi pakaian tidurku.

Malam ini,nggak ada kerjaan. Yah...update cerita ajah... └(^o^)┘

Mimin tunggu ya Vot sama comment kalian. Dan terima kasih sebesar-besarnya karena udah ngebaca ini cerita. Jangan lupa sahur bagi yg menjalankan ya...

Love my readers❤❤ ̄ω ̄

KEEP READING AND KEEP ENJOY MY STORY
                         -MIMIN

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang