24. Bride

2.7K 91 0
                                    

24. Bride

Nanny Clara menyiapkan bunga pernikahannya.
"Kurasa,kita perlu bantuan" Sesaat itu,Ellizabeth menepuk kedua tangannya dan pelayan seperti Nanny Clara masuk ke kamarku.
"Hey,hey. Berapa orang yang membantuku?" tanyaku pada Elli.
"Kurang lebih... sepuluh orang" jawabnya polos. Aku tercengang. Sepuluh orang? Mungkin aku akan kehabisan napas setelah ada sepuluh orang berada di kamarku. Satu orang,dibantu sepuluh orang. Aku hanya bisa pasrah ditangan orang-orang ini. Kadang-kadang aku merasa kesakitan saat ada pelayan itu menangani bagian rambutku.
"Hey,jika kau merusak rambutku,jangan harap kau berada di istana ini lagi!"
Ellizabeth hanya tertawa kecil saat aku mengancam pelayan itu. Ekspresi pelayan itu seperti tidak bersalah. Aneh. Sangat aneh. Satu jam lebih mereka terus mendandani ku. Kapan selesainya?
"Okey,everyone. Silahkan kalian keluar. Kalian boleh istirahat sekarang" Ellizabeth memberikan perintah terhadap sepuluh 'kurcaci' itu.
Kini hanya kami bertiga. Suasana kembali tenang. Saat aku bercemin,aku merasa ini bukan diriku. Seperti,sisiku yang lain. Rambut pirangku dikepang gaya Perancis yang sedang populer. Dan dililit mengitari kepalaku. Seperti mahkota. Dan sisa rambutku dijadikan sanggul.
"Last touch" kata Ellizabeth lembut. Ia mengambil tiara berukuran kecil dan meletakkannya di kepalaku.
Seseorang membuka pintu kamarku. Dia memakai mahkota di atas kepalanya. Batu ruby merah mempercantik mahkotanya. Siapa lagi kalau bukan ibuku. Ia tersenyum lebar saat melihatku seperti ibu-ibu. Ibu memelukku. Tidak peduli berapa usiaku,dia terus menganggapku bagaikan anak kecil. Ibu menangis saat melihatku.
"Mom,ada apa? Kenapa kau menangis?"
"Ibu tidak menyangka,kau tumbuh secepat ini"
"Tidak apa-apa,Mom"
"Okey. Mari kita pasang kerudungmu"
Kerudung itu di pakaikan di kepalaku. Kain putih tembus pandang terurai itu menggantung di wajahku. Nanny Clara membantu mengangkat bagian belakang gaun. Pernikahan diadakan di aula utama. Detak jantungku berdetak cepat. Aku tidak bisa mengatur napasku. Kakiku mati rasa dibuatnya.
~Wilson's POV~
Aku terbangun dari tidurku. Tadi malam benar-benar mimpi buruk. Aku tidak bisa tidur semalaman. Saat aku menemui Isabelle,rasanya ingin terus bersamanya. Aku melangkahkan kaki menuruni tangga dan mengambil handuk.
Setelah mandi,aku memakai baju kaos berwarna abu-abu dan memakai celana biasa. Aku melihat ayah yang berpakaian rapi. Dengan jas hitam dan topi.
"Apakah ada acara di kerajaan?" tanyaku seraya mengunyah roti.
"Apa maksudmu? Tentu saja ada,Will. Kau lupa? Pernikahan 'Sang Puteri Ketiga'? Isabelle,Will. ada-ada saja kau ini. Baiklah aku akan berangkat. Owh,apakah kau tidak ikut? Disana sangat meriah,Will"
Aku bingung. Jika aku datang ke pernikahan itu,mungkin aku akan menjadi penyebab pernikahan kacau. Aku tidak mau menyakiti Isabelle. Aku tidak mau menyakiti hatinya. Mungkin ini jalan terbaik untuk kami berdua. Mungkin ini jalan terbaik bahwa aku sangat menyayanginya.
"Hey,Big Guy. Jangan melamun. Jawab pertanyaanku. Kau ikut atau tidak?" aku tersadar dari lamunanku.
"Tidak,ayah."
"Apa kau yakin?"
"Tentu saja. Lagipula,aku harus mengurus kuda-kuda di lumbung"
"Okey. Aku berangkat,jaga kuda ku,Will!" suara ayah terdengar dari luar rumah.
Seperti biasa,aku mengurus kuda-kuda ini. Dan sekarang,aku membiarkan mereka bermain di halaman belakang. Aku duduk di rerumputan hijau sambil mencabuti rumput-rumput liar di sekitar ku. Aku melihat bayangan Isabelle saat menunggangi kuda. Wajahnya yang ceria dan gelak tawanya yang membuatku selalu tersenyum.
~Author's POV~
Acara pernikahan akan segera dimulai. Isabelle gugup. Ia terus menggigit-gigit bagian bawah bibirnya. Josephine terlihat murung. Ia menjadi pengiring pengantin. Secara langsung,dia melihat pernikahan kakaknya dengan Nick. Ia menatap jendela yang terbuka.
Isabelle terus melihat perilaku adiknya, ia merasa tidak nyaman dengan Josephine. Hingga pada akhirnya.


Hohohoho what's up gaes? Heheheh gimana nih ceritanya? Jangan diam aja kasih dong vomment nya XD . Gimana perayaan hari raya kalian?

Pasti diantara kalian ada yang makan nasi atau opor,kan:v

EHEhe

IHH,mimin ngaco. Ya udah,tunggu chapter berikutnya ya.....
Bye bye bye bye....
HUwahahahaha

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang