23. Aku Meninju Seorang Juru Bicara

2.4K 91 0
                                    

23. Aku Meninju Seorang Juru Bicara

Aku sangat ingin meninju seseorang. Entah itu kakak laki-laki ku atau pria mabuk yang menarik lenganku pada saat acara dimulai.
"Apa yang kau lakukan?"
"Diamlah,Ellizabeth" kesabaranku mulai diuji. Ellizabeth hanya menggelengkan kepalanya saat melihat perilaku adiknya seperti ini.
Laki-laki mabuk itu kembali datang. Lagi-lagi dia menarik lenganku. Apa-apaan ini?! Apa yang diinginkan pria ini?!
Secara spontan,aku berdiri dan meninju wajahnya. Aku merasakan sakit yang luar biasa saat tanganku mengenai wajahnya. Ia tersungkur di lantai. Kesakitan karena kutinju. Semua orang menatapku. Tatapan mereka seperti 'apa-yang-di-pikiran-wanita-ini'. Ellizabeth terkejut.
Aku langsung melarikan diri. Aku pergi ke kamar dan langsung mengunci diri. Dan dari luar kamar,seseorang mengetuk pintuku. Aku membuka pintu itu dan terlihat Christ menatapku.
"Apa yang kau lakukan tadi?"
"Aku tidak menyukai laki-laki itu. Seenaknya saja dia menarik lenganku. Memangnya dia siapa?!"
"Huh,Isabelle. Kau sungguh mempermalukan keluarga kita pada malam ini"
"Aku tidak peduli"
"Pria itu adalah juru bicara dari keluarga Nick"
"Pria mabuk itu? Ahahaha,very funny" kini aku tertawa.
"Apa yang lucu? Kini acara makan malam berakhir,tepat saat kau memukul pria itu"
"Seperti bel tanda berakhir makan malam,bukan?"
"Ada-ada saja kau ini. Tidurlah,besok kau akan menikah,kan?"
Aku langsung menutup pintu kamarku. Wajah Christ seperti mengintimidasi ku. Aku langsung melepaskan gaun 'besi' ini dan menggantinya dengan baju lengan panjang dengan celana berbahan sutra.
"Yang Mulia,bangunlah" seseorang menggoyang-goyangkan tubuhku. Aku membuka mataku dan mendapati Nanny Clara dan tentunya,Ellizabeth.
"Bangunlah,pemalas. Hari ini hari pernikahanmu" Ellizabeth menyemangatiku. Tetap saja,aku tidak semangat. Ellizabeth memberikan aku handuk dan ia menyuruhku agar aku mandi dengan cepat.
Tiga puluh menit berlalu. Saat aku selesai mandi,aku melihat gaun putih dengan renda dibawahnya.
"Apa ini-"
"Wedding dress" Ellizabeth memotong pembicaraanku.
"Biar kubantu kau memakai nya"
Seperti biasa,Ellizabeth membantuku memakai korset. Aku hanya bisa pasrah jika dia menanganinya.

Hay hay hay,sorru ya,gaes. Ane baru update sekarang. Allahu akbar...alluha akbar...allahu akbar selamat idul fitri ya,readers! maafin mimin kalo ada kata-kata yg typo dan lainnya,ya..

Ada gak ya yg baca ini?XD lupakan itu yaa...
Bye bye bye mimin mau nyantap ketupat:v ehehehehee
Bye bye bye nyaahahahha:v

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang