10. I'm Free!
~Wilson's POV~
Aku bangun dari tidur dan langsung mandi. Selesai mandi,aku berpakaian kemeja putih berlengan pendek dan memakai celana jeans panjang. Aku menyisir rambutku sampai rapi. Aku terus menunggu kedatangan Isabelle. Aku melangkahkan kakiku menuju beranda rumah. Datang mobil hitam mengkilat menuju rumahku. Supir yang mengendarainya,membuka pintu belakang dan keluarlah Isabelle yang memakai pakaian yang cukup sederhana. Kemeja putih berlengan panjang dengan celana jeans yang panjang.
Rambut pirangnya diikat kuncir kuda. Bibir merahnya membentuk senyuman yang indah. Bajunya berwarna cream. Ia menyuruh supir itu untuk meninggalkannya. Supir itu mengangguk dan segera menginjak pedal gas dan melaju.
Isabelle mendatangi ku. Aku tersenyum lebar dan mempersilakannya masuk. Rumah kayu sederhana ini,sebagai tempat pelindung dari hujan maupun panas.
"Inilah,rumah sederhanaku" kataku di sampingnya.
"No problem. So,dimana lumbung nya?"
"Owh, follow me" ucapku.
Isabelle mengikuti dari belakang. Kami akhirnya sampai di lumbung. Aku membuka pintu lumbung dan suara kuda memecah sunyi. Isabelle tersenyum lebar dan berlari memasuki lumbung. Ia langsung saja memilih kuda berwarna putih yang ku beri nama Slyer. Kuda betina berwarna putih tulang.
Aku menarik Slyer ke halaman belakang. Dan aku memilih kuda hitam,Reid. Aku membantu Isabelle menaiki kuda dengan mengangkat badannya. Kami berdua ke halaman belakang. Dan sudah terlihat belasan kuda yang menyambut kehadiran kami berdua. Reid melaju kencang saat berada di tengah halaman.
~Author's POV~
Kerajaan Mifghridder kedatangan tamu baru dari kerajaan Chrowle. Sang raja ingin puteri ketiganya menikah dengan salah satu pangeran yang bernama Nicholas Varmord. Keluarga kerajaan sangat bersyukur karena Kerajaan Crowle menerima permintaan mereka,yaitu meminang puteri ketiganya.
Mereka menjamu dengan banyak makanan di atas meja makan. Makan siang disajikan sang raja dari Chrowle menanyakan dimana sang puteri ketiga Mifghridder berada.
Sang ratu baru tersadar bahwa Isabelle berada di rumah Wilson. Sarah Widney McClintone, sang ratu Mifghridder membuat alasan mengapa Isabelle tidak ada. Makan siang berlangsung alot. King Sandreas mencoba banyak untuk menghibur mereka.
Sedangkan di rumah Will,Isabelle sangat senang karena di sekelilingnya kuda-kuda lincah dan jinak. Saatnya Will bersama Isabelle untuk makan siang. Kentang tumbuk dan daging barbekiu menunya. Isabelle makan dengan lahap,ia merasa tidak pernah memakan tanpa adanya awasan dari keluarganya ataupun pembantunya.
~Isabelle's POV~
Aku tidak pernah merasakan makan siang sebebas ini. Aku lelah menjadi putri kerajaan,menurutku,terlalu diatur. Sehabis makan siang,aku membereskan piring-piring dan mencucinya di wastafel. Setelah mencuci piring,aku melirik ke arah jam dinding. Sudah pukul satu siang.
"Hei,aku ingin ke bengkel,apa kau ingin ikut?"
"Bengkel?"
"Hmm,iya"
"Okey,after this,Will"
"So,kau ingin ikut?"
"Tentu saja,Will"
Setelah meletakkan piring di lemari,aku keluar rumah dan mendapati Will yang sedang mempersiapkan peralatannya.
"Hey" aku menghampiri Will.
"Hai" sapanya balik.
Ia memberiku jaket kulit berwarna kecoklatan.
"Pakailah,hari ini sangat berangin" katanya dingin.
"Okey"
Saat semua sudah lengkap,aku dan Will menaiki sepeda motor harley-nya dan berangkat. Memang betul,hari ini sangat berangin. Sepeda motor itu melaju kencang sampai-sampai aku berteriak. Aku berpegangan pada Will. Aku memeluknya.
Angin menerpa rambut pirangku. Aku menikmati terpaan angin. Motor nya berhenti.
"Baiklah,kita sudah tiba"
"What? Terasa sebentar saja"
Will tersenyum kecil seraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ikuti aku"
Aku hanya mengikuti perintahnya saja.
"Hey,Uncle Carl!" sapa Will terhadap laki-laki yang rambutnya telah dipenuhi uban.
"Hello,Will. Siapa ini?" kata laki-laki itu menunjukku.
"Ini Isabelle"
"Ow,puteri raja. Maafkan aku Yang Mulia" ia menundukkan kepalanya padaku.
"It's okay,sir" kataku.
"Hmm,Isabelle ini Uncle Carl,Uncle Carl ini Isabelle"
Aku menjabat tangannya.
"Will,aku ingin pergi dulu,permisi" ucap Uncle Carl.
"Iya,tidak masalah"
Uncle Carl pun pergi menaiki mobil pribadinya.
"Isabelle,letakkan jaketmu di rak"
"Owh,baiklah" aku pun melepaskan jaket kulit itu dan meletakkannya di dalam rak. Suara bising mulai menyelimuti telingaku. Benar-benar bising. Aku hanya terdiam dan mengikuti Will saja. Aku melihat ada lima orang yang sedang mengobrol.
Bukan perempuan tapi laki-laki. Will mendatangi kelima orang itu. Mereka berlima menatap ku dan aku hanya tersenyum kecil. Aku benar-benar merasa terasingkan.
"Isabelle,kenalkan. Ini Vino,Joshua,Ling,Walter,dan Murray"
Aku menjabat kelima orang itu.Hai guys! Vot and comment di tunggu,yuhuuu ~^O^~
Guys ini part yg kelewatan sorry ya....
KAMU SEDANG MEMBACA
He's The Real Prince
RomanceNamaku Isabelle Rossy McClintone. Anak dari empat bersaudara. aku adalah puteri kerajaan. Hidupku selalu terikat oleh peraturan kerajaan. Hingga ayahku memperkenalkanku dengan seseorang. Ia mengubah hidupku. Membuatku lebih berani. Namanya Wilson Mc...