18. Ellizabeth's Memory

2.3K 98 0
                                    

18. Ellizabeth's Memory

"Help! Elizabeth,help me!" kini aku menyerah dengan gaun ini. Elizabeth datang dan terkekeh melihatku.
"Oh my god,you look so funny" katanya terkekeh.
"Help me,Elizabeth!" kataku terus berusaha menyeret gaun ini untuk keluar dari kamar ganti.
"Okey" jawabnya tersenyum. Akhirnya aku bisa juga keluar dari kamar ganti.
"Baiklah,giliran rambut mu" bisik Elizabeth. Ia mulai menyisir rambu pirangku. Dia mulai membagi rambutku menjadi tiga bagian dan mulai mengepangnya. Sepuluh menit berlalu,rambutku kini terkepang rapi. Bibirku dilapisi dengan lipstick yang warnanya sama dengan bibirku.
"Bolehkah aku bertanya padamu?" tanyaku
"Sure,why not?"
"Apakah kau pernah mencintai seseorang?"
"Tentu saja"
"Who?"
"Suamiku" jawabnya polos
"Bukan. Maksudku,orang yang bukan dari golongan bangsawan"
"Menurutmu?"
"I don't-know"
"Ya,aku pernah mencintai seseorang" ucap Elizabeth seraya merapikan gaunku.
"Memangnya siapa orangnya?"
"Mengapa kau bertanya seperti itu?"
"Apakah salah aku menanyakan itu?" aku mengangkat bahuku.
"Hmm,baiklah. Namanya Kevin"
"Bagaimana ceritanya?" rasa penasaranku menjadi-jadi.
"Maaf,aku tidak menerima interview"
"Ah,ayolah" kataku kecewa.
"Baiklah,Isabelle. Saat itu umurku dua puluh tahun. Awalnya dia adalah sahabatku. Namun,beberapa lama kemudian,kami lebih dari sahabat. Dia orang yang pandai dan ramah. Itulah mengapa dia selalu disukai banyak orang,termasuk aku. Dia menyatakan cintanya padaku. Aku terkejut. Aku kira dia tidak menyukai ku. Kami seperti pasangan kekasih tetapi berperilaku layaknya sahabat biasa. Hari demi hari kami jalani bersama. Hingga-" dia memotong ceritanya.
"Hingga apa?" ucapku
"Dia bilang kepadaku bahwa sebentar lagi dia akan pindah ke Kanada. Aku merasa sangat kecewa dan sedih. Tetapi,aku tidak mau selalu larut dalam kesedihan. Aku mencoba untuk melupakannya. Tetapi,aku tidak bisa. Akhirnya,aku diperkenalkan dengan Jamie,yang kini menjadi suamiku. Saat itu,aku mulai melupakannya dan berhasil"
Aku tercengang mendengar ceritanya dengan laki-laki itu. Menurutku dia sangat gampang melupakan laki-laki yang bernama Kevin tersebut.



Hallo,guys! Apa kabar? Mimin baru nge-post nih,sorry ya jangan lupa vot sama comment nya mimin tunggu ampe lumutan yaa T_T

He's The Real PrinceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang