Saat ini Ashel tengah menunggu Adel didepan pintu rumah Christy. Sepertinya saat ini dia tengah overthingking karena telat menjemput Adel tadi siang.
Tak lama keluarlah Adel dengan raut wajah biasa saja.
"Adel...?"
"Ehh kak Ashel...maaf ya Dedel ga ngabari kalo main ke rumah Christy." Ashel yang mendengarpun merasa lega, pikirnya Adel bakal marah karena lupa buat jemput.
"Iya gapapa...yuk pulang." Ajak Ashel dan mereka pun kembali untuk pulang ke singgahsana Ashel.
Ditengah perjalanan hanya ada keheningan. Sebenarnya Adel ingin mengajak Ashel berbicara sesuatu tapi dia merasa denial. Bilang? Enggak?
Bilang aja deh...
"Kak Ashel..."
"Hmm? Kenapa del?" Sekilas Ashel melihat Adel yang duduk dibelakang melalui kaca mobil.
"Emm...sebelum pulang Dedel mau mampir kerumah Bunda sama..." Adel menjeda ucapannya.
"Ckk berat bet gw mo ngomong gini, tpi ntar takutnya Kak Ashel curiga lagi." Batin Adel.
"Kerumah siapa del?" Sahut Ashel.
"Hah? Ohh ini kerumah bunda sama pa..pa aku." Ucap Adel sedikit tak sudi menyebut Cakra dengan panggilan papa.
"Ohhh okey...Sha kerumah Adel dulu yak." Marsha hanya mengangguk dan mereka pun cuzzz kerumah Adel.
Sesampainya dirumah Adel langsung saja masuk dan pergi menuju kamarnya. Dia sempat bertanya ke ART rumahnya kok orang-orang pada ga ada? Ternyata mereka sedang pergi liburan.
"Ohhh liburan ya bi? Bunda juga ikut?" Tanya Adel ke art nya.
"Nyonya ga ikut del...saya juga ga tau nyonya Shani kemana." Adel hanya ber oh ria, dia merasa lega karena Shani tidak ikut bersama 3 lelaki yang Adel benci itu.
Adel pun pergi kekamarnya. Didalam kamar Adel masih terlihat biasa saja, bahkan rasanya kamar itu hanya hampa menurutnya.
Adel langsung saja mengambil kopernya dan mempacking semua pakaian bahkan semua buku & seragamnya, tak lupa ia membawa mainan kesayangannya. Mainan pemberian almarhum Gracio.
"Hah...akhirnya kelar juga, hmm kek nya gw ga bakal kangen ama ni rumah sih...yaa semoga bunda cepet sadar deh." Gumam Adel dan langsung pergi sambil membawa kopernya.
ART rumah Cakra yang melihat Adel membawa koper pun heran dan bertanya-tanya. Kemana Adel akan pergi?
"Lohh non Adel mau kemana?"
"Ohh ini bi...Adel mau nginep dirumah temen, ya lumayan lama soalnya ada sesuatu deh..." Kekeh Adel.
"Oh ya bi...tolong jagain bunda ya selama Dedel ga dirumah." Art itu bingung dengan maksud Adel, tapi dia hanya bisa meng iyakan pinta dari atasannya itu.
"Lohh del? Kok kamu bawa koper." Kaget Ashel kala melihat Adel yang kembali dengan membawa koper lumayan besar.
"Hehe...Dedel sementara tinggal dirumah Kak Ashel gapapa kan? Dedel udah ga betah dirumah ini."
"Nanti kalo Dedel udah ngerasa cukup, Dedel bakal pindah ke apartemen kok jadi Kak Ashel tenang aja." Kenapa Adel mengatakan hal itu? Tentu karena dia merasa tak enak jika lama-lama harus bergantung ke orang lain.
Sama halnya waktu dia menginap dirumah Mira. Sudah sekitar 1 minggu lebih dia tidur dikediaman Mira, sampai dia merasa tak enak jika terlalu lama menginap.
Bahkan Mira sampai menjahili Adel buat pergi dari rumah dia, tapi itu hanya sekedar candaan. Sebenarnya Mira lebih senang jika Adel tinggal lama dirumahnya, karena dia merasa ada teman.
"Kok kamu bilang gitu? Gapapa kok kamu tinggal dirumah aku, bahkan selamanya juga gapapa." Ucap Ashel.
"Makasih kak...tapi-"
"Udah, anggap rumah aku itu rumah kedua kamu okey!?" Paksa Ashel, Adel hanya bisa mengangguk pasrah. Walau dilubuk hatinya yang dalam, dia merasa sungkan.
Sesampainya dirumah Ashel, Adel langsung menata semua barang yang ia packing tadi.
"Akhirnya selesai juga...huh capek bangettt!!" Adel langsung merebahkan badannya diatas kasur yang empuk itu.
Disaat lagi enak rebahan tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Adel langsung saja berlari untuk mrmbukakan pintu itu.
"Ohh kak Ashel..."
Ashel tersenyum manis menanggapi ucapan Adel."Boleh aku masuk?" Tanya Ashel.
"Ohh boleh, kenapa minta izin kan ini rumahnya kak Ashel."
"Gapapa...kan ini kamar kamu, takut ga sopan.."
Adel menggangguk paham dan mereka pun duduk disofa yang ada dikamar itu."Del...aku mau ngasih kamu ini." Ashel menyodorkan sebuah paperbag begitu besar dan banyak. Tentu Adel bingung dengan barang itu.
"Ini apa kak?"
"Buka aja..." Adel langsung membuka satu persatu paperbag pemberian Ashel.
Adel membelalakkan matanya melihat semua barang itu, dia heran apa maksud Ashel? Ini semua buat dia gitu?
"Kak ini buat Dedel semua?" Mata Adel berbinar menatap Ashel.
"Iyaa Dedel...itu buat kamu semua, gimana kamu suka?" Ashel memastikan Adel suka atau tidak.
"Suka bangetttt!! Makasihhh...tapi kenapa Kak Ashel sampai beliin Dedel PC segala?"
"Emmm tadi sih niatnya mau beliin kamu hp sama pakaian, tapi ga sengaja liat ada toko game, jadi mampir deh. Ehhh ga sengaja kebeli buat kamu." Adel yang mendengar itu pun cengo.
"Segabut ini kah orkay kalo kebanyakan duit?" Batin Adel.
"Tapi kak...jangan terlalu berlebihan,,,Dedel ga tau harus bayarnya pake apa."
"Udah...anggap aja ini hadiah buat kamu. Lagian cuma ini, padahal niatnya tadi sekalian mau beliin kamu mobil juga tapi aku ga tau selera mobil idaman kamu seperti apa."
Adel lagi lagi dibuat menganga...
"Entah ini gw hoki apa emang jackpot, tapi gw ngerasa gw adalah orang paling beruntung didunia...!" Riang Adel dalam hatinya.
****
Saat ini Chika tengah berada diruang tamu rumahnya. Terlihat dari wajahnya dia sedang khawatir dan bingung. Jessi yang berada di sampimg Chika pun bingung, ada apa gerangan ama ni manusia.
"Chik...lo kenapa dah kek binging gitu?" Tanya Jessi.
"Jes...kira-kira gw jahat ga sih ngrelain Adel demi projek kita."
"Emmmm menurut gw sihh lo jahat, tapi kalo gw jadi lo, gw juga bakal nerima projek itu dan ngrelain Adel ke Ashel."
"Tapi...kok kesannya gw kek egois bet gitu ya? Gw takut Adel tambah ga suka ama gw.." Chika merasa tak bersemangat hari ini. Padahal seharunya dia senang karena bisa dapetin projek yang bakal menguntungkan sekali buat perusahaannya.
"Ya kan lo emang egois chik dari dulu." Gumam Jessi yang terdengar samar ditelinga Chika.
"Lo bilang apa barusan!??"
"Hah!? Nggak gw ga bilang apa apa..."
"Awas loo!!" Chika menatap sinis Jessi.
"Untung dia rada budeg...huhh." Batin Jessi.
______
Aokk...tumpul my imagination
![](https://img.wattpad.com/cover/360409311-288-k186085.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Mommy (DelShel) END
Teen FictionBer unsur fxg Adel adalah seorang anak manja yang ceria, penyayang dan jahil tapi semua itu berakhir setelah datangnya keluarga baru dihidupnya. Ditambah dia juga memiliki trauma akan masalalu dia yang bisa kambuh kapan saja. Ashel seorang pengusaha...