fortitu 🐼

2.4K 269 32
                                    

Terlihat dua insan tengah tertidur pulas sambil berpelukan erat. Bahkan jika dilihat baik-baik, kedua insan itu seperti tidak terbalut sehelai benang pada tubuh mereka. Tidak ada yang tau kegiatan apa yang mereka lakukan sebelum akhirnya tertidur saling berpelukan menghantarkan rasa hangat satu sama lain.

Tak lama kemudian salah satu dari mereka terbangun karena merasa jika tenggorokannya begitu serak. Alhasil tanpa membangunkan manusia disampingnya, ia beranjak turun dari ranjang menuju kamar mandi untuk memakai pakaiannya. Setelah itu, ia langsung beranjak turun untuk membasahi kerongkongannya yang sudah kering.

Berpindah kesisi lain dimana seorang gadis terllihat terusik seperti mencari sesuatu disampingnya. Ia meraba mencari benda yang menurutnya hilang, karena tak kunjung mendapatkan benda itu, ia pun membuka kedua matanya walau rasa kantuk masih menerpa.

"Eughh...Adel mana sihhhh!!" Ucapnya dengan suara khas bangun tidur. Ia mencoba melihat sekeliling dengan badan yang sudah bersandar dikepala ranjang.

"ADELLL..." Teriaknya namun tak mendapatkan balasan. "Huhhh..kok dingin sihh?" Dengan kesadaran yang masih 70% ia mencoba memanggil 30% nyawanya untuk segera kembali keraganya.

"Anjir!! Kok gw telanjang!!" Pekiknya yang kini sudah tersadar sepenuhnya. Ia mencoba mengingat kejadian sebelum ia berakhir seperti itu.

Helaan nafas lega pun terdengar. "Haha...bisa-bisanya gw lupa sama kegiatan panas bareng Adel tadi." Monolognya.

"Oh iya!! Adel!?"

"ADELLL!!!" Teriaknya sekali lagi yang tak kunjung mendapatkan balasan atau menampakkan sosok yang sedari tadi ia cari. "Mana sih tu anak!!" Dengusnya seraya beranjak dari kasur dengan tubuh yang terbalut hangat oleh selimut tebalnya.

Ia mulai menelusuri kamarnya untuk mencari keberadaan Adel. Mulai kamar mandi, lemari, bawah meja bahkan dibalik TV besar, ia tak kunjung melihat batang hidung Adel.

Ia kesal karena tak kunjung menemukan kekasihnya Adel, alhasil ia memilih turun menuju dapur karena tenggorokannya membutuhkan kesegaran air. Sesampainya dapur ia tak melihat adanya sosok Adel, padahal ia berfikir jika adel berada disana.

Disaat ingin mengambil air minum, tiba-tiba penglihatannya teralihkan oleh sebuah kertas yang ada diatas meja. Dan disamping kertas itu terdapat sebuah box entah apa isi nya. Dengan rasa penasaran yang tinggi, ia pun membuka box yang ada diatas meja itu.

"ADELLLLL!!!" Teriaknya sambil melempar box yang awalnya ia pegang kini sudah berantakan diatas lantai.

Alangkah terkejudnya disaat melihat isi box tersebut. Sebuah boneka terlihat begitu mengenaskan ditambah adanya bercak darah diboneka itu. Itu masih satu kejutan yang ia lihat, masih ada satu kejutan lagi yang berasal dari surat yang masih tergeletak rapi diatas meja.

Dengan segala keberanian, ia pun mulai membuka surat tersebut yang bertuliskan "Pergilah ke taman belakang rumah jika kamu ingin melihat dia berbicara untuk terakhir kalinya!!"

Tanpa perduli apapun yang akan terjadi, tanpa perduli tubuhnya yang hanya terbalut oleh selimut. Ia pun berlari ketempat yang tertera disurat tersebut.

Matanya membulat sempurna kala melihat seseorang yang ia kenal tengah terduduk lemas dengan tangan yang terikat dibelakang pohon dan darah yang menggenang disekeliling tubuh manusia itu.

Dengan air mata yang berlinang begitu deras, dia berlari...berlari sekuat tenaga walau hatinya begitu teriris kala melihat orang yang ia sayang, orang yang ia cintai kini terlihat tak berdaya.

"Adell siapa yang buat kamu kaya gini dell!!!" Isaknya seraya menepuk pelan pipi Adel. "Adel!! Ini akuuu del...ayo bangun del!!"

"A-acelhh..." Balas Adel dengan nafas yang sudah lemah.

My Second Mommy (DelShel) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang