"Gu-gua ga!-"
"SEKARANGG!!!"
DORRR!!
DUMMBB!!
"TOYAA!!"
"Ad..el.."
________
Berpindah ke sisi lain, saat ini Ashel tengah dalam perjalanan menuju gedung sesuai dengan yang tertulis di kertas. Ia tak sendiri, tentunya Ashel ditemani bersama beberapa bodyguard nya dan tak lupa ia juga mengajak Chika dalam misi menyelamatkan Adel.
"Shel, kalo sampe adek gue kenapa-napa...lo bakal tanggung akibatnya!" Tegas Chika yang duduk dikursi penumpang sambil menyilangkan sebelah kakinya.
"Lo diem deh Chik! Yang panik bukan lo doang, gue juga panik ini!!" Kesal Ashel dan menggebrak dasboard mobil. "LO BISA CEPET GA SIH NYETIRNYA!!!" Lanjutnya memarahi sang supir.
"I-iya non..."
30 menit berlalu, akhirnya Ashel dan lainnya sampai diarea gedung yang terlihat sangat rusak dan menyeramkan. Namun gedung itu tidak semenyeramkan asap yang keluar begitu banyak dari lantai 7. Terlihat bukan seperti asap kebakaran.
Dengan wajah panik Ashel berlari menuju gedung itu, namun belum sampai menginjak area gedung. Ashel terhenti oleh bodyguardnya.
"LEPAS!! SAYA MAU NOLONGIN ADEL!!!" Erangnya sambil memberontak kala bodyguard itu menahan tubuh Ashel agar tidak memasuki gedung tersebut.
"Maaf nona, kami sudah menyusuri setiap lantai, tetapi saat berada dilantai 6 kami melihat jika lantai 7 sudah hancur. Dan kami sempat menemukan mayat laki-laki berumur kisaran 50 tahun tertimpa reruntuhan beton!"
"GAKK ADEL MASIH DISANA!! TOLONGIN ADEL CEPAT!!!" Ashel benar-benar pilu, akankah ia terlambat?? Atau dia salah tempat? Ga mungkin Adel tiada begitu saja! Ia tau Adel kuat dan Adel sudah janji kepadanya jika dia akan kembali tanpa luka.
"LO JAHAT DEL!!" Ashel luruh ketanah dengan penuh isak. "Lo udah janji del..."
"Kamu ga ninggalin aku kan? Hah..." Tiba-tiba Ashel mendongak dengan senyuman yang terbit begitu saja.
"Haha..."
"HAHAHAHHAAAA" Riangnya dengan air mata yang masih mengalir.
"Lo bodoh shel!! BODOHH!!!"
Disisi lain, terlihat Chika yang masih tak percaya dengan apa yang dilihat dan didengar oleh kedua telinganya. Air mata turun mengalir kebawah, tatapan mata coklatnya terlihat begitu kosong. Chika dengan langkah tertatih menghampiri Ashel.
"Shel...Adek gue Shell!!!" Teriak Chika dengan wajah penuh amarah.
"Haha...Chik, gue.."
Brukk
"ASHELL!!"
_____
Skip
3 minggu kemudian (author udah malas bertele", pen cepet end) semenjak tragedi gedung yang merenggut nyawa Adel waktu itu.
Ya sehari setelah kejadian malam yang menegangkan itu, semua pihak kepolisian maupun rumah sakit berdatangan untuk melakukan investigasi.Beberapa orang masih ada yang selamat walaupun luka, termasuk Aldo, dan sekarang Aldo tengah mengalami koma. Namun takdir berkata lain atas kehendak hidup Adel.
Ashel masih tak percaya jika orang itu Adel, tapi hasil otopsi dari pihak rumah sakit menyatakan jika itu adalah Adel. Tentu dunia Ashel terasa begitu hancur saat itu juga. Tak hanya Ashel, Shani selaku ibunda Adel juga merasa hancur, Chika sebagai kakak pun ikut sedih sampai-sampai ia mengurung diri dikamar selama 3 hari tanpa makan dan minum.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Mommy (DelShel) END
Teen FictionBer unsur fxg Adel adalah seorang anak manja yang ceria, penyayang dan jahil tapi semua itu berakhir setelah datangnya keluarga baru dihidupnya. Ditambah dia juga memiliki trauma akan masalalu dia yang bisa kambuh kapan saja. Ashel seorang pengusaha...