fiftiwan 🐼

1K 101 46
                                    

Jeng jeng jeng~~~

"Baik, acara pertunangan akan segera dimulai...untuk para hadirin silahkan berdiri, karena pasangan wanita akan segera hadir." Ucap MC yang bertugas diacara pertunangan Ashel dengan Vinzo.

Tak berselang lama, terbukalah pintu dan menampakkan sosok wanita yang sangat cantik, memakai gaun berwarna putih, senada dengan pasangan lelakinya.

Vinzo, ia adalah pria yang akan menjadi pendamping hidup Ashel nantinya dimasa depan. Vinzo terdiam terpana melihat wanitanya begitu cantik.

Bukan Vinzo saja yang terpana, ada satu orang yang menatap lekat wajah Ashel. Ia sedikit jauh dari sana, berdiri dibalik pintu dengan kedua tangan yang membawa sebuah buket bunga.

Dengan wajah yang tertutup topeng setengah itu, ia melangkah tegap, menghampiri 2 calon yang sebentar lagi mereka akan saling memasangkan cincin.

Dia, Adel...
Dia semakin dekat dengan sosok wanita yang sangat ia cintai itu. Dalam raut wajah wanita itu, tak ada rasa gelisah ataupun sedih. Namun tercetak sebuah senyuman dan kebahagiaan disana.

Adel sudah dekat, bahkan jarak mereka hanya 1 meter. Vinzo hendak memasangkan cincin ke jari manis Ashel. Hingga disaat giliran Ashel yang akan memasangkan cincin Vinzo, ia tersentak kala mendengar suara batuk dari seseorang disampingnya.

Adel POV
-

Ya...hari ini, terlalu cepat bagiku. Tapi mau gimana lagi? Mau menolak kenyataan, tapi ini yang direncanakan tuhan.

Aku menghela, aku teringat akan tugas terakhirku hari ini. Ya! Bunga yang ada di genggaman ku ini harus ku bawa kesana!

Aku melangkah sedikit pelan, sesuai dengan irama lagu yang di alunkan. Semakin ku berjalan, semakin dekat pula jarak ku dengan dia.

Aroma parfum yang sangat familiar di indra penciumanku ini, ya! Aroma favorit ini menyeruak di penciumanku, hingga aku sedikit batuk.

Aku tertunduk, saat kembali ku naikkan kepalaku...pandanganku dengan dia terjerat, seakan ada rantai yang susah untuk diputus.

Ohh oke, ayolahhh...kenapa dia malah mendekatiku!!? Ditambah dentuman jantung ku yang susah sekali diajak kompromi!

Oke aku siap apa yang akan terjadi nantinya! Semoga dia tidak menurunkan topengku.

-

Ashel semakin mendekati orang yang menurutnya tidak asing itu. Ia tau persis mulai dari postur wajah, tinggi badan hingga postur tubuh orang itu.

Tangan Ashel bergetar, mencoba maraih topeng yang orang itu kenakan. Perlahan topeng itu ia turunkan,

"Akankah aku harus menyapa dia? Hai Acel..?" Batin Adel kala topengnya mulai terbuka.

Hingga saat inilah, Ashel terdiam mematung sambil menatap wajah manusia yang ada di depannya.

"A-....Adel?"

"Ya? Acel?"

Flashback on
____

Saat ini Adel tengah berada di mobil bersama Chika dan Shani. Dalam perjalanan Adel tengah asik bertukar suara di ponselnya.

"Halo, udah pada kumpul kalen?"

"Udeh buruan Lo kesini! Kepo nih gua ama yang mau Lo rencanain lagi."

"Iye sabar napa Flo, bentar lagi gua sampai."

"Oke, gua ama yang lain udah dirumah kak Ashel, ditaman biasa kita ngumpul. Lo langsung kesini aja ntar."

My Second Mommy (DelShel) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang