Malam pun tiba, terlihat banyak manusia didalam ruangan Adel karena adanya Freya family ditambah sang dokter yang jarang nongol di alur.
"Kagak pernah lu tampilin gw!! Berharap di cerita ini gw berlayar ama Chika, ehhh author nya lupa." -arasoo.
"Revaaa...!! Reva kenapaa!?" Panik Freya saat memasuki kamar dan melihat Adel yang tengah dikerumuni dokter dan suster.
"Dokter...reva kenapa!?"
Sang dokter yang menangani Adel hanya terkekeh melihat Freya yang begitu gemas.
"Adel gapapa...saya lo cuma ngecek tensi doang."
"Tapi kok Reva hidungnya dipasang itu? Reva sakit lagi?" Tanyanya sambil menunjuk Adel dengan hidung yang terpasan selang oksigen. Terlihat tubuh Adel melemah.
"Fakk ni bocil lucu bet!!! Tuhan hamba ingin anak seperti dia." Batin sang dokter.
"Del sorry gw ga bisa ekting."
"Hadehh...Adel cuma pura-pura tidur itu, katanya mau ngjahilin kamu." Jjjur sang dokter yang membuat Adel langsung mendelik.
"Ckkk!! Kak Ara ga asik! Padahal Dedel udah pro banget ekting." Adel mendengus kesal. Sedangkan suster yang mengerubungi Adel hanya terkekeh.
"Yaaa aku itu dokter adel bukan aktor...mana bisa diajak ekting."
"Ckk!! Cupuuu..." Ara hanya bisa menggeleng dengan sifat dan kemauan Adel yang random itu.
"Ya udah, Kak Ara pamit mau ngecek pasien lain."
"Ohh ya, del...besok pagi kamu udah boleh pulang." Lanjutnya membuat netra Adel langsung berbinar.
Ara dan para suter pun keluar beriringan, meninggalkan kamar Adel.
"YEAYYYYY BESOK PULANGG."
Plakk!!
"Awsss...sakit Fee, kok Reva dipukul sihh. Bukannya seneng kalau aku besok pulang kerumah." Erang Adel kala Freya memukul lengannya.
"Ngeselin kamu!! Aku kira beneran drop, ternyata cuma ekting. Kalo beneran ku mampusin kamu!!" Sungutnya seraya berbalik badan menghampiri kedua orangtuanya.
"Ishhh...udah dipukul, ditinggal pula." Gumam Adel.
__________
"Wehhh sepi bet kalo gada si dudul..." Pecah Zee yang duduk sambil menyeruput matcha latte.
"Rill, hufftt...oh ya besok jadi kan jenguk si dudul?" Tanya Lulu yang sedang melamun menatap kosong depan.
Seburuk inikah para JMT jika tidak ada Dedelion? Para JMT saat ini tengah berkumpul atau bahasa gaulnya nongkizzz di caffe biasa mereka datangi. Seperti biasa, anak muda pada jaman sekarang nongki cuma sekedar buat ngumpul sambil bercanda ria.
Tapi suasana di meja para JMT kali ini terasa hambar karena tidak adanya satu sahabat mereka. Seberpengaruh itu memang Adel bagi JMT, padahal Mira ikut ngumpul malam ini. Tapi tanpa adanya Adel JMT akan hampa.
"Gw ikut ngumpul niatnya biar ga bosen malah tambah bosen. Anjir lah!"
Disaat para JMT asik melamun dengan fikirannya masing-masing tiba-tiba mereka mendengar perbincangan yang membuat mereka begitu terkejud. Yang awalmya mereka bengong dan tak ada semangat hidup, sekarang langsung semangat empat lapan mendengar perbincangan orang yang sangat menarik perhatian.
"Trus mau abang sekarang apa???" Terdengar nada perempuan yang begitu kesal.
"Ga banyak sih, abang cuma mau cepet-cepet nikah sama Ashel. Trus setelah abang suruh dia pindah alihin semua harta keluarga dia, abang langsung ajak kamu terbang keluar negri tinggalin dia jadi gelandangan wahahha."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Second Mommy (DelShel) END
Teen FictionBer unsur fxg Adel adalah seorang anak manja yang ceria, penyayang dan jahil tapi semua itu berakhir setelah datangnya keluarga baru dihidupnya. Ditambah dia juga memiliki trauma akan masalalu dia yang bisa kambuh kapan saja. Ashel seorang pengusaha...