tertisiks 🐼

2.4K 226 35
                                    

Hampir 20 menit Chika menangis dalam dekapan asang adik, hingga suara isakan yang awalnya begitu keras sekarang menjadi tenang. Adel begitu setia mengusap punggung kakaknya agar tenang. Belum tau pasti apa penyebab Chika menangis, tapi jika Adel tau siapa orang yang membuat kakaknya mengeluarkan air mata maka dia ga akan senggan menghabisi orang tersebut.

"Kak Chika udah tenang..?" Tanya Adel begitu lembut.

Chika melonggarkan pelukan dan menatap wajah Adel yang tersenyum hangat kearahnya. Senyuman Adel memang obat bagi setiap orang yang menatapnya, sangat menenangkan.

Adel menangkup kedua pipi kakaknya, menyeka perlahan air mata yang turun secara perlahan melewati pipi.

"Udah dong...kalo nangis gini Kak Chika jadi jelek!! Dedel ga mau punya kakak jelek."

Plakk!!

"Awsss kok dipukul sih huhuu sakittt,,, tapi boonk." Adel mengusap lengannya yang terasa panas. Jujur geplakan Chika barusan lumayan keras, tapi Adel sengaja menjahili kakaknya agar ia sedikit lupa akan kesedihannya.

"Ngeselinnnnn!!!"

"Hehee...iya maafff...yaudah sok cerita sama adikmu yang menawan rupawan bak bangsawan ini."

Chika hanya memutar bola matanya malas, jijik banget tapi ya sudahlah.

"Tadi kakak kekantor buat meeting sama Jessi, ga ada masalah sih...tapi waktu pulang dari kantor..."

Flashback on
________

"Chik lo langsung balik?" Sahut Jessi seraya membereskan beberapa berkas yang ada diatas meja meeting.

"Emmm niatnya gw mo ke mall dulu sih, tapi nanti deh gw harus jaga Adel biar ga keluyuran."

"Lahhh bukannya adik lo masih di RS?"

"Udah balik tadi pagi, makannya gw mau jaga dia 24/7 kalau ga gw jaga bisa bisa melipir kesana kemari ntar palagi kalo ntar diculik si Ashel." Jessi hanya ber oh ria, bukan karena faham melainkan malas menanggapi saja.

"Ya udah gw balik, kalo lo serah deh mo ngapain, yang penting ga makan tiang listrik." Chika langsung beranjak pergi untuk pulang.

"SIALAN LU CHIKKK!!!"

"Huhhh sabar jess...oramg sabar gebetanya neneng montir kemarin, mana cakep lagi."

Dalam perjalanan Chika terlihat tenang-tenang saja, bahkan ia merasa happy karena berkendara sekalian mendengarkan lagu teacher teacher jkt48.

Hingga disaat ia terhenti dilampu merah, pandangannya tak sengaja menangkap sosok yang ia kenal berada ditaman. Orang itu sedang berdua dengan orang lain , jika dilihat dari sudut pandang Chika saat ini, dua insan itu terlihat begitu romantis.

Chika yang merasa kepo pun memarkirkan mobilnya dipinggir jalan dan melangkah menghampiri sosok yang familir dipenglihatannya. Langkah demi langkah sosok itu semakin jelas. Jantung Chika berdetak lebih cepat bercampur dengan rasa sakit dan kecewa.

"Ara..?"

Deghh

Sosok itu menoleh, melotot melihat Chika yang berada dibelakangnya. Chika tak mampu lagi menahan tangis, air matanya langsung terjun tanpa izin.

"Ch-chika.."

Plakk!!

Tanpa babibu, Chika langsung menampar sosok yang selama ini telah ia anggap kekasih. Bisa-bisanya Ara bermesraan bersama wanita lain? Chika benar-benar kecewa.

"Chik bentar aku bisa jelasin..."

"BASII!! JELASIN APA LAGI? INI UDAH JELAS RA!! MUAK GW DENGER JELASIN, JELASIN!!"

My Second Mommy (DelShel) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang