sikstin 🐼

3.3K 283 12
                                    

"Mi...sini makan, masakannya Adel enak bet." Feni yang melihat anaknya lahap makan pun hanya menggeleng heran.

"Giliran sama makanan aja kamu udah lupa semua...Adel pun kamu lupain." Mira pun menepuk jidatnya dengan keadaan pipi mengembung penuh dengan makanan.

"Astaga mi...gimana Adel? Yakin mami, Adel g perlu dibawa ke rumah sakit?" Feni hanya menggeleng tersenyum ke anaknya.

"Hustt udahh, nanti juga Adel sembuh kok. Kan Ada Bu Ashel yang nanganin." Feni mengedipkan matanya sebelah. Mira menatap curiga ke ibunya itu.

"Mami bilang apa ke Kak Ashel?" Mira mengriyitkan matanya.

"Hehee...mami suruh dia buat turunin suhu tubuh Adel." Ucap Fenu penuh dengan kekehan seperti tak memiliki dosa.

"Jangan jangan..?"

"Hehee..."

______

Saat ini Ashel tengah bingung, dia harus apa? Masa iya ngikutin saran Feni? Ashel merasa dilema sekarang. Melihat Adel yang semakin parah, ia merasa tak tega. Tetapi dia juga malu harus mengkuti sarannya Feni.

Ashel duduk disamping ranjang, ia mencoba untuk mengecek suhu tubuh Adel dengan termometer. Ashel kaget dengan suhu Adel yang begitu panas, Ashel tak punya pilihan lagi.

"Jadi gini bu...saya punya obat manjur buat nyembuhin demam, saya sering lakuin ini ke Mira waktu dia demam."

"Emang apa bu Feni?"

"Bu Ashel tinggal skin to skin sama Adelnya."

"HAHH?"

Mengingat apa yang di ucapkan Feni, membuat pipi Ashel merah seperti udang rebus.

"ARRGHHH"

Persetan dengan pikirannya, Ashel langsung saja ambil tindak. Ashel membuka selimut yang menutupi tubuh Adel. Adel yang merasa kedinginan pun protes.

"Hust kamu diam, mau sembuh ga!?" Adel hanya mengangguk lemas. Tersrrah Ashe dah mau ngapain.

Setelah itu Ashel pun melepaskan pakaian yang Adel kenakan, hanya menyisakan pakaian dalam saja. Setelah itu Ashel melepas pakaiannya seperti Adel.

Ashel langsung saja berbaring disamping adel, tak lupa ia menarik selimut untuk menutup tubuh kedua insan itu.

"Adel sini..."

Ashel menarik Adel dalam pelukannya, suhu tubuh Adel benar-benar panas. Ashel dapat merasakan itu.

"Acel ini jangan berisikkk!!" Protes Adel seraya menekan dada Ashel yang berdisko.

"I-iyaa maaf."

"Gimana ga berisik del...ni jantung gw ga aman nih!!" Batin Ashel.

______

Dikediaman Angkara, atau rumah yang Gracio wariskan untung sang istri... terlihat Shani yang murung didalam kamarnya.

"Bun..sarapan dulu yuk, Chika udah masak didapur." Shani hanya menggeleng,  dia tak nafsu makan saat ini. Dipikirannya hanya terlintas Adel, Adel dan Adel.

"Ya udah...Chika ambilin aja ya, nanti bunda makan okey." Chika bergegas turun ke dapur untuk mengambilkan sarapan Shani, setelah menaruhnya diatas nakas, Chika kembali kekamarnya untuk menghubungi Ashel.

Berkali-kali Chika menelfon Ashel, namun tak kunjung diangkat. Padahal ponsel Ashel berdering.

"Ckk Ashel ngapain sih!!"

Saat Chika sibuk spam chat di kontak Ashel, tiba-tiba ada notif panggilan dari Jessi.

"Halo apa met!?"

My Second Mommy (DelShel) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang