22

2K 149 5
                                    

"yaudah sekarang kita tidur lagi yuk, udah ngantuk gue" ucap Gaby

"Yaudah, sekarang kita tidurnya di kamar ya, ada kamar tamu kok di atas" ucap Roni

"Oke, kita cewek cewek sekamar semua ya" ucap kaluna

"Kita juga yang cowok" ucap Danil. Semuanya pun setuju

"Sal, mau kemana?" Tanya Roni, saat Salma menuju ke tempat lain

"Mau ke kamar Ron, kamar aku kan di sana" ucap Salma menunjukkan kamar sebelum nya

"Kamar kita di atas sal" ucap Roni

"Kamar kita?"

"Iya, sekarang kita sekamar ya sal, gak boleh pisah lagi" ucap Roni

"Dulu kan kamu yang minta pisah kamar" ucap Salma

"Ya itukan dulu, sekarang udah enggak" ucap Roni

"Udah ah ayok ke atas" ucap Roni menarik tangan salma

Sesampainya di kamar, Salma hanya terdiam di depan pintu ia ragu untuk masuk ke kamar itu.

"Ayo sal, ngapain masih di sana" ucap Roni

"Ini gapapa Ron kalo aku masuk?" Tanya Salma

"Gapapa dong. Mulai sekarang kamar ini kamar kamu juga. Udah ayo masuk" ucap Roni

"Sini sal tidur samping aku" ucap Roni saat melihat Salma hanya duduk di pinggir kasur

Perlahan Salma pun merebahkan dirinya di samping Roni. Rasanya sangat aneh. Canggung, takut, bahagia bercampur menjadi satu

"Kamu masih takut ya sama aku?" Tanya Roni pelan

"Bukan takut, tapi aku cuma gak enak aja kalo harus tidur di kasur kamu, kamar kamu kan bersih" ucap Salma

"Ya emang kenapa sih, aku kan udah bilang kalo kamar ini kamar kamu juga" ucap Roni

"Gak enak aja. " Ucap Salma

"Udah gak usah mikir kayak gitu. Sini dong deketan sama aku" ucap Roni

Roni merengkuh tubuh Salma. Salma pun menggunakan tangan Roni sebagai bantal

"Sal, aku mau ngomong deh" ucap Roni

"Mau ngomong apa?" Tanya Salma

"Aku mau bilang makasih sama kamu, karena kamu masih mau maafin aku. Maafin semua kesalahan aku kemarin ya?" Ucap Roni

"Aku udah maafin kamu Roni...maafin aku juga ya karena aku Nerima perjodohan ini, kamu jadi harus punya tanggung jawab sekarang" Ucap Salma

"Gapapa dong. Mungkin kemarin memang aku belum bisa menerima semuanya, tapi mulai sekarang kita jalani semuanya sama sama ya" ucap Roni

"Iya Ron, makasih ya udah mau Nerima aku" ucap Salma

"Soal surat cerai yang kemarin itu gak bener kan? Gak mungkin kan kamu minta cerai?" Ucap Roni

"Itu suratnya beneran Ron, tapi emang kamu udah tanda tangan?" Tanya Salma

"Belum. Langsung aku robek kemarin suratnya " ucap Roni

"Berarti kita belum cerai kalo kamu belum tanda tangan" ucap Salma

"Kamu mau gak denger penjelasan aku langsung?" Ucap Roni

"Penjelasan apa?" Ucap Salma

"Tentang semuanyaa" ucap Roni

"Yaudah boleh, kalo kamu emang mau cerita" ucap Salma

"Sebelum nya maafin aku ya. Sebenarnya kemarin memang aku belum siap buat nikah, apalagi di jodohin karena aku juga memang masih kuliah. Terus kemarin aku bersikap cuek sama kamu itu tujuannya supaya kamu gak nyaman sama aku terus kamu minta cerai. Dan kemarin waktu kita ke Bali, bang nayl' dan yang lainnya juga udah jelasin ke kamu. Dan waktu itu Naura juga kasih liat aku foto, dan itu foto nya kamu dan laki laki lagi di depan hotel, jadi aku mikirnya kayak kamu bukan perempuan baik baik. Terus kemarin, bang nayl' dan yang lainnya udah cerita semua sama aku kalau itu semua kerjaan Naura dan Aldo" ucap Roni

"Kamu tau Aldo?" Tanya Salma

"Tau, dan baru aja kemarin aku tau dari bang nayl. Dan yang datang tadi itu Aldo, mungkin ini rencana dia lagi sama Naura" ucap Roni

"Aldo mantan kamu kan?" Tanya Roni

"Iya" jawab Salma

"Kalo boleh tau, kenapa kamu bisa putus sama dia?" Tanya Roni

Salma diam sejenak. Kejadian beberapa tahun yang lalu berputar kembali di kepalanya

"Kalo emang belum siap cerita gapapa kok" ucap Roni

"Dulu Aldo mau per*osa aku, tapi aku berusaha memberontak sampai rencana dia gak terjadi. Terus dia hina hina aku, dia bilang aku cewek gak tau malu, cewek murahan, dan pembunuh" ucap Salma dengan tatapan kosongnya

"Pembunuh? Kenapa dia bilang kamu pembunuh?" Ucap Roni

"Mungkin ini waktunya kamu tau. Dulu bunda aku meninggal karena ngelahirin aku, dan sejak aku lahir aku sama sekali gak pernah di rawat sama ayah Kaka dan Abang aku. Aku selalu di rawat sama bi Ina. Mereka benci aku dari aku lahir sampai saat ini dan mungkin untuk selamanya karena mereka berfikir dengan kehadiran aku membuat bunda pergi untuk selamanya. Mas aku juga meninggal karena selametin aku yang wantu itu hampur tertabrak mobil, hal itu membuat mereka semua semakin benci sama aku"

"Dan alasan ayah jodohin aku, supaya aku gak tinggal lagi di rumah mereka dan aku gak jadi beban lagi buat mereka" jelas Salma

"Ya ampun sal, kenapa gak dari awal kamu cerita sama aku" ucap Roni

"Aku gak mungkin bisa langsung cerita Ron, dari awal pernikahan kita semuanya udah gak baik baik aja. Aku gak mau dengan kamu tau ini kamu akan makin benci sama aku dan kamu malu" ucap Salma

"Kenapa harus malu sih sal, gak mungkin dong aku malu" ucap Roni

"Aku cuma berfikir mungkin kamu malu karena kamu punya keluarga yang utuh yang saling sayang, sedangkan kamu punya istri yang gak punya keluarga sama sekali" ucap Salma mulai meneteskan air mata nya

"Kalo boleh tau, apa alasan kamu mau terima perjodohan kita dulu?" Tanya Roni

"Aku berani menerima ini semua karena aku sangat berharap dengan menikah aku bisa ngerasain bahagia" jawab Salma

"Udah jangan sedih lagi, sekarang kan kamu udah punya keluarga. Keluarga aku keluarga kamu juga sekarang, dan aku suami kamu jadi gak boleh ngerasa kamu sendirian" ucap Roni

"Makasih ya Ron udah mau Nerima aku dengan semua kekurangan aku, udah mau Nerima keadaan aku yang seperti ini, maafin aku kalau cuma jadi beban buat kamu" ucap Salma

"Gak boleh ngomong gitu. Kamu istri aku jadi sekarang kamu adalah tanggung jawab aku. Kita bangun kebahagiaan di keluarga kecil kita ya?" Ucap Roni mengeratkan pelukannya

"Makasih Roni" ucap Salma

"Sama sama sayang" jawab Roni

Little girls suffering Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang