Baby Tomy 2 (Awal Bertemu)

4.7K 71 0
                                    

"Ohh besok sudah senin lagi"
Aku sangat malas dengan hari senin, krn waktunya upacara di sekolah, dan otomatis para guru akan dijemur spt ikan asin.
Hari ini seperti biasa kuhabiskan waktu untuk scrol2 Twitter dan mencari gambar2 lucu abdlboy, krn dengan itu hidupku jadi bergairah. Ohya lupa, aku dulu pernah tunangan atau dekat juga sama seseorang namun saat kehilangan mereka aku biasa saja, krn memang aku tidak pernah mempunyai waktu untuk galau, waktu kosongku hanya berisi abdlboy saja, melihat gambar2 dan video mereka di Twitter atau tumblr sudah membuatku semangat lagi, ya meskipun aku tau ini adalah penyakit yg sebenarnya harus di hilangkan, tp aku terlanjur masuk dunia itu terlalu dalam jadi krn itu aku tidak punya waktu untuk galau dgn kehidupan nyataku. Setelah ngantuk aku menutup Hp dan menutup mata dgn membayangkan bagaimana rasanya mempunyai abdlboy. Yah hari2ku memang selalu memikirkan abdlboy.

Skip pagi
Hari ini aku buru2 berangkat bekerja, krn 10 menit lagi upacara akan dimulai sedangkan aku masih belum otw.
Skip siang
Sudah waktunya pulang, dan kali ini aku sangat lapar sekali, mungkin aku akan ke restauran langgananku. Bakmie disana adalah kesukaanku, meskipun harganya lebih mahal dr bakmie pada umumnya tp aku rasa harga segitu pas dengan kenikmatan dan porsinya yg ugal2 an. Aku sudah terbiasa makan di restauran sendiri apalagi saat lapar. Sambil menunggu pesanan datang aku memainkan hp mencari kesibukan drpd gabut ditengah keramaian.
Tiba2 ada suara spt laki2 merengek. Sontak aku menoleh, krn aku sangat sensitif sekali kan dgn suara2 spt itu, itu spt suara yg biasa aku lihat di video2 abdlboy. Aku menyukainya.
Kulihat ada 1 perempuan dan 2 orang laki2. Laki2 yg satu sudah agak tua dan satunya spt 17 tahunan yaitu anak yg merengek tadi, sedangkan perempuan itu terlihat spt suster yg menjaga seorang anak. Ternyata dia merengek krn tidak mau disuapi. Sedangkan suster dan ayahnya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk membujuk anak itu agar mau makan.
Sungguh pemandangan yg sangat membuatku semakin penasaran. Aku tetap berusaha sebiasa mungkin krn penyakit ini hanya aku yg boleh tau.
"mau dodot"
Anak laki2 itu mengatakan hal tersebut secara berulang.
Aku tak tau apa maksud dari dodot itu, apakah mungkin itu dot.. ah sudahlah, aku tdk ingin imajinasiku kumat ditempat ramai spt ini.
Smpai akhirnya ayahnya kalah dan menyuruh susternya untuk memberikan sebuah botol,, yakkk itu botol dot.. hah botol dot... pikiranku mulai kesana kemari. Dengan rakus remaja itu menyesap dotnya.
Aku memposisikan dudukku hingga dapat melihatnya, sungguh pemandangan yg sangat kuinginkan. Ingin sekali berinteraksi dgnnya tp bagaimana mungkin, kita tidak kenal sama sekali.
Mungkin aku terlalu menatapnya sampai2 ayahnya sadar dan mulai melihat balik kearahku. Aku mulai mengalihkan pandanganku berpura-pura melihat ke arah lain. Sampai kulirik lagi ternyata pria itu masih melihatku. Oke kali ini aku mulai merasa tidak enak, mungkin dia terganggu krn aku menatap anaknya tanpa berkedip. Aku mulai menggeser kursiku dan mengubahnya ke posisi yg lain agar tidak menghadap ke mereka. Namun...
Yaa pria itu berdiri, dia berdiri dan ternyata dia kearahku. Oke aku semakin takut, apakah dia akan memarahiku atau akan memukuliku.
"Permisi mbak..." sapanya
"Iya pak" jawabku dengan gugup.
"'Maaf mba, tapi wajah emba sangat mirip dengan almarhumah wajah ibu saya saat muda"

Hah apalagi ini, apa mungkin, apa dia tau wajah ibunya saat masih seusiaku, aku masih 27 btw.

Tiba2 dia menujukkan isi galerinya, terdapat gambar foto kusam yg didalamnya berisi sosok perempuan memakai baju kuno yg wajahnya.. hah apa.. wajahnya mirip sekali denganku, benar2 tidak dapat dipercaya, memang wajah digambar itu sangat mirip denganku. Bagaimana bisa, bahkan ibuku saja tak semirip itu dgnku. Laki2 itu benar, aku sangat mirip dengan mendiang ibunya. Aku spt melihat fotoku sendiri dalam versi kuno.

"I.. iya sangat mirip dgn sy ternyata" jawabku saat setelah dia memperlihatkan gambar itu.
"Saya tidak menyangka ternyata ada kembaran ibu saya di negara ini, wajahmu sangat mengingatkan sy dgnnya" jawabnya dgn sedikit nada sedih.
"Maaf pak, maafkan sy, krn sy jadi bapak sedih" jawabku dengan merasa bersalah.
"Oh tidak papa, justru sy senang bisa bertemu dgn kamu, mengingatkan sy pada ibu sy agar terus mendoakannya. Ohya ngomong2 perkenalkan sy Antoni, dan siapa namamu kalau tdk keberatan"
"Sayaa.. saya Anne" jawabku dgn senyum.
"Senang berkenalan dgn km anne"
"Saya juga pak" jawabku canggung

"Ohya yg disana itu anak saya dan baby sisternya, km pasti bertanya2 kenapa dia minum dr botol dot diusianya yg 17 tahun, yahh dia sebenarnya anak normal, namun krn sy terlalu memanjakannya dia jadi sangat manja dan bergantung pada orang lain, ibunya meninggal saat melahirkannya. Sy terlalu sibuk bekerja jadi terpaksa sy memperkerjakan seseorang untuk mengurusnya. Dia akan bersikap biasa pada orang lain saat lepas dr usia kecilnya. Namun saat dengan saya dia akan menjadi seperti anak 1 atau bahkan 2 tahun, dia bahkan tidak mau lepas dari botol dot, empeng bahkan popoknya. Setelah sy bertanya pada dokter psikologis, dia mengatakan kalau ini efek krn dia haus kasih sayang, dgn sikap dia yg spt itu dia merasa bisa mendapat kasih sayang dari sy. Mungkin cara itu membuatnya nyaman, untungnya dia bisa bersikap sesuai usianya saat dia mau keluar dari usia kecilnya. Dan itu terjadi mungkin hanya beberapa saat saja dalam sebulan, maka dari itu dia homeschooling, jika skolah umum dia sudah kelas 1 SMA tp sekolah dirumah saat ini masih setara dgn SD kelas 6, yaa krn memang dia kadang malas sekolah dan berakhir menangis agar gurunya pulang haha. Saya tidak keberatan, sy bekerja untuknya, apapun keinginannya akan saya penuhi asal membuatnya bahagia, maka dr itu sy ragu untuk menikah, takut calon istri sy tidak bisa menerima anak sy dan jijik dgnnya. Itu semacam penyakit yg tidak bisa disembuhkan dan hanya dirinya sndiri yg bisa keluar jika dia mau, namun sptnya dia sangat nyaman dgn keadaannya sekarang. Ya selama dia sehat sy sudah bersyukur.. oh maaf sptnya sy sudah banyak bicara, ngomong2 bagaimana dg km, knp sendirian, dimana suamimu atau.. eh maaf apa sudah menikah"

Aku benar2 tercengang mendengar ceritanya, seperti semua imajinasiku ada didepan mata, smpai akhirnya dia bertanya kembali dgnku

"Oh ya, saya sangat salut dan takjub dgn bagaimana cara Bpk menyayangi putra anda, anda seorang Bpk yg hebat, krn bisa membesarkan seorang putra dgn sehat. Dan oh ya saya, saya seorang guru dekat daerah sini, kebetulan ini tadi pulang dr ngajar krn lapar sy mampir kesini, dan sy masih single belum menikah hehe"

"Papaaaa" anak laki2 itu memanggil ayahnya dgn rengekan yg membuatku terpana.
"Iya sayang sebentar ya nak" jawab pria itu, kemudian dia juga mengajakku untuk bergabung di mejanya. Sebenarnya sangat canggung, tp ini adalah kesempatan bagiku, kapan lagi bisa bertemu dgn tbdl dikehidupan nyata. Akhirnya kami sama2 di meja tempat anak laki2 itu berada.

Sampai dimejanya aku dipersilahkan duduk dan P.Antony mengenalkan anaknya padaku.
" Anne , perkenalkan ini anak sy Tomi, dan ini susternya Mba meli, dan Tom kenalkan ini Tante Anne, papa lihat wajahnya sgt mirip dgn mendiang eyang saat muda, maka dari itu papa menghampirinya, sungguh papa sangat rindu eyang" saya menundukkan kepala dan bersalaman dgn mbak meli.
Dan untuk Tomi, dia memandangku ke atas dan kebawah, entah apa pikirannya, apa krn mencari kesamaan antara aku dan eyangnya atau krn hal lain. Aku berusaha mengakrabkan diri, aku mengepalkan tangan untuk tos spt kbiasaanku dgn anak muridku. Dan untungnya dia membalas Tos itu, Akupun tersenyum dan diapun ikut tersenyum. Aku sangat senang bisa berkenalan dengannya.

BABY TOMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang