Baby Tomy 10 (Kamar Tomy)

2.3K 37 0
                                    

"Ann, sebelum ke Tomy apa kamu mau minum atau makan sesuatu terlebih dahulu, maaf tadi aku belum menawarkan kamu apa-apa,, aku masih syok karena kamu menunggu lama di depan pagar" ujar Mas Anthony sambil berjalan beiringan denganku menuju kamar Tomy.

"Makasih atas tawarannya tapi tidak perlu Mas, karena sebelum berangkat kesini saya sudah makan, jadi untuk saat ini saya masih kenyang sekali" jawabku, karena memang benar aku masih kenyang saat ini.

"Oke tapi kamu harus janji kalau butuh apa-apa harus ngomong ya, jangan sungkan"

"Oke siap Mas Anthony"

Beberapa langkah lagi adalah kamar Tomy, Mas Anthony memintaku untuk jangan masuk terlebih dahulu karena dia akan memberi kejutan untuk Tomy, aku menurutinya untuk berdiri di depan pintu kamar Tomy. Bisa kulihat ada tulisan "Baby Tomy" di depan kamar itu.

"Adekkk,, papa punya kejutan buat adek, papa punya tamu yang akan nginep disini, kira-kira siapa ya dek" Sapa Mas Tomy sambil mengecup kening bayi besar itu.

"Siapa pa, kenapa papa ga bilang kalau ada yang mau nginep disini,, adek ga mau, adek ga mau ada orang asing disini, nanti adek di ejek hiks"

"Lihat dulu dong, yakin gamau nih" sambil menggendong Tomy ala koala dan mengecek popok Tomy.
"Popok adek kayanya udah Beberapa kali kepake, tapi masih bisa bertahan karena banyak bagian yang kering, nanti aja sebelum bobok kita ganti popok ya dek"

Tomy mengacuhkan perkataan papanya dan memilih menyandarkan kepalanya dipundak sang papa sambil mengeratkan pelukannya. Tomy memang cuek dengan kondisi popoknya, sepenuh apapun popoknya dia tidak akan merasa terganggu, karena terlalu terbiasa, bahkan dia kadang rewel jika harus diganti.

"Paa besok kita jadi liburan kan pa, bareng tante juga kan pa" tanya Tomy dengan nada pelan di dekat telinga Mas Anthony dengan kepala yang masih disenderkan dipundak papanya.

"Iya jadi dong dek, adek udah ga sabar ya liburan besok"

Tomy tidak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya.

"Oke kita lihat ya, siapa sih yang akan bermalam disini" ucap Mas Anthony seraya menuju pintu kamar Tomy.

"Hiks gamau, gamau, nanti adek di ledekin kaya temen papa dulu yang kesini"

"Engga sayang, ga ada yg bisa ledekin anak papa" sambil menciumi kepala dan pipi Tomy.

"Malam Adeekkkkkk" ucapku dengan nada lembut seperti menyapa anak TK, tapi dia bukan anak TK, dia malah lebih kecil dari usia itu, dia Bayi, yaaaa usia mental kecilnya 1 atau 2 tahun, meskipun kadang ketika dia normal kembali ke mental 17 tahun, namun hal itu jarang sekali terjadi karena hanya Tomy yang bisa menentukan dia mau atau tidak keluar dari ruang kepala kecilnya. Mungkin dukungan dari papanya membuat dia nyaman berada dimental usia kecilnya.

"Tanteeeee,, yeyyy tantee,, papaa turunin adeek iiihhh" sambil turun dari gendongan papanya Tomy menabrakku sekaligus memelukku.

Aku tercengang dengan penampilannya, aku pikir penampilannya di luar rumah sudah seperti anak kecil, tapi di dalam rumahnya dia malah lebih bayi dari yang ku kira, dia memakai pakaian onesie bayi yang ada pengait di bagian bawah untuk mendukung popoknya agar tidak mudah bocor, jangan lupakan empeng yang menjuntai dikaitkan di bajunya. Dia benar-benar bayii sekali,, aku membalas pelukannya, mengecup keningnya, dan mengusap punggungnya. Oh my baby boy.

"Tante kenapa ga bilang adek kalau mau nginep sini, adek kangen tante, biasanya cuma denger suara tante dari telepon aja" ucap Tomy sambil melengkungkan bibirnya kebawah.

"Maafin tante ya dek, papa bilang ingin kasih kejutan ke adek, makanya tante ga boleh kasih tau adek dulu, karena kita besok mau liburan dan berangkat ke bandara sama-sama, jadi papa nyuruh tante bermalam disini biar kita ga terlambat naik pesawat ngeng ngengg" sambil mencubit manja pipinya.

BABY TOMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang