Pegawai bandara mulai menurunkan barang-barang yang ada di bagasi pesawat, aku dan Tomy menunggu di sebuah bangku sementara Mas Anthony sedang antri untuk mengambil koper kami. Kali ini Tomy sudah melepaskan empengnya sejak sebelum turun dari pesawat.
"Adek, beli jajan yuk, itu disana ada ind*mar*t, biar adek ga bosen" kataku pada Tomy, karena terlihat Tomy nampak lesu.
"Emmmm" jawab Tomy dengan mengucek matanya.
"Adek masih ngantuk yaa" tanyaku sambil menyingkirkan tangannya takut matanya merah."Emmmm" jawabnya sambil memelukku tiba-tiba. Dan kubalas sambil mengusap punggungnya dan merapikan sedikit rambutnya yang berantakan.
"Permisi nyonya, koper dan tasnya sudah siapp" Sapa Mas Anthony sambil menyeret koper yang diatasnya terdapat tumpukan kereta dorong Tomy yang sudah dikemas praktis dan rapi, sedangkan ranselku dilengan kanannya dan ransel miliknya dilengan kirinya. Persis seperti orang yang diusir dan harus membawa semua barangnya.
"Terima kasih banyak bapak, pastikan tidak ada yang kurang atau anda akan saya pecat" candaku.
"Siap nyonya,, Bisa dipastikan semua barang lengkap" lanjutnya..
Mas Anthony melirik Tomy yang sedang memelukku erat dan semakin menduselkan wajahnya seperti terusik."sepertinya Tomy berperang dengan mental usianya, di satu sisi dia ingin berada di kepala kecilnya, disatu sisi dia tidak ingin menjadi tontonan di tempat baru" bisik Mas Anthony di telinga kiriku, karena Tomy berada di sebelah kananku.
"Aku jadi faham mengapa dia nampak gelisah daritadi" Batinku.
Aku hanya mengangguki perkataan Mas Anthony dan tersenyum kecil."Ohya Mas, Mas Anthony sudah menghubungi pemandunya belum, katanya dijemput di bandara sini" tanyaku.
"Iya karena kita turun dari pesawat lebih awal dari jadwal tiket, jadi tadi ketika turun dari pesawat aku langsung menghubunginya, sekarang dia masih ada di perjalanan, mungkin akan sampai sekitar tiga puluh menitan lagi, nanti kalau sudah tiba dia akan menghubungiku,, sambil menuju pintu keluar kita juga cari camilan di sekitar bandara ini yuk" Jelas Mas Anthony.
"Ayo dekk, beli jajanan yuk, adek pengen apa, sepertinya di depan sana banyak penjual makanan enak loh" ajak Mas Anthony kepada Tomy yang masih menduselkan wajahnya di pelukanku.
"Emmmm" suara lirih Tomy.
"Ayo dek yokk" ajak Mas Anthony lagi.
"Hiks.... hiks...." tiba-tiba Tomy menangis kecil, sampai aku dan Mas Anthony saling beradu pandang.
"Kenapa nakk,, adek mau apa" tanyaku dengan lembut sambil mengelus punggungnya.
"Hiks... Hiks...suuu suuuu huaaaaaaa huaaa" tangisnya mengencang hingga orang sekitar langsung menoleh ke arah kami. Aku dan Mas Anthony langsung kelagapan, sepertinya Tomy tidak bisa mempertahankan dirinya untuk berada di ruang usia 7 tahun keatas, sepertinya sekarang mental usianya sedang menurun.
"Okeoke, sebentar ya nakkk sebentar,, papa ambilkan susunya adek ini" sambil merogoh tasnya untuk mengambil botol dot yang memang sudah disiapkan sejak dari rumah. Sedangkan aku sendiri berusaha menenangkan Tomy yang menangis histeris sampai wajahnya berubah menjadi merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY TOMY
Random#ABDL #TBDL #LITTLE_SPACE # BIGBABY #BABYBOY Menceritakan kisah seorang guru SD perempuan yang terobsesi untuk memiliki anak laki-laki yang bukan seperti biasa, tp remaja laki-laki yang bermental bayi. sampai suatu saat dia bertemu dengan seorang ay...