BABY TOMY

Baby Tomy 3 (Tentang Tomy)

Tingkah anak itu benar2 membuatku gemas sekali, aku sangat ingin lebih dekat dengannya. Tapi disisi lain aku tidak mau dia risih denganku, terlebih lagi kita masih baru saja bertemu. Kalau tidak karna wajahku yg mirip eyangnya mana mungkin aku bisa satu meja dengannya spt saat ini.
Untuk mengurangi kecanggungan aku mulai bertanya pada Tomy, ya smg dia mau menjawabku.
"Tomy knp tidak mau makan nak, tadi tante ga sengaja lihat dari sana Tomy gamau makan yaa"

"pengen mimik dot, gamau makan, capek ngunyah" jawabnya dgn nada kekanak-kanakan yg membuatku semakin gemas.

"Oh berarti krn malas ngunyah, kan bisa tuh dipotong jadi kecil2" jawabku sambil memotong bakmie milikku yg belum aku makan sama sekali. Aku memotongnya sampai kecil2 dan mencoba menyuapkan pada Tomy berharap dia mau menerimanya, awalnya dia ragu, dia hanya melihat sendok yg kuarahkan pada mulutnya, sampai akhirnya aku memainkan sendoknya menjadi kereta api yang akan memasuki gerbang mulutnya. Amazing dia mau membuka mulutnya dan makan dari suapanku. Aku sangat bahagia sekali. Dia sangat imut dengan botol dot yg ditangannya sambil menunggu suapanku selanjutnya.

"Wah makasih Ann, krn kamu dia akhirnya mau makan, dia memang susah buat makan, dia terobsesi dgn susu, sptnya dia sudah malas untuk mengunyah, mungkin sebaiknya aku harus menyediakan stok bubur bayi agar dia mau makan saat dia malas ngunyah spt skarang ini. Dan ini pertama kalinya dia mau disuapi org lain selain aku dan mbk meli, dulu pernah aku memperkenalkan dia dgn seorang perempuan, tp sptnya dia tidak suka dgn Tomy, terlihat dari cara melihatnya pertama kali seperti jijik dgn anakku, padahal Tomy tidak cacat, ini hanya caranya untuk mendapatkan kasih sayang, aku sndiri tidak keberatan, krn aku senang bisa dekat dgn bayiku yg tidak mau besar, hartaku cukup untuk memenuhi kebutuhannya sampai tua tanpa dia bekerja. Tomy sndiri bukan org yg mudah dekat dgn org baru, itu yg membuatku yakin untuk tidak melanjutkan hubungan itu, krn bagiku Tomy nomor satu"

"Hehe iya sama2 pak, sy senang dia mau makan, padahal ini baru pertama kali kita ketemu, Tomy anak yg sangat manis, yakan Tomy" jawabku jujur.

Tomy tersenyum dan mengangguk, dan tak lama dia melihat kearah bawah, Akupun memperhatikan gerak geriknya.

"Tuan kecil pipis ya" tanya mba meli menggoda.

Aku menggigit pipiku menahan gemas, dia memakai popoknya, dan saat lihat kebawah artinya dia barusan buang air kecil. Sungguh menggemaskan.

Tomy membuka mulutnya menunggu suapanku melanjutkan makan spt tdk tjd apa2, dia benar2 spt bayi pikirku. Bayi besar..

"Gausah khawatir, popok tomy bisa menampung sampai 5 liter air, ya meskipun sebelum penuh popoknya akan diganti, aku membelikan Tomy popok dr luar negeri yg khusus, bergambar spt anak2 namun besar spt ukurannya, resiko dia ruam juga semakin kecil krn kualitas dr popok itu, repotnya itu Tomy sekarang semakin nyaman dgn popoknya, jadi setiap pergantian dia selalu rewel atau bahkan menangis krn tidak mau dirubah, terlebih lagi saat dia menahan kantuk, dia akan menjadi semakin rewel, dia benar2 tidak terganggu dengan popoknya yg penuh, bahkan saat poop, dia seperti bayi seutuhnya haha,, ohya Ann, apakah km merasa risih dgn ceritaku tntang Tomy "..

Aku diam sejenak, bagaimana bisa aku risih sedangkan itu adalah hal yg aku bayangkan selama ini, mengurus abdlboy yg manja rewel spt bayi seutuhnya, namun aku tidak mau menunjukkan pikiranku sebenarnya, aku tetap berusaha senormal mungkin.

"Kenapa sy harus risih, setiap anak punya perkembangan yg berbeda2, dan inilah cara Tomy berkembang, asal Tomy sehat dan bahagia tentu akan menjadi kebahagiaan juga untuk sekitarnya, ya kan Tomyyyy" jawabku sambil mengelus kepalanya, dia sangat menggemaskan, aku ingin mengenalnya lebih dalam.

"Tantee,, Tomy sudah kenyang, mau dodot" jawab tomy dgn nada kekanak-kanakannya.

"Tadi sudah 2 botol, sekarang pakai empeng aja ya tuan kecil" kata mba meli sambil menyodorkan empeng yg dikaitkan dibaju Tomy, Tomypun menerima dgn senang hati, mungkin dia merasa perutnya penuh.

"Mulut Tomy jarang sekali kosong, jika haus dia akan minum botol dot, dan jika kenyang dia akan ngempeng, dia akan bicara seperlunya, mulutnya akan kosong jika dia menangis haha" P.Antony tertawa.

Tak terasa 1 jam berlalu, sudah saatnya kami pulang, Tomy pun sudah terkantuk2, kulihat dibawahnya popoknya sangat terlihat jelas sekali menggembung lucu dibalik celananya, aku tau itu akan bertahan lama krn kualitasnya yg bagus dan kapasitasnya pun bisa sampai 5 liter tanpa membuat pemakainya ruam, sungguh kaya sekali pria ini pikirku.

Sebelum kami pulang, P.Antony meminta nomorku, dgn senang hati Akupun memberikannya. Aku juga ingin lebih dekat dgn Tomy. Kami berpamitan dan berpisah, Tomy sudah tidur di gendongan papanya, gendongan koala yg membuatnya semakin terlihat manis, aku menyempatkan untuk mencubit sedikit pipinya yg penuh empeng sebelum aku pulang.