Keliru

2K 211 29
                                    


"tentang shim eun jung, aku sudah melupakan nya" ia bicara saat aku hendak pergi keluar

"aku tidak peduli" berjalan keluar kelas

Aku ke kantin untuk menemui Ja eun tapi dia tidak ada disana.

"dimana Jaeun?"
"di taman" jawab Yerim

Aku pun menyusul nya ke taman, dia sedang duduk sendirian dengan ponsel di tangan nya.

"kau sedang apa sendirian disini?" duduk di samping nya

Ja eun bangun dia beranjak pergi namun aku menahan nya.

"kau kenapa sih?"
"lepas !" dengan nada marah
"apa aku berbuat salah? jika iya maafkan aku"
Dia melepaskan cengkraman tanganku, kemudian pergi.

"argh apa sih yang terjadi kemarin" memukul kepala

Aku mencoba mengingat kembali apa yang terjadi kemarin, tetapi tidak ada gambaran sedikit pun yang terlintas di benak ku.
Dan Ja eun, bagaimana aku membujuknya? aku tidak pandai melakukan nya.

Bel masuk berbunyi, Ja eun sedang bersama dengan Yerim di kelas. Ketika aku masuk Ja eun mendelik tajam padaku.

Setelah lebih dari lima belas menit aku tidak melihat Ha rin ada di bangku nya.

"apa jangan-jangan..." melihat ke arah Ja eun
Dia menunjukan smirk nya padaku.

Aku mengerti itu, Ja eun pasti sudah melakukan sesuatu pada Ha rin.
Buru-buru aku keluar dari kelas untuk memeriksa apa yang terjadi pada Ha rin.
Aku memeriksa ke lantai atas, ke gudang kosong, tapi tidak ada Ha rin disana. Kemudian mencoba memeriksa ke toilet, aku melihat satu persatu toilet.
Ada satu toilet yang pintu nya tertutup, aku mencoba mengetuk pintu itu.

"tolong buka pintu nya" itu suara Ha rin

Aku membuka paku yang sengaja dipakai untuk menahan pintu nya.
Saat melihat aku yang membukakan pintu Ha rin langsung memeluk ku.

"dari tadi aku berteriak tapi kenapa tidak ada yang menolongku" dengan suara lirih

"tenanglah, sekarang kau sudah aman"

Ha rin melepaskan pelukan nya.

"aku tidak tau siapa yang melakukan ini, seseorang pasti mengincarku"

Aku terdiam memikirkan kenapa Ja eun melakukan ini? dia tidak akan melakukan apapun sebelum mengatakan nya dulu padaku.

"sooji kenapa kau bisa tau aku disini?"
"kau mencurigai ku?"
"bisa saja, kau kan sedang marah padaku"
"tidak tau berterima kasih, sudah di tolong juga" menggerutu sambil beranjak pergi

"kau cemburu pada eunjung? kau menyukai ku?"

Mendengar itu aku berbalik kembali mendekati nya.

"aku? cemburu? seistimewa apa kau sehingga aku bisa mencemburuimu?" bicara dengan terus mendekati nya
Ha rin perlahan mundur dengan wajahnya yang terlihat panik.

Dengan wajah yang serius aku melihat mata nya yang berbinar seperti ketakutan.

"kenapa sekarang kau diam saja? katakan sesuatu"

Tanpa menjawab pertanyaanku Ha rin pergi sambil menyenggol bahu ku.

Semua nya menjadi kacau, lama-lama aku bisa gila.

Saat aku kembali ke kelas, Dayeon menghadangku.
"jadi kau yang sudah mengurung Harin di toilet?"
"hah?! apa.."
Dayeon memukul wajahku

Semua orang di kelas terlihat terkejut melihatnya.

"hentikan Dayeon" teriak Ha rin

Tapi dia tidak mau mendengar, Dayeon mendorongku lalu menendang perutku dengan kuat. Darah spontan keluar dari mulutku. Tatapan ku menjadi buram, lalu setelah itu aku tidak sadarkan diri.

Aku kembali bangun tapi tidak di sekolah, melainkan di rumah sakit. Ibu ada di sampingku saat aku membuka mata.

"kenapa kau lemah sekali? kau tidak bisa melawan nya sedikit pun?"

Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran ibu ku.

"pertama ayah memukuli ku, lalu aku terluka lagi saat menabrak Ha rin, tubuhku sudah drop bu..aku tidak ada tenaga untuk melawan nya"

"kau saja yang terlalu lemah"
"cukup bu ! aku ini manusia bukan robot, dan yang terpenting aku ini anak ibu !"
"lalu?" dengan wajahnya yang datar

"kau saja yang terlalu lemah" "cukup bu ! aku ini manusia bukan robot, dan yang terpenting aku ini anak ibu !""lalu?" dengan wajahnya yang datar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku memalingkan wajahku darinya, tapi ibu masih saja mengoceh, dia mengatakan jika aku harus begini dan begitu.

Setelah kejadian itu aku mengurung diri di kamar hampir seminggu, aku mematikan ponselku agar tidak ada yang mengganggu. Bahkan aku menolak jika ada yang mau menemuiku.
Bukan trauma, hanya saja aku ingin menjernihkan pikiranku kembali.

Aku kembali masuk sekolah dengan harapan semua akan baik-baik saja seperti semula.
Mereka berbondong-bondong untuk menanyakan kabarku, mereka juga bertanya kenapa aku tidak masuk sekolah dalam waktu yang lama.
Murid lain menjauh ketika Dayeon mencoba menghampiriku.

"maaf" menjulurkan tangan nya

Yerim dan Ja eun menghampiri ku.

"kau baik-baik saja sooji?" Yerim dengan sengaja menyenggol Dayeon

"ya aku baik-baik saja"

Ja eun hanya berdiri diam dengan tatapan yang menunjukan kekhawatiran. Dia pasti merasa bersalah karena gara-gara dia aku dipukuli oleh Dayeon.

Dan Ha rin..sudah lama aku tidak melihat nya, kenapa dia belum datang?

OLD SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang