Kebetulan

2.5K 211 7
                                    


Pagi ini sangat cerah, aku memakan sepotong roti berisi selai coklat ditemani ibu ku yang sibuk dengan ponselnya.

Aku mencoba menjatuhkan gelas dengan sengaja, dan ibu hanya melihatku beberapa detik lalu dia memanggil pelayan untuk membersihkan nya.

"membosankan" ucapku sambil bergegas pergi keluar

Ibu memanggil sopir untuk mengantarku, tapi aku menolak karena aku ingin membawa mobil sendiri.

Di tengah perjalanan aku melihat seorang gadis berambut panjang sedang terlihat gelisah dengan mobil yang bagian depan nya terbuka.

"kenapa?" tanyaku

Ha rin tersenyum sambil berkata
"kebetulan yang ke dua kali"

Kemudian dia masuk ke dalam mobilku, lalu duduk di sampingku.
Aku menghiraukan nya dan kembali menyetir dengan santai.

"beli saja mobil baru" ucapku
"hah?! mobilku masih bagus, kau jangan menghina mobilku" dia menjawab dengan memalingkan muka nya ke arah jendela

"orang bodoh pun akan mengerti jika melihat mobil mu tadi, sudah jelas mobilmu rusak"

"orang bodoh pun akan mengerti jika rusak masih bisa di perbaiki" jawabnya sambil mendelik

Aku tersenyum kecil mendengar jawaban nya.

Sesampai nya di sekolah, Harin turun dari mobil tanpa mengucapkan terima kasih padaku.

"tunggu.." aku mengejarnya

"aku membawa ini, kau pasti menyukai nya"
aku memberikan strawberry pada Ha rin

Dia mengambil nya dengan keheranan.

"dari mana kau tahu aku menyukai ini?"
tanya nya dengan ekspresi yang masih keheranan

"semua orang pasti menyukai strawberry, sudahlah ayo ke kelas" aku menarik tangan nya

Di kelas dia memakan strawberry itu bersama teman-teman nya, sesekali dia melihat ke arahku saat memakan nya.

Saat jam istirahat Ha rin mengajak ku untuk bergabung dengan nya, aku juga mengajak yerim tetapi dia menolak.

"ini karena tadi kau sudah memberikan aku tumpangan dan strawberry" Ha rin memindahkan potongan daging ke wadah makananku

"jadi strawberry tadi itu dari kau sooji?"
ucap dayeon

Aku mengangguk sambil melanjutkan makan.

Kita pun berbincang-bincang menganai kenapa mobil harin mogok, tentang bagaimana sekolah ini, dan hal lain nya.
Terlihat yerim menggeleng-gelengkan kepala nya padaku, seperti seorang ibu yang melihat kenakalan anak nya.

Saat bergegas mau pulang, Ha rin menghadang mobilku.

"Harin?! apa kau mau mati?" teriak ku

Dia berlari lalu masuk ke dalam mobilku.

"antar aku pulang" ucapnya dengan santai sambil memakai sabuk pengaman

"kenapa aku? kan bisa dayeon, wooyi atau do ah?"

"ya aku pengen nya dianterin kamu"

Dengan terpaksa aku mengantarnya pulang.

"sudah sampai"
"baiklah, terima kasih" dia membuka sabuk pengaman nya dan hendak membuka pintu mobil

"tunggu dulu... aku kan tidak memberitahu dimana rumahku? bagaimana kau bisa tau?"

Aku kebingungan, entah harus menjawab apa.

"kau penguntit? apa kau mengidolakan aku?"

belum sempat menjawab, ponselku berdering. Dan itu telpon dari ibu ku

"aku harus pulang, byee"
aku menancap gas mobilku agar segera menjauh darinya

Hampir saja..apa kata nya tadi? penguntit? dasar bodoh. Aku tertawa karena mengingat bagaimana ekspresi wajahnya tadi.

Seperti biasa ketika aku sampai di rumah..

"dia menyukai nya?"
"iya bu dia sangat suka strawberry"
"baguslah, lanjutkan"

Selama hampir sebulan berturut-turut aku menuruti apa yang ibu suruh, entah itu memberi makanan pada Ha rin, membelikan barang kesukaan nya, menjemput atau mengantar nya pulang, membantu jika dia membutuhkan, aku melakukan segala nya.

10/4/2020

Aku sedang memegang ponsel karena ingin mengirim pesan pada teman ku yang berada di luar negeri.
Ha rin merebut ponsel itu dari ku, dia langsung memeriksa ponsel nya.

"chatting sama siapa?" sambil melihat-lihat isi chatting

"sini balikin" aku mencoba merebut ponselnya kembali

"Ja eun? siapa dia? kok selama ini kau tidak memberitahu aku?" mengerutkan alisnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ja eun? siapa dia? kok selama ini kau tidak memberitahu aku?" mengerutkan alisnya

"dia teman ku" merebut ponsel dengan paksa

"teman? dari sekolah ini? atau dari mana?"
dia menarik dasi ku

"teman smp ku"
"seharusnya kau menceritakan dari awal padaku" dia kembali merapihkan dasi ku

"Harin kamu cemburu?"

Dia menatapku dengan tangan yang masih menyentuh dasi. Tatapan itu buyar saat guru memasuki kelas.

Aku pun kembali duduk di bangku.

"sooji kamu sudah masuk perangkapnya" bisik yerim

"perangkap? maksudmu?" kebingungan
"kau akan lihat nanti"

"dari awal kamu terus mencegahku ini itu terhadap harin, apa yang kamu tau tentang dia yang sebenarnya?"

Yerim tidak menjawabku, dia malah fokus menulis.

OLD SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang