Takut

1.7K 193 54
                                    


Apa ini kesempatan terakhir aku bisa bersama Harin? kenapa perasaanku menjadi tidak enak. Apa kali ini aku benar-benar takut?

"kau kenapa? aku tidak akan membiarkanmu mati" mengelus pipi ku

"apa kau benar-benar tulus padaku?"

Harin menatap dengan keheranan.

"aku tidak akan meninggalkanmu meski eunjung kembali, percayalah" memegang tanganku

"aku lega mendengarnya"

Setidaknya jika aku mati, aku tahu jika dia benar-benar menyayangiku.

"kenapa kau menatapku begitu dalam?"
"tidak apa-apa, memangnya tidak boleh?" mengecup bibirnya
Harin tersipu malu.

"apa Jaeun tersesat? kenapa dia begitu lama hanya untuk membeli cemilan?"
"dia tidak akan kembali sebelum aku menelpon nya" tersenyum kecil

Harin terlihat berpikir sebentar

"jadi dia sengaja membiarkan aku berdua denganmu?" dia baru menyadari nya
"tentu, dia sangat peka bukan?"
Harin tersenyum sambil mengangguk

Sepanjang hari Harin menemani ku, dia merawatku dengan baik.

"ini sudah malam, kau tidak akan pulang?"
"tidak, aku akan menemani mu disini hingga kau di ijinkan untuk pulang" mengelus rambutku

Aku merangkul pinggang nya lalu menariknya agar lebih dekat denganku.

"kau tahu apa yang paling aku sukai dari wajahmu?"
"apa?" penasaran
"ini dan juga ini" menunjuk mata dan menyentuh bibir
Aku tersenyum manis padanya.

"saat kau tersenyum, mata mu ikut tersenyum, dan bibir mu terlihat semakin indah, aku sangat menyukai nya"
"kau sedang menggoda ku sekarang?"
menggesekan hidung ku ke hidung nya

Harin tersenyum sambil mencolek hidung ku.

"hanya itu yang kau sukai dari aku? kalo aku sih suka mata, pipi, hidung, bibir dan.." melihat dari dada lalu turun ke rok nya

"dan apa?"

"ah tidak" mengalihkan pandanganku darinya
"dasar mesum" berbisik ke telinga ku
"aku suka apapun itu yang berhubungan denganmu" menatap mata nya
"aku pun..sama" bicara dengan gugup

Kami saling beradu tatap dalam beberapa detik.

"apa sekarang kau mau strawberry?"
"iya, aku mau.." menarik wajahku lalu mencium bibirku

Dia mengemut bibir ku dengan perlahan dengan sangat lembut, aku memejamkan mata untuk menikmati nya. Kali ini kami berciuman cukup lama, entah kenapa kami berdua sangat meresapi nya, hingga tidak sadar jika seorang suster masuk ke dalam ruangan.

"permisi.." suster itu pura-pura batuk

Kami berdua terkejut, Harin langsung turun dari ranjang sambil menyeka mulut nya.

"aku sudah mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban" suster tersenyum ragu

"ah itu..maaf suster" merapatkan kedua bibir karena malu

Suster memerika tubuhku.

"detang jantungmu cepat sekali..ah iya.." suster melirik ke Harin

Harin memalingkan pandangan nya, lalu pura-pura memainkan ponsel.

"semua nya normal, besok coba berjalan-jalan di luar, jika sudah tidak sakit kau boleh pulang..silahkan lanjutkan" suster pergi dengan senyuman yang seakan mengejek kami

"arghh aku malu sekali.." menggigit selimut

Aku menatap Harin, kami pun saling tertawa karena itu.

Aku menatap Harin, kami pun saling tertawa karena itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
OLD SECRETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang