[0.8]

269 23 0
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•------•°•✿•°•------•

---

---

---

Walaupun mereka sudah mengetahui fakta kalo pantai ini adalah pantai kosong, tetapi mereka tetap pergi ke pantai. Dan suasana pantai tetap ramai seperti biasa.

Awalnya mereka ingin putar balik ke villa tapi mereka ingat kejadian di villa dan juga nanti mereka akan bosan karna tv yang ada di villa rusak.

"Cuacanya mendung" Gumam Jeonghan.

"Kalian mau renang?" Tanya Joshua karna melihat teman temannya yang berlari ke arah lautan.

"IYA" Jawab Seokmin dengan agak teriak.

"Lo pada ga join" Ucap Seungcheol.

"Lagi males gue" Jawab Jun.

Mereka semua renang kecuali jeonghan, joshua, seungcheol, woozi, jun.

"Apalagi gue" Celetuk woozi.

Mereka berlima melihat teman temannya yang sedang renang dari kejauhan.

Mereka bersenang senang walaupun ombak yang lumayan besar.

"Gyu sini gyu sama gue" Ucap Seokmin yang sedang berdiri tak jauh darinya, mingyu berjalan menghampirinya.

Tetapi dia merasakan ada sebuah tangan yang menarik kakinya membuat dia tenggelam, padahal lautnya tidak terlalu dalam dan tubuh lelaki itu tinggi.

"AHHH TOLONGIN GUE" Teriak mingyu menggerak gerakan tangannya seperti orang yang tidak bisa berenang.

"MINGYU"

Teriakan seokmin membuat teman temannya yang tadinya sedang asik berenang langsung menghampiri keduanya.

Seokmin langsung menghampiri mingyu, "Lo kenapa?!"

Seokmin menarik lengan lelaki itu tetapi rasanya berat sekali seperti ada orang yang menariknya dari dalam air.

"WOY KALIAN BANTUIN GUE" Teriak Seokmin, hoshi menarik lengan mingyu yang satunya.

"MINGYU SADAR GYU" Teriak Hoshi karna melihat mingyu yang sudah tak sadarkan diri.

Seokmin membelakkan matanya saat ia tak sengaja melihat sebuah tangan yang menarik kaki mingyu dari dalam air, walaupun tidak terlalu jelas tetapi ia yakin itu adalah sebuah tangan.

"CEPET TARIK DIA" Teriak Seokmin.

Tetapi malah semakin berat, seokmin menyuruh minghao untuk memegang lengan mingyu. Seokmin ingin melihat dan memastikan apakah ada tangan yang menarik kaki mingyu, sebenarnya ia takut.

Dan benar saja ada sebuah tangan putih, dia semakin terkejut karna melihat seorang wanita dengan mata merah sedang menatapnya tajam.

"CEPET BAWA MINGYU KE SISI PANTAI" Suruh seokmin.



Mingyu sudah dibawa ke sisi pantai, kelima lelaki yang sedang duduk di sisi pantai dibuat terkejut pasalnya mereka melihat hoshi, seokmin, minghao dan vernon yang menggotong tubuh mingyu dengan keadaan yang sudah tak sadarkan diri.

Seungcheol langsung mengecek nafas mingyu ternyata ia tak bernafas, seungcheol panik ia langsung melakukan pertolongan pertama dengan melakukan CPR.

"Mingyu sadarlah!!" Ucap Seungcheol.

Teman temanya tidak tau harus melakukan apa, "KIM.MINGYU.SADARLAH"

"Kakinya... berdarah!" Ucap Joshua.

Ucapan joshua membuat mereka langsung menoleh begitu juga dengan seungcheol, benar joshua bilang kaki kanan mingyu mengeluarkan darah.

"Ambil perban cepet" Ucap Seungcheol.

Mereka bingung, jarak dari pantai ke villa mereka sedikit agak jauh.

"Emang di villa kita ada perban?" Tanya Dino.

"BURUAN!"

"Gue tau, ke warung si bibi. Ikut gue" Ucap Seukwan yang langsung berlari seraya menarik lengan dino.

Seukwan dan dino sudah sampai di warung bibi, "bibi, beli" Ucap Seukwan.

"Eh iya nak, mau beli apa?" Tanya si bibi.

"Ada perban luka ga bi?" Tanya Dino.

"Perban? Ohh ada nak, mau berapa?"

"Satu aja bi" Ucap Seukwan.

Si bibi mengambil perban itu lalu memberikannya kepada mereka, "ini nak, ada apa? Kok kaya panik gitu?"

"Bukan panik lagi bi inimah, temen saya ada yang tenggelem trus kakinya luka" Ucap Seukwan.

"Jadi berapa bi?" Sambungnya.

"10 ribu aja nak" Seukwan langsung memberikan uang 10ribu lalu mereka berdua kembali berlari.

"Ini.. perbannya..." Ucap seukwan dengan nafas yang ngos ngosan.

Jeonghan mengambil perban itu lalu memasangkan perban itu di kaki mingyu yang berdarah.

Seungcheol semakin panik karna jantung mingyu tidak berdetak.

"Mingyu sadarlah mingyu"

"Dia sudah meninggal."

Mereka menoleh ke arah suara, terlihat seorang wanita yang berdiri dengan seorang lelaki di sampingnya.

"Asa" Panggil Vernon.

Ya, wanita itu adalah asa dan lelaki di sampingnya itu kakaknya.

"Lo kenal dia?" Tanya Woozi, dibalas anggukan oleh vernon.

"Temen kalian udah meninggal"

"Apa maksudnya, dia belum meninggal!" Ucap Seungcheol.

Asa menghela nafas, "apa yang sudah teman kalian lakukan sampai sampai penghuni pantai ini marah?" Tanyanya.

Mereka semua terdiam.

"Maksud?"

"Apa teman kalian melakukan sesuatu sebelumnya?" Tanya asa.

"Dia... ga melakukan sesuatu" Jawab jeonghan.

"Penghuni pantai ini mungkin marah karna barang berharganya telah di ambil oleh seseorang mungkin teman kalian telah mengambilnya." Ucap asa.

"Barang.. berharga?" Tanya Joshua.

"Iya, di pantai ini dulu ada sebuah batu kristal yang tersimpan aman di tempat ini dan konon katanya kalo batu kristal itu menghilang dia akan mencari orang yang telah mengambil batu kristal miliknya setelah ketemu dia akan mengambil nyawa orang itu."

Mereka terkejut, "jadi aku mohon, kalo teman kalian melakukan itu. Simpan kembali batu kristal itu di tempat asalnya, kalo tidak mau lagi ada korban selanjutnya." Ucap Asa.

"Tunggu dulu, kamu sebenarnya siapa?" Tanya Seokmin.

"Itu ga penting" Jawan Asa, lalu berjalan pergi bersama kakaknya meninggalkan mereka.

Mereka melihat wajah mingyu yang pucat.

"Gue bilang bener kan, kalian mengambil batu kristal itu. Kenapa kalian melakukan itu?!!!" Ucap Seungcheol menatap hoshi, wonwoo, minghao.

Wonwoo, hoshi dan minghao hanya menatap wajah temannya yang sudah tak bernyawa.

"Kalian kembalikan lagi batu kristal itu ke tempat asalnya."

---

---

---




















3

2

1

NEXT>>>

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃𝐘 𝐑𝐄𝐔𝐍𝐈𝐎𝐍 || SEVENTEEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang