[0.18]

313 17 0
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•------•°•✿•°•------•

---

---

---

"WOOZI!!"

"ZI BUKA ZI PINTUNYA!!"

Joshua, seokmin, seukwan dan vernon sudah sampai di depan kamar yang woozi tempati. Mereka awalnya mencari satu persatu tapi mendengar suara teriakan woozi mereka langsung menghampiri ke kamar itu.

"LEE JIHON BUKA PINTUNYA!!" Seukwan menggedor gedor pintu kamar dengan keras.

"Dobrak aja" Ucap Vernon.

"Seok"

Seokmin menoleh dengan tatapan julid, "ape hah"

"Kan lo sering ngegym pasti lo kuat, jadi buruan dobrak dengan otot kecil lo itu" Ucap Seukwan.

"Ngadi ngadi"

"Buruan!"

Seokmin menendang pintu itu cukup keras tapi belum berhasil, ia mencoba lagi.

BRAK

Pintu kamar terbuka dengan kencang, mereka membelakkan matanya pasalnya melihat woozi yang terbaring tak sadarkan diri di kasur dengan ada sebuah tali yang terlilit di lehernya.

"ZI BANGUN ZI" Teriak Joshua dengan menepun nepuk pipi woozi lalu melepaskan tali yang terlilit di lehernya.

"Dia... bunuh diri?" Tanya Vernon.

"Zi bangun zi, lo jangan bikin kita khawatir deh. Kita cuman keluar bentar kenapa lo bun-"

Plak

Seokmin yang ada di samping seukwang menampar pipi temannya itu.

"Kalo kata gue lo mending diem ya sat"

Woozi tidak sadar dan itu membuat mereka semakin panik, apalagi joshua.

"Zi bangun yu, di rumah gue..... ada kupat" Ucap seokmin.

"Diem lo!" Seukwan menahan tawanya, bukan temen gue plis.

Joshua mengecek detak jantung woozi, ternyata tidak berdetak.

"Gimana shua?" Tanya Vernon.

Joshua menggelengkan kepalanya, "sorry zi."

Mereka membeku setelah melihat jawaban joshua, satu nyawa kembali menghilang. Tepat di tempat ini dan mereka tidak tau apa penyebab woozi meninggal.

"Sorry zi..." Ucap Joshua, terdengar suara isakan dari mulut joshua.

Vernon dan kedua temannya langsung menenangkan joshua.

"Shua udah"

"Gara gara gue woozi meninggal, harusnya gue.... ga pergi keluar..."

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃𝐘 𝐑𝐄𝐔𝐍𝐈𝐎𝐍 || SEVENTEEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang