[0.13]

247 15 0
                                    

ᴴᵃᵖᵖʸ ʳᵉᵃᵈⁱⁿᵍ

•------•°•✿•°•------•

---

---

---

Pagi ini kedelapan lelaki itu sedang berkumpul di depan villa menikmati pemandangan sekaligus berusaha menghilangkan bayangan bayangan kejadian semalam, malam yang mengerikan. 2 nyawa melayang sekaligus.

Jasad seungcheol dan wonwoo sudah mereka kuburkan subuh tadi tepat di samping kuburan hoshi dan dino.

Tanah yang awalnya kosong di penuhi bunga menjadi tanah kuburan tempat peristirahatan terakhir teman temannya.

"Kita harus pergi dari tempat ini." Woozi membuka suara.

"Gue gamau ada korban lagi" Sambungnya.

"Gue juga maunya gitu cuman kita belum seminggu disini, kata pemilik villa sebelumnya pernah bilang kalo kita mau pulang tapi belum waktunya kita harus bayar tambahan sama harus tanda tangan di kertas pas awal kita baru datang" Ucap jeonghan panjang lebar.

"Bayar tambahan sih gampang tapi kalo tanda tangan..." Ucap Jun.

"Gabisa di wakil, harus sama orangnya langsung." Ucap Joshua.

"Huh... kenapa harus ada begituan segala sih, ribet banget sumpah" Ucap Seokmin.

"Trus kita harus seminggu dulu disini trus kita pulang, gitu? Kalo ada masalah lagi gimana?!" Ucap Seukwan.

"Gue juga mikir gitu boo, cuman kita harus nyelesain masalah disini dulu" Ucap Jeonghan.

"Masalah batu kristal? Bukannya udah beres, jadi kita bisa tenang" Ucap Seokmin.

"Heh seok lo ga inget waktu semalem wanita misterius itu teriak tentang batu kristal hah?" Ucap Woozi.

"Aish lama lama gue bisa gila gara gara batu kristal" Ucap Seukwan yang memegang kepalanya.

"Kita udah nyimpen batu kristal itu tapi kita masih dapet teror, salah kita dimana coba?" Tanya Minghao.

"Salah kalian masih ada, dan masih berhubungan dengan batu kristal"

Mereka terlonjak kaget pasalnya seorang kakek yang mereka temui beberapa hari yang lalu muncul dari belakang villa.

"Kaget banget anjir"

"Si kakek ga inget umur, udah tua ngagetin anak kuliah lagi" Ucap Seokmin.

Minghao menggeplak pundak seokmin, temannya itu bibirnya emang ceplas ceplos.

"Kakek.... lagi ngapain kek?" Tanya Jeonghan.

Kakek itu berjalan ke arah mereka, sejak kapan kakek itu disana? Apa dia mendengar percakapan mereka? Pikir mereka.

"Maaf saya ngagetin kalian, saya cuman lagi jalan jalan trus ga sengaja dengar percakapan kalian jadi saya kesini"

"Emang suara kita sebrisik itu sampe si kakek denger?" Bisik Seukwan kepada vernon.

𝐁𝐋𝐎𝐎𝐃𝐘 𝐑𝐄𝐔𝐍𝐈𝐎𝐍 || SEVENTEEN✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang