Eye contact

195 4 0
                                        

-✭

Setiap hari ia melihatnya, kebetulan? Tidak mungkin sesering ini. Serena penasaran, hanya ingin tahu namanya saja, hanya nama. Jika sudah penasaran Serena bisa apa? Dia orang yang kepoan, akhirnya dia mencari tahu tentang pria itu. Tentu saja dia dibantu oleh seorang mata-mata yang handal, ya itu Fira. Sebagai mata-mata yang handal, dalam waktu dua hari Fira sudah memiliki banyak informasi tentang pria itu. Namun apa yang membuat Serena begitu penasaran pada pria itu? Padahal sebelumnya dia itu anti laki-laki 1. Mungkinkah? Apa namanya? Bibit cinta?

-✭

"Zaka? Zaka Ginanjar? Namanya kaya ga asing...". Ucap Serena sambil mencatat informasi dari Fira.

"Aduh serah lo deh, katanya ga pernah ketemu tapi katanya ga asing... Lo sebenarnya kenal sama Zaka kan? Udah deh jangan ajak putri keraton ini bicara, saya capek". Cibir Fira, dia mengambil sedotan dari sakunya dan meminum teh kotak yang dia beli di kantin.

"Gitu doang ngeluh, katanya dengan senang hati mau bantuin aku... Tapi Intinya makasih deh mau bantuin aku cari tau tentang Zaka, tau namanya aja aku udah seneng". Serena tidak menyadari kata terakhir yang dia ucapkan.

Fira seketika melotot. Dia menggebrak meja dan membuat Serena terkejut.

"Maksud lo?! Lo suka ama Zaka? Anjay... Bilang kek dari awal". Sikut Fira menyenggol-nyenggol Serena untuk menggodanya, ia berhasil. Serena marah.

"Berisik kamu Ra, aku kan cuma penasaran... Kamu tau kan aku orangnya kepoan". Celetuk Serena, mendengar ocehan Serena tiba-tiba Fira mencubit pipi kanan Serena.

"Fira!". Melihat Serena yang marah membuat Fira makin terkikik.

"Eh Na, lo tau ga. Tadi pas gue didepan kelasnya Zaka, gue liat ada kakel ganteng banget asli, kayanya dia osis deh... Sial banget gue lupa kenalan huhuu". Soal cowo ganteng Fira langsung semangat, padahal dia bilang dia capek.

"Terserah kamu Ra, kamu mah pikirannya cowo mulu". Serena

"Apa salahnya sih gue jatuh cinta? Lo ga tertarik cinta-cintaan gitu?". Fira

"Bukan ga tertarik Ra, belum waktunya..". Serena


"...". Fira

-✭

"Kapan? Kapan kamu bakal lirik aku? Semenjak aku suka sama kamu, entah kenapa kita jadi sering ketemu, dimana pun itu. Apakah semesta mendukung ku dan kamu? Namun mengapa kamu tidak pernah melirikku? sebentar saja, aku harap suatu hari nanti kita bisa saling mengenal. Bagusnya lagi menjalin hubungan."

Dikelas yang berisik itu, gadis itu melamun, lagi. Memikirkan hal yang tidak pernah ia pikirkan seumur hidupnya hingga kini... Jatuh cinta.

"Serena!". Fira

"Apa sih Ra?". Serena

"Kenapa sih lo ngalamun mulu? Mikirin apa?". Fira

"Nggak ada...". Serena

"Apa jangan-jangan lo mikirin kakel yang itu? Zaka?". Fira

"Nggak lah Ra, ngapain aku mikirin dia". Serena

"Padahal gue bisa bantuin lo sama Zaka kenalan". Fira

"Caranya?". Serena

"NAH KAN... ketahuan kan lo lagi mikirin si Zaka, akuin aja lah Na.. gue dukung lo sama Zaka". Ucap Fira sambil naik keatas meja, dia gadis yang bukan gadis.

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang