Hujan Punya Cerita

104 2 0
                                        

-✭

Mesin dinyalakan, mobil itu melaju dengan kecepatan stabil. Serena, duduk di kursi penumpang sambil melihat derasnya hujan di luar. Suara radio mengisi kosongnya suasana, tak lama hujan pun berhenti. Mobil berhenti didepan gerbang sekolah, Serena turun dari mobil, berjalan menuju bangunan itu. Membuka loker, menaruh beberapa barangnya di sana. Berjalan lagi menuju ke kelasnya, sorot matanya tertuju pada seseorang. Serena terhenti, berbalik ke belakang untuk memastikan.

"Itu...".

...

Sibuk dengan bukunya, tanpa ia sadari ada beberapa OSIS masuk ke kelas.

"Mohon perhatiannya...".

Suara yang tak asing, Serena menatapnya. Matanya membelalak, dia merasa sekumpulan kupu-kupu menggelitik perutnya.

"Saya Zaka sebagai ketua OSIS disini, ingin mengumumkan bahwa OSIS membuka seleksi untuk OSIS baru terutama untuk kelas X. Jika salah satu dari kalian berminat, tulis nomor telepon, nama, dan kelas kalian di kertas ini. Bisa langsung dikumpulkan ke ruang WKS, dengan begitu saya bisa memasukkan nomor kalian ke grup seleksi OSIS. Mohon kerjasamanya". Zaka

Zaka merasa seseorang menatapnya sedari tadi, ia menatap Serena sebentar, setelah menyelesaikan kalimat panjangnya ia pergi. Serena merasa jantungnya berdebar-debar, hingga tak mendengar informasi tadi.

"Jadi... Satu sekolah sama dia lagi..?".

-

Serena melamun sambil tersenyum, betapa bahagianya dia bertemu dengan cinta monyetnya dulu. Ketika di kantin pun begitu, dia masih melamun. Fira yang berada disampingnya merasa dicuekin.

"Na, lo marah ya sama gue?". Fira

Tak ada jawaban dari Serena, Fira merasa sakit hati mengetahui sahabatnya marah karenanya. Namun Fira bingung kesalahan apa yang ia lakukan hingga Serena marah.

"Maaf ya Na, gue tau gue toxic, gue tau gue kasar, maaf kalau ada kata-kata gue yang bikin lo sakit hati". Ucap Fira, lagi-lagi Serena tak menjawab. Fira merasa ada sesuatu yang aneh.

"Na?". Fira

...

"SERENA!". Fira menggebrak meja.

Serena tersentak, refleks ia menutup mulut Fira dengan roti ditangannya.

"Kebiasaan banget deh teriak-teriak ga jelas...". Serena

Fira melotot, setelah mengunyah semua roti di mulutnya ia mengomel.

"Apa-apaan lo? Dari tadi diem aja gue kira kenapa, giliran gue minta maaf malah digampar roti. Lo pikir gue apaan? Lo kenapa sih? Ngape lo diemin gue? Ada yang salah sama gue? Perasaan gue ga salah apa-apa deh. Lo aneh banget hari ini, gue tau lo pendiem tapi lo ga pernah diemin gue kek gini, lo pikir gue ga sadar? Feeling seorang sahabat tu tajem banget kek silet. Sumpah hari ini lo ga asik banget..". Fira

"Udah, udah, udah... Berisik banget sih, dengerin dulu. Aku tadi cuma ngelamun, bukan diemin kamu... Aku ngelamun karena... Bingung mau ikut OSIS apa enggak..". Serena

"Ngapain bingung? Tinggal ikut aja". Fira

"Kamu ga mau ikut? Biar aku ada temennya". Serena

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang