-✭
Fira berlari menuju sebuah kelas. Matanya melirik kesana-kemari mencari seseorang, ketemu."SERENA!". Fira
Serena tersentak, ia menoleh ke samping dan melihat sahabatnya yang berdiri diambang pintu. Dia menuju kesini.
"Lo kemana aja njir, bisa-bisanya seorang Serena bolos?". Ucap Fira dramatis
"Jangan keras-keras Ra, kamu ga malu apa?". Serena
"Bodoamat, lagian kok bisa sih lo bolos dua jam pelajaran?". Fira
"Ceritanya ribet, nanti aja deh ceritanya". Serena
"Ah elo mah gitu". Fira menarik kursi kosong dan duduk disebelah Serena.
"Sumpah ya Na, gue ga betah banget sama semua temen sekelas gue". Fira
"Kenapa? Karena ga ada aku?". Serena
"Bener sih, tapi lebih tepatnya karena mereka semua nyebelin. Masa iya gue dibilang pick me gara-gara gue nagih uang kas kepada para kaum adam". Fira
"Ooh... Nyatanya kamu ga ada niatan buat caper kan? Jadi kenapa harus marah?". Serena
"Ah bangsat lo mana ngerti, terus gue juga heran sumpah, kenapa dari SD sampe SMA jabatan gue selalu jadi bendahara kelas yang menyedihkan? Bisa ga si jadi presiden aja". Fira mengeluh, Serena tertawa kecil mendengar keluhnya.
"Yeeuu malah ngetawain gue, btw gambar apa lo?". Fira
"Bukan gambar, ini rumus matematika". Seketika Fira melotot lalu berpura-pura tidak melihat gambar itu. Matematika memang serumit itu, untuk orang yang tidak belajar.
"Anyway lo bilang mau cerita tentang kenapa lo bolos tadi". Fira
"Mau tau apa mau tau banget?". Serena
"Gue lempar kursi ni". Fira
"Hehe... Iya... Tadi aku didepan gerbang...".
-✭
Memasuki kelas dengan penampilan yang agak berantakan, namun tetap tampan kok. Eren berjalan menuju bangkunya."Bangun guys, pak ketua kelas sudah datang".
Kedatangan Eren disambut oleh para anak buahnya alias temannya. Si berandalan ini juga punya jabatan di kelas.
"Berisik". Eren menaruh tasnya di kursi, tangannya bersedakup dia hendak tidur di kelas.
"Duh, pak ketua... Baru datang sudah tidur lagi".
Lalu datanglah seorang laki-laki, semua mata tertuju padanya terutama para gadis, kecuali Eren. Bagaikan artis, semua yang dia lakukan pasti terlihat luar biasa di mata para gadis, populer karena jabatannya yang cukup berpengaruh yaitu sebagai ketua OSIS. Siapa lagi jika bukan
"Zaka Arbas calon suami akuu! Aku buatin kamu muffin loh! Dicoba ya, di jamin deh rasanya enak. Soalnya aku bikinnya dengan penuh cinta". Dramatis? Ya. Itu lah fangirl Zaka.
"Sanjaya nya ketinggalan... Makasih ya". Zaka
"Hehe iya lupa, eh beneran diterima?! AAAAA Zaka emang baik banget deh, kalau butuh sesuatu just call me okay? See you babe".
"Ya...". Zaka
Hal seperti ini sudah biasa untuk Zaka, meski populer dia bukan tipe cowo yang sombong. Cowo pintar? Of course! Cowo cool? 1000%! Ramah? Banget! Intinya hampir semua tipe cowo yang para cewe inginkan ada di Zaka. Tentu saja cowo populer ini punya saingan, sebenarnya dia nggak nganggep saingan, cuma di dunia sekolah pasti banyak yang bandingin mereka berdua. Bukan prestasi tapi visual! Tau kan siapa? Eren Stevien! Banyak yang bilang dia anak konglomerat, tapi rate kenakalnya sama seperti tingkat coolnya Zaka. Eren selalu nganggep semua orang jadi saingannya, kalau soal nilai, Eren mah bodoamat. Anak konglomerat jadi ngapain pusing soal masa depan?

KAMU SEDANG MEMBACA
Plot Twist
RomanceSerena, yang baru saja mengalami cinta pertamanya berlanjut hingga beberapa tahun lamanya. Hanya sekedar memandang dan mengagumi, cemburu yang tak pantas. Jatuh cinta kepada seseorang yang friendly, akankah Serena bertahan? Cerita ini hanyalah imaj...