Manekin

63 2 5
                                    

"Jangan gitu lah maa, paling lecet dikit".

"Dikit? Dikit katamu?! Oke, mama ga akan membiayai pengobatan Alex".

"Mama jangan gitu lah maa, Alex udah mau sembuh masa mama nyuruh Alex nyerah gitu aja? Astra ga bisa naik motor selain Alex!".

Sementara mereka berdua beradu argumen, Zaka memutuskan untuk membawa Serena pulang.

"Ser, pulang yuk?".

"Uhm, aku mau ngomong dulu sama-".

"Udah sore, ayo pulang". Zaka menggandeng tangan Serena dengan tiba-tiba, mau tak mau Serena mengikutinya. Namun Fira menahan Serena.

"Eh eh, mau kemana lo? Gue ikut!".

"Fira?! Yang bener aja".

"Nanti motorku rusak Ra".

"Biarin, gue juga mau mastiin kalo lo ga ngapa-ngapain Serena".

"Itu ada kak Joshua, nebeng dia aja sana".

"Joshua...? Yaudah deh, tapi gue ngambek".

"Terus?".

"Kok gitu sih Na, sikap lo berubah 180° pas ada Zaka".

"Udah sana pulang".

"Ck, gue aduin tante dewi. Kak Jos, nebeng!". Fira berlari ke arah Joshua, belum mengatakan apapun Fira langsung naik ke motor Joshua.

"Ayo jalan nungguin apa lagi?!".

"Aih... Iya-iya".

Serena dan Zaka mengambil jalur yang berbeda dari Eren dan dua temannya, sengaja Zaka melakukannya karena tidak ingin berpapasan dengan Eren. Serena melihat kebelakang, melihat Eren sebelum bayangnya hilang.

"Kenapa Ser?".

"Gapapa...".

"Eren ya?".

"Engga...".

Hening setelahnya, sepanjang perjalanan Serena dan Zaka saling diam. Sangat kontras dari beberapa menit yang lalu, mereka berdua bercanda gurau, saling menciptakan topik.

"Makasih kak".

"Iya, aku pulang ya? See you".

"Iya...".

Zaka masih diam diatas motornya, hingga Serena masuk kedalam rumah pun dia masih mematung disana. Akhirnya dia menyalakan motornya dan beranjak pergi.
"Apa-apaan tuh tadi? Just 'iya'? Apa jangan-jangan Serena marah gara-gara gue nanyain Eren? Tapi kan harusnya gue yang marah, disini udah ada gue ngapain dia ngelirik Eren? Ah gue ngapain sih? Gue aja belum ada hubungan yang pasti sama Serena... Tapi... Apa gue bakal serius sama Serena? Ck, lebih pusing dari pada rumus matematika. Zaka, lo aneh banget hari ini". Saking asiknya Zaka dengan dunianya sendiri, dia hampir saja menabrak seorang anak kecil, Zaka banting setir hingga ia dan motornya menabrak semak-semak.

"Argh, sial... Woy anak kecil! Sini ga lo?!". Mendengar teriakkan Zaka, anak kecil itu lari terbirit-birit sambil menangis dan memanggil-manggil ibunya.

"Aduh... Gara-gara ketemu Eren, gue jadi sial gini...". Umpat Zaka sambil mengangkat motornya, sebelum kembali berkendara Zaka melihat apakah ada kerusakan pada motornya, untungnya tidak ada kerusakan yang serius. Hanya lecet dan lampu sorotnya pecah.

"Karma ni gue, mungkin tuhan negur gue karena ga ibadah kemarin... Durhaka kau Zaka...". Zaka melanjutkan perjalanannya menuju rumah, berusaha untuk tidak ngebut.

...

"Mas aku takut".

"Aku juga, tapi aku ga akan tinggal diam...".

Plot Twist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang